Jam weker berdering menunjukkan pukul 08.00 pagi. tanti bangun dengan keadaan yang terus saja menguap karna masih ingin tidur lebih lama lagi.
"Ini jam berapa sih?" Ucapnya dalam hati.
Setelah tanti melihat jam iya belum menyadari angka jam di depannya itu.
"Yaampun baru jam 6 ternyata gue pikir jam 7. Eh tunggu....ASTAGA UDAH JAM 8 MAO BERANGKAT JAM BERAPA GUE" ujarnya terkejut melihat angka jam itu.
Tanti pun segera bangun dari kasurnya dan pergi menuju kamar mandi. setelah selesai mandi ia langsung memakai seragamnya dengan tergesa gesa. Ia tipikal orang yang tidak perduli dengan pakainya, setelah semua sudah siap tanti pun keluar dari kamarnya dan pergi menuju garasi untuk mengambil motor kesayangannya itu. Dan dia pun pergi menuju sekolahannya. Tak butuh waktu lama tanti pun sampai di sekolah dan gerbangnya pun sudah tertutup rapat.
"Ah sial udah di tutup lagi, gue lewat mana ini." Ujarnya bicara sendiri.
"Misi pak" ujar seorang lelaki tampan di samping tanti.
Pak satpam pun menghampiri dua murid yang ada di luar gerbang.
"Iya ada apa?" Ujar satpam itu.
"Maaf saya telat pak, saya anak baru di sini, apakah saya boleh masuk?" Ujar lelaki itu.
"Oh tentu saja boleh, ayo silahkan masuk" jawabnya.
Tanti tidak ingin meninggalkan kesempatan itu, tanti pun ikut memasuki area sekolahannya. Tetapi....
"Kamu telat lagi?" Ujar bu sinta sambil menjewer kuping tanti. ~bu Sinta guru BK di SMA Soedirman.
"Aduh bu sakit, lepasin dong bu" ringis tanti kepada bu Sinta agar di lepaskan jewerannya.
Bu Sinta tidak menggubris omongan tanti, ia membawa tanti ke ruang BK. Tanti yang sudah tau kalau dia akan di hukum pun akhirnya pasrah. Dengan hukuman yang di berikan bu Sinta kepadanya. Lelaki yang melihat kejadian tanti dan bu Sinta pun hanya geleng geleng kepala saja.
"Cewe ko nakal" ujarnya dalam hati
"Mari saya antar ke ruang kepala sekolah" ujar pak Udin ~satpam sekolah.
"Oh iya pak" jawabnya.
Setelah 20 menit, akhirnya tanti keluar dari ruang BK itu dan pergi menuju toilet wanita untuk menjalani tugasnya. Ia di suru membersihkan semua toilet wanita yang ada di sekolahannya.
"Duh gila kali ya bu Sinta, ngasih hukuman ga kira2" ujar tanti sambil mendumel sendiri.
Bugh
"Aw" ringisnya
"Aduh siapa si yang jalan ga make kaki sama mata?" Ujar tanti.
Tanti pun berdiri dan ingin melihat siapa yang menabraknya hingga terjatuh. Dan ternyata lelaki yang bertemu dia di gerbang sekolah tadi.
"Gila ganteng bngt eh tapi...ah bukan tipe gue" ujarnya dalam hati.
"Aduh lain kali kalo jalan make kaki ya. Matanya jangan lupa gunain untuk melihat. Dan jangan lupa juga mulut lo untuk MEMINTA MAAF" ucap tanti sambil menekan kata MAAF kepada lelaki tampan itu.
"Udh ngmngnya?" ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa meminta maaf.
*Segitu dulu ya. Maaf kalo ada kata kata yang typo atau ga jelas. Soalnya baru pertama kali. Semoga pada suka deh hehe*
KAMU SEDANG MEMBACA
TANTI
Teen Fiction"Sebenernya kamu ini anggap aku apa si?" Ujar rey terhadap tanti. "Mau bilang pacar tapi bukan, mau bilang temen tapi kaya orang pacaran. Gimana dong?" Jawab tanti. "PACAR! KAMU JADI PACAR AKU SEKARANG! GA NERIMA PENOLAKAN!" Ujar rey tegas.