Bentakan

900 76 2
                                    

Beby duduk dikursi panjang kamarnya, tangan kanannya sibuk mengusap perut buncitnya sedangkan matanya menatap layar tv yang menampilkan kartun dua anak botak kembar.

Rival datang, dengan kemeja biru dan celana dasar abu-abu ia membawa segelas susu putih milik Beby. Akhir-akhir ini Beby sangat lah manja, apapun ia ingin Rival lah yang membuatkannya. Rival cukup kewalahan, fakta bahwa mereka memiliki dua asisten rumah tangga pun tak membantunya sama sekali.

"nih susunya diminum dulu. " ujar Rival menyodorkan gelas yang ia pegang.

Beby menoleh, ia mengerutkan dahinya lalu menutup mulutnya yang hendak muntah karena mual. "mau susu Coklat aja. "

Rival memejamkan matanya, api emosi pada dirinya sudah tersulut. 20 menit lagi ia ada meting penting di kantor. Dasi, jas dan sepatunya pun ia belum pakai. "minta buatin bik Sutri aja ya. "

"maunya kamu. " ujar Beby.

"By, aku ada meeting 20 menit lagi. Tolong ngertiin dong. " kata Rival masih dengan suara tenangnya.

"dedeknya mau kamu Val~." rengek Beby kembali.

"jangan manja By! Kamu ngertiin lah aku ada meeting!. " bentak Rival tanpa sadar yang membuat Beby bungkam seketika. Beby menunduk, menahan air mata yang akan runtuh dari matanya. Rival tak perna membentaknya, dan sekarang untuk pertama kalinya Rival membentaknya.

Rival mengacak rambutnya kesal, ia menghampiri Beby yang masih menunduk. " maafin aku sayang, kamu ngertiin ya. Aku benar-benar harus kekantor. " ujarnya sembari menangkup wajah Beby lalu mengelusnya.

Beby mengangguk lalu ia mendungakan wajahnya, Beby mencoba untuk tersenyum memaklumi. "iya, kamu berangkat aja kekantor. Aku minta bik Sutri buatin susunya. " ujar Beby dengan suara bergetarnya.

Rival tersenyum, ia mencium kening Beby. "makasih sayang, aku berangkat ya. "

Beby tersenyum palsu menatap kepergian Rival, semakin besar kandungannya Rival semakin sibuk dan mudah terbawa emosi. Dan bentakan tadi untuk pertama kalinya Beby dengar dari 7 tahun bersama Rival.

Apakah pria akan berubah seiring berjalan waktu? Satu tahun? Lima tahun? Atau sepuluh tahun? Kapan wanita akan menemukan perubahab itu?

***

Pukul 10, Rival barulah keluar dari ruang meetingnya. Sungguh melelakan harus duduk di ruang meeting selama 2 jam lebih. Rival kembali ke ruangannya, mendapati tumpukan berkas yang sudah menanti tanda tangan darinya. Memang akhir-akhir ini Rival sangat sibuk mempersiapkan proyeknya yang akan bersaing dengan 5 perusahaan lainnya.

Dan ya lagi-lagi ia harus sibuk dengan dokumen dan layar monitor yang memusingkan. Dan tanpa sadar mengabaikan istrinya 'lagi'.

***

Beby mengecek ponselnya, sama sekali tak ada pesan ataupun telpon dari Rival. Padahal sekarang sudah masuk makan siang. Beby merengut, pikirannya bercabang sekarang. Apakah Rival masih marah soal yang tadi pagi?

Beby berdiri, lalu mengambil tasnya dan memasukan baju beberapa setel. Ia akan menginap dirumah Bunda Siska, jika ia tetap dirumah makan permintaan anehnya akan selalu timbul, ia tak mau merepotkan Rival.

Setelah semuanya siap Beby mengambil selembar kertas dan menuliskan pesan untuk Rival, ya ia akan benar-benar meninap dirumah Bunda Siska. Memang siapa lagi? Orang tuanya? Bahkan Beby tak tahu mereka dimana sekarang.

***

Rival tersenyum, tak sia-sia ia dan semua karyawannya bekerja keras untuk mendapatkan proyek itu. Dan akhirnya mereka pun mendapatkannya. Akhirnya Rival bisa tidur dengan tenang malam ini.

After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang