Yooran tengah menonton drama di ruang tengah dengan ditemani sebungkus besar popcorn dan juga minuman bersoda yang ia ambil dari kulkas. Matanya fokus kearah TV dengan kaki yang ia naikkan kearah meja kayu yang ada didepannya. Tangannya tak henti menyomot cemilan dan sesekali menyeruput minuman. Ia beberapa kali tersenyum lebar saat adegan yang lucu muncul di layar TV itu.
Suara pin apartemen terdengar. Sepertinya Min Yoongi sudah pulang dari kantornya. Tak berapa lama, pintu terbuka. Pria putih pucat itu berjalan lunglai sambil menenteng tasnya. Ia berjalan kearah Yooran dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tas punggung hitam miliknya dan menyerahkan itu kepada Yooran. Yooran yang masih fokus menonton melirik sebentar kearah beberapa lembar kertas putih itu.
"Apa ini?" Tanya Yooran sambil mengabaikan Yoongi dan tangannya yang masih setia menggantung diudara.
"Ini berkas mengenai beberapa sekolah disain terbaik di dunia."
Yooran spontan menoleh dengan wajah terkejut. Ia segera menurunkan kakinya dari atas meja dan meraih lembaran kertas itu lalu membolak-baliknya dengan cepat. Matanya membaca dengan cepat satu persatu judul berisikan nama sekolah disain itu. Ia menatap Yoongi tidak percaya.
"Oppa... Sungguh akan menyekolahkan ku... Di sekolah disainer?" Tanya Yooran tak percaya.
Yoongi mengusak rambutnya kasar, "Kenapa? Kau tidak mau? Mau ku kirim ke sekolah musik?"
"Bu-bukan begitu maksudku, Tapi..."
"Bacalah dengan teliti, pikirkan dengan matang pilihanmu dan beritahu aku segera." Sergah Yoongi. Ia meninggalkan Yooran dan masuk kekamarnya.
Yooran kembali melihat kearah lembaran kertas bertuliskan nama sekolah disain itu. Ia menarik nafas panjang, mulai merenung mengenai tawaran sang kakak. Ini memang mimpinya, namun ada kekhawatiran besar muncul dalam dirinya. Kekhawatiran yang membuatnya sedikit gemetar hanya dengan memikirkannya.
Gadis itu meraih remot yang ada dimeja dan mematikan televisi. Tiba-tiba ia tidak berselera untuk menonton acara di TV.
Yooran menyandarkan punggungnya ke sofa. Ia melihat kearah bingkai foto kecil yang ada disamping televisi besar itu. Itu foto keluarganya, satu-satunya yang tersisa. Yooran tersenyum kecil. Entah sejak kapan airmata mengalir membasahi pipinya dan jatuh diatas kertas yang tengah ia pegang.
Yooran mengacak rambutnya pelan. Ini adalah keputusan pertamanya dalam hidup. Ia bisa tetap tinggal disini atau pergi mengejar mimpi masa kecilnya. Ia kembali teringat petuah Yoongi beberapa waktu lalu. Ini adalah hidupnya, kemanapun ia ingin pergi, hanya ia yang berhak memutuskan.
Gadis itu terkekeh pelan, lalu perlahan tawanya mulai mengeras. Membuat keputusan benar-benar mengacaukan pikirannya."Appa... Haruskah aku pergi? Atau aku harus tetap disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]
FanfictionHidup Min Yooran sudah berantakan dari awal. Ia bosan dengan hidupnya. Terlalu lucu untuk dilabeli sebagai sebuah 'kehidupan'. Hanya satu keberuntungan yang ia miliki, Jeon Jungkook. Hidup Yooran memang tak berubah dengan adanya Jungkook disampingn...