[OO] Prologue

348 54 24
                                    

Sana terus membolak - balikkan setiap halaman dari kertas tipis kini digenggamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sana terus membolak - balikkan setiap halaman dari kertas tipis kini digenggamnya. Pikirkan saja bagaimana mungkin ia bisa menghabiskan tugas kuliahnya selama satu minggu ini ditambah lagi tugas dari profesor Kim menyebalkan itu. Ia juga perlu menenangkan pikirannya, jika sampai beneran mati total maka Sana tidak habis pikir untuk terus mengejar agar semua tugasnya terselesaikan.

“San? Sendirian saja?” Sana sontak mendongak kepalanya agar bertutur pandang terhadap sosok manusia rupawan—senyumnya ikut mengembang ketika menatap Sana mengangguk serta senyuman menempel di wajahnya.

Oppa.. Tumben sekali mampir dimari, kangen kepadaku atau bagaimana?” Sosoknya kembali menertawakan pernyataan dari gadis itu, percaya diri sekali. Sama sepertinya. “Memangnya oppa tidak boleh mampir kesini, bukan ayahmu yang kelola jalan ini kan?” Kekehan keduanya menyapa seiring perjalanan dari seorang lelaki setengah baya kini menggengam beberapa bentuk buku serta kayu panjang setia menemaninya. Maniknya berputar menyorot setiap pergerakan dari kedua orang tersebut, terlihat sangat polos. Senang saja ia menemukan manusia berbentuk polos seperti ini.

Ssaem..” Langkahnya terlepas begitu saja di hadapan kedua orang yang dijuluki manusia polos ini. Maniknya setajam pisau kini mengerling nakal—menatap lapar kepada mereka berdua. Sana cuma menunduk sama halnya dengan sosok tampan di sebelahnya. “Jam seperti ini..” Ia menjeda perkataannya kala menyusuri waktu dari pergelangan tangan, sebuah jam mahal disana. “Kalian masih disini? Bukankah seharusnya kalian berdua menghadiri kelas? Bolos hmm..” Suara baritonnya sungguh menyeramkan, bisa terdengar jelas dari perkataannya itu tengah menyindir sang kedua murid.

“Eum.. kita tidak membolos ssaem sungguh, ini sudah waktunya pulang hanya saja kita ingin melatih tingkat kecerdasan kita berdua saja ssaem. Bukankah begitu Seokjin?” Kentara sekali.. Mereka layaknya sedang melakoni sebuah drama. Dari wajah tampan milik Seokjin saja lelaki separuh baya ini sudah mengerti dengan baik akan permainan tipu muslihat dari murid - muridnya. Ingin mengajak bermain? Tentu saja dengan senang hati malah, Ia pasti akan selalu menjelma jadi seorang pemangsa, mungkin untuk selamanya? []

 Ingin mengajak bermain? Tentu saja dengan senang hati malah, Ia pasti akan selalu menjelma jadi seorang pemangsa, mungkin untuk selamanya? []

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ya maap kalo pendek :'3
btw sapa dulu bareng readers ehe, hellaw.. aku bawain nih serial misteri dengan cast kesukaan kalian taesana ehe

©tofu, 2020🌷

[H] Maniac Person Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang