tigapuluhsatu

12.4K 1.2K 103
                                    

🌚🌚🌚

Btw, editan abang maksa check!

Btw, editan abang maksa check!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ANJER NGAKAK ABANG 🤣🤣🤣

...

Jefian sudah menginjak umur 10 bulan yang dimana badannya berubah menjadi sangat gembul dan aktif luar biasa, membuat Achana sampai pening luar biasa.

Prematur 6 bulan bisa jadi gembul? Bisa lah, Achana dong. Dia ngurus dengan sekuat tenaga dibantu dengan keluarga nya. Ditambah Jefian porsi makannya sangat banyak.

Achana merasa bangga menjadi ibu, karena anaknya sehat dan gembul. Tapi, ia sempat ngambek seharian karena wajah Jefian sama sekali tak ada miripnya dengan Achana.

Namun, sebenarnya rasa sedih melingkupi hati Achana, karena Achana yakin, wajah anaknya yang pertama -Chandara- sangat mirip dengan wajahnya. Tapi, Achana hanya bisa kembali tersenyum saat membayangkan anak perempuannya tersenyum dan melambai kepadanya seolah mengatakan 'Chandara baik-baik saja'. Ya, meskipun hanya dalam mimpi dan bayangan Achana.

"Fiannnnn... Kak Jeno yang tampan datanggg~~ yuhuuuu~~~" Jeno yang baru saja pulang dari cafe nya menghampiri Jefian yang tengah tertawa sambil bertepuk tangan itu.

"No!!!" Jefian memekik senang saat Jeno menggendongnya.

Iya, daritadi Jefian sedang berada di ruang tv, dengan tv yang menayangkan film kartun berupa bis kecil ramah.

"Mama mana?" Tanya Jeno

"Mam.. Mama mam.." Ujar Jefian

"Mama makan?" Tanya Jeno

Jefian geleng

"Lah terus apaan dong?" Tanya Jeno lagi

"Mam mam... Mammmmm" Seru Jefian lagi

Dahlah, Jeno ngangguk aja, daripada ntar ribut ama adeknya dan berakhir diamuk mama muda nya. Jeno masih sayang nyawa.

Gak lama, Jaehyun keluar dari kamarnya sambil ngeregangin badan. Habis itu Jaehyun langsung ke dapur nyamperin Achana yang entah kenapa dari kemarin makan terus gak berhenti.

"Pa! Bang Mark mana?" Tanya Jeno

"Ngapel ke Rena, mau diseriusin katanya, gak kayak kamu yang ngegantungin Nana, udah bertahun-tahun gak di nikahin." Bukan, itu bukan papa nya yang jawab, tapi Achana yang baru dateng sambil bawa brownies coklat buatannya.

Oh diikuti Jaehyun yang memeluk Achana dari belakang. Jangan lupakan outfit sang mama muda yang hanya menggunakan celana pendek dan sweater kebesaran milik Jaehyun. Untung Jeno kuat iman, kalo enggak udah dia embat mama muda nya.

"Aku diam, aku diam... Fian, kak Jeno diam kan?" Tanya Jeno yang hanya dibalas gumaman tak jelas dari Jefian.

Jeno cemberut dan akhirnya ia duduk lagi di karpet dengan Jefian di depannya. Habis itu ngelirik malas kearah Achana yang lagi dipangku Jaehyun. Sumpah ya, itu papa nya kenapa manja banget sih sama mama?! Kesel Jeno liat nya.

"Makin empuk." Ujar Jaehyun sambil raba paha Achana

Sedangkan Jeno hanya diam menjadi nyamuk sambil bermain dengan adiknya itu.

Untung aja mereka orang tua gua,, kalo bukan.... Papa gua usir mama gua embat -batin Jeno

"Oiya dong, kan biar makin seksi." Sahut Achana

Jeno sabar, Jeno tabah, Jeno kuatttt.

"Sweater kesukaan mas ini, gede banget kalo kamu yang make." Ujar Jaehyun lagi

"Hehehe." Achana hanya menyahut dengan cengiran.

"Balikin sini... Lepas sweater nya.." Ujar Jaehyun jail, ya pasalnya Haechan di tidak mengenakan apa-apa lagi selain sweater dan celana pendek.

Jeno diam, Jeno nyimak, Jeno ngajak main Jefian aja.

"Kalo gitu, bisa balikin keperawanan Achan gak?" Tanya Achana

"BWAHAHAHAHAHA!! MUAHAHAHAHAHA!!!" Jeno ketawa puas sampai kejengkang. Mama nya itu bisa banget buat papa nya diam tak berkutik.

"Anu... Itu..  Dahlah, pake aja dek, ampe sobek gapapa kok." Ujar Jaehyun lalu memeluk Achana lagi.

Jeno seneng nih kalo mama muda nya gaul sama Rena, jadi savage gak ketulungan.

.
.
.

Elang berjalan santai begitu dirinya masuk kedalam mobil yang telah menjemput kehadirannya.

Bukannya ia dipenjara?

Ah, kekayaannya mampu membayar polisi dengan mata duitan itu. Hanya 3 triliunan, murah sekali bagi Elang.

Hanya Elang. Ya, hanya dirinya.

Karena, menurut Elang, kembali bekerja sama dengan orang bodoh seperti Mawar dan yang lainnya hanya akan membuatnya terjatuh di lubang yang sama.

"Kemana den?" Tanya Supir pribadi Elang.

"Kerumah adik saya." Jawab Elang.

"Kerumah aden Iqbaal?" Tanya sang supir yang dijawab anggukan oleh Elang.

Elang mengambil handphonenya dan kemudian mencari kontak dengan uname 'Iqbaal' dan menghubungi adiknya itu.

"Gua otw kesana, dan gak lama lagi Achana bisa menjadi milik kita." Ujar Elang singkat, dan kemudian mematikan sambungan secara sepihak.

Elang melempar asal handphone nya itu dan kemudian menatap jendela yang terbuka itu untuk melihat jalanan yang ia lewati.

Di sisi lain,,

Mark baru saja pulang dari rumah Rena setelah mengajak Rena bertunangan dan meminta restu kepada orang tua Rena.

Dan tentu saja dibolehkan, masa Mark yang sudah berbakti dan tampan ini tidak di restui? Auto nangis dipelukan bunda sama mama ntar.

Mark menyetel lagu favorite nya, dan sesekali bersenandung kecil, mobilnya membelah jalanan dengan kecepatan standar. Sesekali ia melihat kearah kanan dan kiri untuk memastikan adakah yang menarik baginya atau tidak.

"Loh, itu kan mobilnya om Eunwoo?" Mark menatap heran mobil yang baru saja menyalip mobilnya

"Lah, bukannya om Eunwoo lagi dipenjara?" Bingung Mark yang kini sudah memicingkan matanya

"Atau itu adiknya? Eh tapi om Eunwoo bilang dia gak punya adik." Oke, mungkin Mark sekarang sedang berbicara dengan radio.

"Ah, mungkin orang tuanya, lagipula om Eunwoo gak mungkin keluar dari penjara. Toh, arah rumahnya bukan kesitu." Ujar Mark setelah mobil di depannya berbelok kearah komplek perumahan.

Mark mengedikkan bahu dan kembali menjalankan mobilnya kembali dengan santai.

.tbc.

Nahlohhhh 🌚🌚🌚🌚

Oiya, buat kalian yang gak suka GS dan crackpair. Bisa delete book ini dari perpustakaan kalian kan? Gak usah dibaca juga bisa kan? Abang udah peringatkan di awal loh,, di sipnosis. Gak usah ampe DM abang hanya untuk menghujat, gitu aja repot.

Mama Muda [JaeHyuck] -SELESAI-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang