LIMAPULUH

124 16 0
                                    

Yooran sudah berada di dalam kabin pesawat sambil terus memainkan jari-jarinya. Pesawat sudah berada dilintasan dan perlahan, pesawat melaju untuk segera lepas landas.

Hati Yooran terasa sangat berat. Matanya bahkan terlihat bengkak karena habis menangis semalaman dan menangis saat tadi berpisah dengan Ibunya, Giseok dan Yoongi. Yooran bahkan menolak untuk diantarkan sampai kebandara karena takut ia akan merubah keputusannya karena tidak ingin berpisah dari keluarganya itu.
Ia sempat mengirimi Mirae pesan dan juga melakukan panggilan video untuk mengucapkan selamat tinggal. Alhasil, gadis itu menangis sejadi-jadinya. Mirae benar-benar kaget saat itu dan bahkan ia sempat mengumpati Yooran dengan bahasa inggris. Mirae benar-benar belum siap berpisah dengan sahabatnya itu. Yooran hanya menitipkan kado ulangtahun Mirae pada Hajoon dengan surat panjang permohonan maaf disana.

Jungkook tidak bisa dihubungi. Pemuda itu marah besar dan sangat kecewa padanya, Yooran paham itu. Namun hal yang mengganjal hatinya adalah Kim Taehyung. Pemuda itu menghilang tanpa jejak, entah apa sebabnya. Ia tidak sempat berpamitan dan mengucapkan salam perpisahan pada pemuda dengan senyum khas itu.

Airmata Yooran berlinang tanpa sadar. Entah kenapa ia mulai merasakan penyesalan setelah membuat keputusan ini. Mungkin ada baiknya jika orang lain yang memutuskan jalan hidupnya seperti dulu. Ia tidak akan merasakan penyesalan yang menyakitkan seperti ini. Ia hanya harus mengikuti kemana arah yang di perintahkan tanpa berpikir untuk kembali.

‘Seandainya aku memilih ini,’ atau ‘Seandainya aku memilih jalan itu, mungkin aku akan…”. Penyesalan yang tanpa disadari muncul. Seandainya aku tetap tinggal dan seandainya aku tetap bersama Jungkook, mungkin aku akan baik-baik saja.

Yooran terisak, dengan segera ia menutup bibirnya dengan telapak tangan. Penumpang disampingnya hanya menatap Yooran sekilas dan kembali fokus ke buku yang ia baca. Pesawat yang sudah lepas landas sempurna itu semakin membuat Yooran tertekan. Ia kembali teringat saat pertama ia masuk ke kampusnya, bertemu Mirae lalu Jungkook. Ia teringat saat ibunya dengan bangga memamerkan keberhasilan puterinya itu pada teman-teman di tempat beliau bekerja. Ia teringat saat pertama kali ia menceritakan kisah hidupnya pada Jungkook lalu pemuda itu juga melakukan hal yang sama. Ia teringat saat ada seorang mahasiswa yang membuat perpustakaan menjadi arena tinju, menyandera buku usangnya dan muncul dimanapun dan kapanpun sambil mengusik dirinya. Kim Taehyung…

Perpisahan tanpa ucapan selamat tinggal itu membuat Yooran menyesali lebih dalam keputusannya. Pemuda itu yang mengubah warna hidupnya, mengusir musim dingin dan membawa musim semi pada hati Yooran. Kim Taehyung, pemuda brutal dengan segenap kehangatan dan kelembutan hatinya sukses membuat Yooran jatuh hati. Perpisahan ini… membuat musim semi Yooran menghilang, mengubahnya menjadi musim gugur.

My Spring Day |Kim Taehyung| [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang