Beby tersenyum menatap langit mendung namun tak hujan, kakinya ia celupkan dikolam renang. Ia masih berada dirumah orang tua Rival, itu pun keputusan mereka berdua. Mengingat kandungan Beby yang mulai membesar dan kepanikan Rival yang bertambah, ia memutuskan untuk tinggal disana sampai Beby melahirkan.
Beby kembali tertawa mengingat kejadian pagi tadi, dengan wajah pucat Rival menolak untuk Beby yang ingin memelihara Buaya. Padahal kan Beby cuman asal bicara, ia pun mana berani dengan Buaya dan teman-temannya.
"Beby. " panggil seseorang menghampiri Beby dan membuat ia menoleh.
"eh bunda, kenapa bun?. " tanya Beby lalu ia berdiri dengan berhati-hati.
"kamu mau ikut bunda keliling taman dikomplek? Nanti kita ajak Caterin, Tasya, dengan Marisa juga. " ajak Siska.
Beby mengangguk setujuh, dengan masih memakai baju lengan panjang putih dan celana kodok coklatnya Beby mengikuti Siska. Ia pun bosan jika hanya dirumah seharian.
***
"woahh Rin, gue nggak pernah tau lo ternyata jago bikin kue juga kayak Beby. " ujar Tasya menatap kagum jemari lentik Caterin yang sedang menghiasi kue buatannya.
"waktu Rin tinggal dengan Beby itu sering liat Beby buatnya dan jadi tukang makannya sih hehehe... Emang agak susah, satu kali oven kebakaran, dua kali dapur direnovasi." jelas Caterin tersenyum polos pada Tasya.
"gue nggak tau bikin kue efeknya bisa semenyeramkan itu. " gumam Tasya.
"Tara.... Sudah selesai. " ujar Caterin senang memperlihatkan semua kue yang ia buat tadi. Tasya bertepuk tangan riuh, jika soal kue dan pelajaran memang Beby dan Caterin tiada tandingannya.
"oiya, Marisanya udah kesana dulu?. " tanya Caterin sembari memasukan kotak kue buatannya kedalam paper bag coklat.
"udah, diantar juga sama Satria. Marisa takut nanti ngerepotin Rin buat kue ni, tau kan malo Marvell dengan Marcell lagi nakal-nakalnya." jelas Tasya yang membuat Caterin mengangguk.
"yaudah ayo kita berangkat. "
"El nya udah mandi?. "tanya Tasya.
"udah dong... Tadi sebelum berangkat kerja Ganda yang mandiin hihihi.. " ujar Caterin lalu terkekeh.
Tasya iri dengan ke uwuwan itu. "gue gendong El ya?." pinta Tasya.
"siapp, eh jadi yg nyetir mobil Caterin ya. "
"ehh nggak usah nggak usah, gue aja. Rin gendong El. " bisa gawat jika Caterin yang membawa mobil.
***
Beby duduk dikursi panjang taman, tangannya masuk kedalam kantong gardigannya. Matanya melihat interaksi antara seorang ibu yang memegang buntut sepeda dan anak lelaki berumur 5 tahun yang berusaha untuk menggayuhnya, ibu itu mengajari anaknya dengan baik.
Ibu itu lalu tertawa saat sang anak terjatuh dan merengek meminta pulang. Menikmati wajah manis anaknya yang memerah karena menangis. Beby ikut tersenyum, apakah ia akan merasakan hal seperti itu juga? Kebahagiaan yang dirasakan oleh semua ibu didunia yang beruntung. Beby ingin, ingin mengabadikan semua moment bersama anak-anaknya nanti. Tengkurap, merangkak, berjalan, berbicara, bermain sepeda dan banyak lagi. Ia akan rekam semuanya diingatannya.
"udah nggak sabar ya nungguin dedek bayinya keluar?. " kata Marisa yang baru saja duduk kembali dari melihat Marvell yang Marcell yang sedang makan disuapin oleh Art nya.
"gue takut nggak bisa nyelamati anak gue Sa. " gumam Beby, pikirannya entah kemana sekarang.
Marisa menoleh pada Beby. " kok ngomongnya gitu sih. " katanya lalu menggenggam kedua tangan Beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Merrid With My Sweet Heart (COMPLATE)
RomansaDisarankan untuk membaca My Ice Girl (COMPLATE) terlebih dahulu❕❕ *** Bagaimana sih rumah tangga yang dulunya sicewek dingin dan cowok petakilan. Jika dulu Rival sangat takut pada Beby maka sekarang ia semakin takut. Hahaha Tidak ada yang banyak ber...