Single Daddy | Jaeten [END]

1. Nanny?

🍀🍀🍀

.

.

.

Ten sedang murung setelah melihat sisa saldo direkeningnya. Hari ini masih pertengahan bulan, dan ten benar-benar bingung karna kebutuhan untuk bulan berikutnya sudah menipis

Sementara ten yang baru saja mencabut kartu atmnya, jungwoo -teman ten- datang dan merangkul pundaknya

"Woy kenapa lo? Tumbenan dah murung amat" Ujarnya sambil mengajak ten ke kantin

"Uang bulanan gua menipis anjir, nyesel gua kalap diskon kemaren-maren" Jawab ten, yang membuat jungwoo tertawa

"Ah lo mah emang kalap terus kalo liat barang diskon ten. Aduh, anak rantau anak rantau" Jungwoo meledek ten sambil tertawa

Ten mencebikkan bibirnya

Saat jungwoo ingin berbicara lagi, ponselnya berdering menandakan panggilan masuk, dengan cepat ia menjawab panggilan itu

"Hallo om?"

"Om butuh babysitter buat mark?"

"Oh! Ada om, kebetulan temen jungwoo jago ngurus anak kecil" Ujar jungwoo sambil menoleh ke arah ten, dan ten hanya mengernyit heran

"Oke siap om! Abis kelas, jungwoo sama temen jungwoo otw kesana ya, see you om"

Jungwoo mengakhiri panggilannya, dan tersenyum ke ten

Senyum mencurigakan kata ten

"Lo lagi butuh uang kan? Gua tau solusinya"

"Jangan bilang kalo lo--" Jungwoo meletakkan telunjuknya dibibir ten

"Lo mau akhir bulan makan nasi sama garem doang? Nih sebagai teman yang baik, gua nawarin pekerjaan yang halal buat lo ten"

"Tapi--" Jungwoo meletakkan telunjuknya lagi dibibir ten.

Ten menepisnya "Jari lo anjir"

Jungwoo terkekeh

"Lagian ngurus mark ga susah kok ten. Dia anaknya penurut, baik, gemesin. Disana gajinya gede, rumahnya gede, enak disana makan ga perlu bayar--"

"Wait, maksud lo tuh gua jadi babysitter dan tinggal disana gitu?"

Jungwoo mengangguk

"Gila lo woo"

Jungwoo berjalan menjauh dari ten "Abis kelas gua temenin lo kok"

Ten mendengus kesal, setelah itu ia berjalan ke kelas karna melihat dosennya dikoridor yang akan menuju kelas

.

.

.

Jungwoo sudah standby di depan kelas ten, itu membuatnya menatap jungwoo dengan tajam