Is It an Imagination?

Oh, there she goes again

"Ma, Taeyongie berangkat kerja dulu ya!" teriak seorang pria dengan badan kecil sambil berlari keluar dari rumah, tak lupa mengunyah roti isi yang sudah Ibunya buatkan.

Every morning it's the same

Begitulah kegiatan tiap pagi pria tersebut, mari sebut saja dia Lee Taeyong atau Taeyongie. Usia? Dia sudah berusia 23 tahun. 

Status? Dia sudah memiliki pacar bernama Nakamoto Yuta, dengan panggilan Yuta bukan Naka apalagi Baka. 

Akan tetapi, untuk pagi ini Yuta tidak bisa mengantarkan Taeyong ke kantornya karena sibuk, katanya.

Taeyong yang polos hanya dapat mengerti dan pasrah saja ketika harus berangkat dengan kendaraan umum di dekat rumahnya.

You walk on by my house

Sebelum ke sebuah halte, dia harus melewati satu rumah. Rumah itu berbentuk minimalis. Terlihat sangat bersih, namun suasananya sepi. 

Entah ada penghuni atau tidak karena Taeyong jarang memperhatikan pemilik rumah ini. "Kenapa sih aku merinding tiap melewati rumah ini?" tanyanya dalam batin sembari mendongakkan kepala lalu melihat seputaran rumah tersebut.

I wanna call out your name

Sesosok pria pun tiba-tiba muncul dari kaca jendela yang terletak di lantai 2 rumah tersebut. Dengan mata merahnya, tak sengaja dia bertatapan dengan Taeyong yang masih beralan. Walau jarak mereka jauh, tapi getaran hati tetap dirasakan oleh mereka berdua.

I want to tell you how beautiful you are from where I'm standing

Kecantikan yang dimiliki oleh Taeyong, pria itu sangat ingin menyentuhnya. Bahkan kalau bisa dia ingin memilikinya. 

"Ah sial, apa itu?! Aaaa!" teriak Taeyong ketika sesosok pria itu tetap melihatnya, dia pun berlari dengan kencang hingga sampai ke halte. Beruntungnya bis telah sampai, dengan tergesa Taeyong pun menaikinya.

You got me thinking what we could because

I keep craving, craving, you don't know it but it's true

Jung Jaehyun, nama sesosok pria yang melihat Taeyong tadi. Dia hanya menyeringai ketika melihat Taeyong yang ketakutan tadi "How cute he is." lirihnya.

 "I want you to be mine, my love." lanjutnya sembari membalikkan badan, berjalan menuju dapur untuk mengambil sarapan istimewanya.

.

.

.

Taeyong pun akhirnya sampai di kantor, lalu dia segera menuju ke ruangannya dengan nafas yang masih memburu. 

"Ya! Yongie, kenapa kau terlihat kelelahan?" tanya si Ten ketika Taeyong sudah duduk di sebelahnya. Mereka adalah teman satu divisi bagian Tele-Marketing.