Durian matang

834 75 11
                                    

Allo...
Apa kabarnya nih? Baik kan?

Autor comeback ni!!!
Jangan lupa Vote dan coment ya, kok nambah hati nambah dikit yang coment atau vote..😢

Happy Reading.

***

Empat bulan kemudian, tepat umur kandungan Beby sudah enam bulan. Perut ratanya pun sudah berubah menjadi buncit. Selama itu pula tak ada hal aneh terjadi, tentang mobil yang Rival cari pun tak ditemukan oleh anak buahnya. Mungkin hanya kebetulan atau apa, Rival tak mau memikirkan satu nama yang membuatnya curiga.

Memasuki umur kandungan enam bulan sikap Beby pun berubah menjadi sangat manja kepadanya, bukannya Rival tak mau di manja. Hanya saja jika terlalu, ia pun tak bisa hanya sekedar pergi ketoilet. Seperti sekarang, Rival pergi kekantorpun Beby ikut disampingnya. Rival tak masalah tentang itu, malah ia sangat senang. Namun dengan manjanya Beby sekarang sedang tidur dipangkuan Rival, persis seperti anak koala. Perut buncit Beby sedikit membuat Rival geli karena menempel pada perutnya. Sungguh bukan itu masalahnya, masalahnya terletak pada Beby yang 'kasak-krusuk' mencari kenyamanan dipangkuan Rival. Dipikir Rival tak tergoda apa, Beby tak tahu saja ada sesuatu yang bangkit dari tubuh Rival.

Rival memejamkan matanya, mencoba untuk memberi pengertian pada dirinya sendiri. 'sabar Val sabar...' batin Rival.

Rival kembali membaca dokumennya dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya mengusap punggung Beby.

Tok tok tok

Masuk Lisa, sekretaris Rival dengan membawa paper bag berisi makanan pesanan Rival. Lisa berjalan dengan perlahan lalu meletakan paper bag itu diatas meja. Ia lalu menu duk pamit pada Rival, setelah mendapat anggukan Lisa pun keluar dari ruangan Rival. Tak ingin mengganggu istri ceonya itu yang sedamg bermanja karena efek hormon ibu hamil.

"sayang... Makan dulu yuk baru lanjutin tidur lagi. " panggil Rival pelan sembali mengusap puncak kepala Beby.

Beby menggeliat pelan, ia membuka matanya secara perlahan. Melonggarkan pelukannya lalu menatap wajah Rival dengan wajah bantalnya. Lalu Beby menoleh pada Paper bag di atas meja kerja Rival.

"itu apa?. " tanya Beby.

"nasi ayam katsu dengan sayur sup kesukaan kamu, ayo makan. " ajak Rival kembali.

"aku mau durian. " gumam Beby sambil menatap Rival memohon.

"abis makan ya baru kita beli durian." kata Rival.

Beby menggeleng keras. "nggak mau! Maunya sekarang. " rengeknya.

Rival menghembuskan nafasnya, ia lalu meraih ponselnya hendak menghubungi tangan kanannya.

"Hallo Farhan belikan saya dur--. "

"kita beli sendiri! Nggak mau orang lain!. " pekik Beby, ia meraih ponsel Rival lalu mematikan sanbungan ponsel Rival.

"kamu kan lagi hamil, entar capek. " bujuk Rival.

"ini anak kamu loh Val! Entar ileran kalo nggak diturutin!. "

'ya masak anak Sean' batin Rival komat kamit.

"yaudah aku gendong ya. " kata Rival, Beby mengangguk lalu dengan manjanya ia sudah mengeratkan pelukannya dileher Rival.

After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang