Mimpi yang Sama

26 5 0
                                    

         Gadis itu merinding suasana di sekelilingnya gelap mencekam.Lagi-lagi mimpi itu, datang gadis asing twintail pirang yang sama.Perkataan yang sama dengan aura pembunuh yang pekat setiap malammnya sepekan terakhir ini.Itu lah awal dari cerita ini cerita dengan mereka

      " Kau hanya pengganggu lebih baik kau mati saja " kata itu bagai kaset rusak berputar terus menerus sampai akhirnya  terbangun

      Jam weker terus berdering senada dengan detak jantungnya yang tidak karuan.Pikiran paranoid mulai berkelambatan di benak.Namun dia yakinkan dirinya untuk melupakan itu.

         Bergegas gadis itu menyiapkan diri untuk pergi sekolah.Dengan semangat yang menggebu-gebu gadis belasan tahun itu mengepalkan tangan keudara. Dia cemas walau begitu ia harus ceria seperti biasa

          " Oke saatnya bersiap kesekolah itu hanya mimpi " serunya lantang

         Pita biru laut,kemeja abu-abu manis,jas dongker dengan aksen abu-abu yang manis di tambah rok rimple biru laut setengah jengkal ± 7cm di atas lutut kaos kaki hitam sebatas lutut dan kets kelabu gelap. Rambut kuning pastel panjang bagian depan yang di ikat kedua ujungnya dengan ikat rambut dongker

        " Yosh,aku siap "

****
     
 

     " GINNNACHHAN!!!!!.. " Teriak gadis itu berlari mengejar Gina yang sudah cukup jauh di depan sana

Gadis berambut abu-abu itu berhenti dan menoleh.

   " Selamat pagi " sapanya dengan senyum bersahabat

   " Pagi Yurin " serunya cukup

  " Gina apa kau sudah mengerjakan pr Matematikamu? " tanya gadis itu basa-basi

  " Sudah memangnya kenapa Yurin? "

   " Aku pinjam ya " Katanya menjulurkan lidah dan berkedip

      Gadis berambut abu-abu pendek itu berhenti melangkah.Menatap temannya dengan tatapan kesal dan malas selama beberapa saat sampai temannya salah tingkah karena canggung

    " Anu Gina-chan " seru Yurin gugup

    " Dasar.Mau sampai kapan kau terus seperti ini? " omel Gina

     " Maaf aku lupa membuatnya malam " serunya nyengir

    Namun langkahnya terhenti saat mendengar pembicaraan salah satu media gosip sekolah.Spesies yang wajib ada di setiap sekolah.Jika tidak sekolah itu kan kekurangan bumbu kehidupan remaja.

   " Kau tahu ada murid baru loh "

     " Serius kelas mana? "

    " 2-C "

    " Hah itukan kelasku "pikirnya sejenak

    " Yurin ayo cepat " Teriak Gina yang kesal

    " Baiklah "sahutnya bergegas pergi

     Begitu melangkahkan kaki,  dia merasakan sensasi tak wajar saat seseorang melewatinya begitu saja.Dia tidak asing dengan sosok itu walaupun  ia tidak yakin.Namun sayang dia tidak bisa memastikan siapa orang itu diantara kerumunan siswa siswi yang berlalu-lalang di koridor

    " Siapa dia? " pikirnya mencoba menerka-nerka

     " Apa yang kau lakukan bodoh " Kata Gina menyeretnya pergi " Kelas akan segera di mulai "

    " Baiklah " serunya menurut

        Gadis belasan tahun itu bertonggak dagu menoleh keluar kelas menunggu guru datang sambil terus memikirkan kemungkinan yang ada. Namun lamunannya hilang saat salah satu teman sekelasnya menepuk pundaknya.Entah kapan mereka duduk merapat di mejanya

light in the darknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang