Hari ini tidak ada jadwal sama sekali. Itu menyulitkan Yena untuk bertemu dengan Jisung. Setelah pulang dari restoran, Yena terus menelepon Jisung tapi selalu ditolak. Entah berapa kali dia menelepon Jisung hingga nomor Jisung tidak aktif.
Jisung bersungguh-sungguh dengan ucapannya untuk tidak menghubungi ketika bukan ada pekerjaan.
Pagi ini Yena sudah bersiap-siap pergi ke dorm. Ia bertekad untuk datang dan meminta maaf. Sudah cukup ia menangis semalaman sampai ia terbangun dengan mata yang bengkak.
Yena sudah di depan pintu dorm. Ia tak perlu memencet bel terlebih dahulu karena ia mengetahui password dorm itu.
Saat masuk keadaan di dalam sangat sunyi. Seperti tidak ada kehidupan di dalam. Perlahan Yena masuk dan menuju kamar Jisung. Membuka sedikit pintu kamar Jisung dan mengintip. Ternyata anak itu masih tertidur.
Yena tak ingin mengganggu tidur Jisung. Perlahan ia menutup kembali pintu itu. Berjalan menuju dapur untuk membuatkan makan siang untuk Jisung. Mengingat sekarang tidak bisa dibilang masih pagi.
Ia sekarang tengah sibuk berkutat d3ngan peralatan dapur. Menu yang ia masak hanya soup dan lauk saja. Ia hanya menyajikan makanan yang simple tetapi mengenyangkan.
"Ngapain noona disini? Bukan kah tidak ada schedule hari ini?"
Suara berat yang datang dari arah pintu dapur mengejutkan Yena. Yena yang tadinya bersikap santai sekarang menjadi gugup. Bagaimana tidak, di sana Jisung menatapnya dengan tatapan tajam. Yena hanya menundukan kepalanya tak berani menatap balik Jisung.
"Aku memasakan mu makanan siang"
Jisung hanya diam tidak menanggapi Yena sama sekali. Ia berjalan menuju tempat minum dan meminum segelas air putih. Dan kembali berjalan kearah kamarnya dengan diam.
Yena bernapas lega. Entahlah, iya sangat gugup saat berhadapan dengan Jisung tadi.
Yena kembali melanjutkan acara memasaknya. Ia mempercepat pekerjaannya karena Jisung telah bangung agar anak itu tidak menunggunya terlalu lama.
Pekerjaan Yena telah selesai, sekarang hanya tinggal menyusun semuanya di atas meja. Ia menyiapkan semua yang mungkin Jisung butuhkan. Tidak lupa segelas susu untuk Jisung.
Setelah selesai Yena melepaskan apronnya dan melangkahkan kakinya ke kamar Jisung.
Tok tok tok
"Jisung ah, ayo keluar makanannya sudah siap"
Tidak ada jawaban dari dalam kamar itu. Yena dengan pelan mendekati telinganya dengan pintu agar mengetahui apa yang Jisung lakukan di dalam.
Tetapi dia tidak mendengar apapun. Ia semakin menajamkan pendengarannya. Dan tiba-tiba saja pintu terbuka. Badan Yena yang tadinya bersandar di pintu langsung menabrak badan tinggi Jisung. Jisung dengan sigap menahan Yena dengan mengalungkan tangannya di pinggang Yena.
Yena masih diam tidak dapat memproses apa yang sedang terjadi sekarang. Jantungnya berdetak lebih kencang sekarang.
Jisung yang sudah sadar dari acara diamnya segera menegakkan badan Yena. Wajahnya yang datar sulit untuk di baca oleh Yena.
"Makanya, lain kali hati-hati" ucap Jisung datar. Ia langsung meninggalkan Yena sendirian.
Yena mengekori Jisung dari belakang. Ia sangat gugup sekarang. Ia takut Jisung tambah marah kepadanya karena menabraknya tadi.
Mereka makan dengan tenang. Tak ada pembicaraan yang mereka ucapkan. Lebih tepatnya Yena yang takut bersuara dan Jisung yang malas berbicara.
————— NOONA —————
Yena telah selesai dengan acara mencuci piringnya. Dengan telaten ia menyusun piring yang telah kering ke rak piring.
Jika kalian menanyakan dimana Jisung, Jisung ada di meja makan sedang berdiam diri menatap Yena dengan tatapan datar. Yena tidak sadar jika Jisung masih disana. Ia kira Jisung sudah masuk kembali kedalam kamarnya.
Hingga akhirnya ia berbalik dan sangat terkejut melihat Jisung yang juga melihatnya. Yena menundukkan kepalanya sambil berjalan kearah Jisung. Duduk di hadapan pria itu sungguh membuat jantungnya bekerja tiga kali lipat. Ditambah tatapan tajam dan mimik wajah yang datar. Sungguh jika tatapan dapat membunuh seseorang mungkin tatapan Jisung sudah membunuh Yena saat ini.
"Aku mau bicara Jisung"
Yena akhirnya berani bersuara meskipun ia masih dilanda rasa gugup.
"Kau sudah berbicara sekarang"
"Maksud ku, aku ingin menjelaskan tentang tadi malam"
"Tidak perlu, tadi malam itu sudah cukup jelas untuk menjelaskan. Noona tidak perlu lagi menjelaskan."
Dengan begitu Jisung bangkit berjalan menuju kamarnya. Tidak peduli dengan Yena yang akan menangis.
"KAU SALAH PAHAM JISUNG"
Yena berteriak membuat langkah Jisung terhenti tanpa membalikkan badannya.
"Kau salah paham, Jisung ah. Itu tak seperti yang kau lihat. Memang tadi malam aku jalan dengannya. Tapi aku terpaksa Jisung ah. Aku ingin menolak tetapi dia memohon kepada ku. Aku tidak mungkin menyuruhnya pulang ketika dia sudah menunggu ku di depan apartemen ku."
Yena tak sanggup melanjutkan pembicaraan. Tangisnya tumpah begitu pilu. Ia benar-benar menyesal kenapa ia tak bisa menolak.
Tidak lama dirasanya seseorang menggapai tubuhnya hingga ia berada di dekapan orang itu. Tangan Yena langsung memeluk erat orang itu menumpahkan semua tangisnya disana. Orang itu hanya mengusap lembut punggung Yena agar Yena mendapatkan ketenangan darinya.
"Aku minta maaf, Jisung ah. Aku sadar aku sudah mencintai mu"
Orang itu, Jisung. Ia mengeratkan dekapannya. Ia juga merasa bersalah kepada Yena. Tak seharusnya ia berlebihan seperti ini. Ia harusnya lebih percaya kepada wanita di dekapannya ini.
"Aku juga minta maaf noona, aku juga salah disini"
"Tidak, kau tidak bersalah aku yang bersalah disini. Seharusnya aku bisa menolaknya"
"Okey, kita sama-sama bersalah jadi noona tidak perlu minta maaf yah. Sudah jangan menangis lagi. Aku tidak marah lagi" ucap Jisung selagi jemarinya menghapus air mata Yena.
"Bener?"
"Iya"
"Jangan marah lagi, aku takut"
Jisung hanya tersenyum menanggapinya. Kedua tangannya menangkup kedua pipi Yena. Dengan pelan mendaratkan bibirnya di kedua mata Yena yang telah membengkak.
"Jangan nangis lagi, hati ku sakit melihat noona menangis"
Yena mengangguk dan kembali memeluk Jisung dengan erat. Jisung dengan senang hati membalas pelukan Yena. Sesekali ia mencium pucuk kepala Yena memberi ketenangan untuk wanitanya.
MAAAP GUYSS BARU UPDATE 😭 soalnya aku kesel banget rata-rata yang minta update tuh yang ga pernah vote sama sekali aku kan kesel😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA // Jisung NCT 🐭
Fanfiction"Noona, I love you" -Jisung 💫Park Jisung 💫Kim Yena 💫ALL OF NCT'S MEMBERS