Telah lama berlayar di samudera perjuangan
Namun, pelayaran itu tak pernah sampai tujuan
Laksana berlayar tanpa kompas, meliuk-liuk
Bahkan dermaga pun aku rindu untuk singgah sebentarAku selalu haus di tengah-tengah perjalanan
Padahal, sekelilingku terbentang samudera luas
Aku lelah, tapi aku tak tahu apa yang buatku lelah
Aku ingin berhenti, namun apakah mungkin?Itulah hidupku yang berada dalam dua kemungkinan
Lelah diterjang ombak dan ketakutan berhenti melangkah
Entah sampai kapan ekspedisi ini berakhir
Aku tak tahu itu, sungguh tak tahuAku ingin menghentikan langkah, perlu istirahat
Aku ingin melarikan diri dalam sepi, menghidari keramaian
Aku ingin mengungsi dalam kegelapan, tak ada lagi terang
"Lantas, apakah aku salah berbuat demikian?" Tanyaku dalam diamBanjarmasin, 25 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara Peniti Sejarah (SUDAH TERBIT)
PoetryIni adalah tulisan-tulisan yang bermunculan saat suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Jadi, lumrah saja kalau di dalamnya sebagian besar puisi Elegi. Ditulis oleh makhluk jomblo, tampan, dingin banget kayak es batu, dan pendengar yang baik (si...