DARI kejauhan Rio menyipitkan kedua matanya saat tak sengaja melihat Nata. Dia semakin mempercepat langkahnya dan berakhir dengan berdiri didepan cewek itu.
"Lah, gue pikir orang ganteng ga pernah saryawan." Gumam Nata pelan membalas ucapan Binar tadi.
"Cih, orang ganteng juga manusia kali!"
Nata terdiam.
OMG parah parah parah BGT! Ternyata selera humor Yovan tinggi juga. Eh tunggu deh, suaranya..
"Jerapah Onta, Lo lagi ngapain? Nyari kutu diatas keramik hah?" Tanya Rio seenak jidat.
"Aaaaaa hantuuuuuu..."
Sekuat tenaga Nata berlari melenggang pergi meninggalkan Rio. Ternyata, dari tadi bukan Yovan lah yang ada dihadapannya. Pantas saja, aura-auranya sedikit seram.
"Gila ya gue dibilang hantu?"
"Muka gue lagi chalenge lathi woi!!"
***
Semua anak OSIS sudah melakukan rapat serta persiapan untuk besok lomba basket. Adit selaku ketua, menutup acara dengan kata-kata penutup serta ucapan terimakasih.
"Thanks buat Ka Yovan dan Ka Binar yang udah bantuin kita. I hope arahan kalian bisa jadi ilmu yang bermanfaat buat anak OSIS kedepannya."
Binar maupun Yovan mengangguk kecil sambil tersenyum tertuju pada anggota OSIS.
"Semangat dan jaya terus OSIS new generation!" Kata-kata penyemangat terakhir yang Adit ucapkan.
"SIAP!" Jawab mereka serempak.
Semua berhamburan keluar dari ruangan bersamaan para BPH juga yang sudah sebagian ikut pulang. Hanya menyisakan Yovan, Adit dan Binar dalam ruangan.
Mereka sedikit berbicara kembali mengenai kinerja pertama dari Ketua OSIS yang baru ini.
"Gue bangga sama Lo. Tadi cara Lo mimpin udah lumayan keren." Puji Yovan dengan tepukan pelan dipundak Adit.
Adit membalas senyum Yovan setidaknya usaha yang dia lakukan tidak mengecewakan.
"Kamu juga harus bijaksana lagi dalam menangani masalah. Jangan kayak tadi, sampai mau hajar anak OSIS yang bandel." Saran Binar.
"Pemimpin adalah contoh nyata untuk para anggota. Jika pemimpin salah jangan dibiarkan tapi diingatkan."
Adit mengangguk mengerti mendengar perkataan Binar.
Binar ikut bersuara untuk mengingatkan Adit yang memang belum bisa mengontrol emosi. Ini penting, karena akan berakibat buruk jika dibiarkan.
"Nih dengerin rekan gue." Bangga Yovan.
"Heehee.. Iya Ka sorry. Abisnya, gue kesel, udah dibilangin ada rapat masih aja kabur."
"Bahaya tuh, kalau entar Lo dihadapkan siswa kayak Syuja."
Mata Binar beradu pandang dengan Yovan saat cowok itu tiba-tiba saja membawa nama Syuja. Hati Binar sedikit tak terima, seolah Syuja adalah sebuah masalah dan sumber bahaya yang sulit ditangani.

KAMU SEDANG MEMBACA
Binar Bentala Bianglala (END)
Teen Fiction[SUDAH TERBIT DI GUEPEDIA] Binar Bentala Bianglala, nama yang indah juga puitis tapi, tak seindah itu kisah asmaranya. Dia, cewek yang dianggap paling beruntung karena memiliki pacar seorang Reygan Syuja Pratama, cowok tampan, temperamen dan ditakut...