suara tamparan dan rasa perih tersebut masih terbayang bayang oleh Nara. Ya Nara adalah gadis yang selalu dibully bahkan dianggap jalang oleh teman² sekelasnya karna dulu ibu nya juga bekerja di club. Ia dibully karna hidupnya yg miskin dan serba kekurangan kini hidupnya semakin hancur dikala ayahnya meninggal dunia dan berwasiat agar Nara menikah dengan seorang yang ayahnya kenal.
Hari ini adalah awal kehancuran Nara yang dibuat oleh Kim Taehyung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam tiba dimana sepantasnya pasangan suami istri yang melakukan kegiatan mereka di malam pertama mereka. Namun beda halnya dengan Nara dan taehyung. Dimana seharusnya malam ini adalah malam yang paling indah bagi seluruh pasangan, tapi. . . bagi Nara ini adalah awal kesengsaraannya.
"Kau tidur disofa" ucp dingin dan tegas laki² yang kini telah sah menjadi suaminya
"T-tapi kenapa" tanya Nara
"Ck. . .apa perlu kau bertanya? Aku hanya tak ingin tempat tidurku dikotori oleh jalang seperti mu" ucapan taehyung mampu menusuk hati Nara
"B-baik" ucap Nara dan segera ia meninggalkan kamar milik suaminya. Ya suami dan semoga suaminya menganggap Nara istrinya
Dingin. Itulah yang dirasakan Nara saat ini Sofa yang keras sempit dan untuk tidur saja rasanya tidak mungkin namun Nara tetap mencoba tidur.
"eughh. . . BII. . .BIBII" teriak taehyung dari dalam kamar
"Haishh bagaimana aku bisa lupa bibi sedang mengambil cuti" gumam taehyung memijat pelipisnya
Mau tak mau taehyung harus turun ke bawah untuk mengambil air namun saat ia turun pandangannya beralih ke seorang gadis yang sedang meringkuk diatas sofa.
"Kau cantik tapi. . . murahan" gumam taehyung
Namun taehyung tetaplah manusia yang masih punya hati nurani, mana mungkin ia tega membiarkan seorang gadis kedinginan namun bukan taehyung namanya jika ia tidak memiliki ego tinggi.
Seminggu
Sudah seminggu berlalu Nara menjalani hidupnya di neraka ini, tapi Nara masih memiliki kewajiban nya yang lain yaitu belajar. Ya Nara masih kelas 3 SMA yang sebentar lagi akan lulus. Pertanyaannya apa teman² Nara tau Nara sudah menikah? Tentu tidak. Karna yang diundang hanya orang² terdekat.
Hari ini seperti biasa nara pergi ke sekolah Namun seperti biasa pasti ada saja yang menggangunya.
"Heii mau kemana gadis miskin?"
"Masih berani kau sekolah?"
"Pasti biaya sekolahmu hasil dari menjadi jalang kan?"
"Ehh apa ini? Kau bawa bekal? Wah sepertinya enak"
"J-jangan" lirih nara
"Kenapa? Dikantin banyak makanan kan? Kau bisa beli"
"Kau lupa ya dia kan miskin.ups"
"Dan ini. . ." ucap Soona dan membuang bekal nara ke tempat sampah dan menjambak rambut nara
"Akhhh. . s-sakit"
"Ini peringatan untukmu jalang. .ayo pergi teman teman" Ucap Soona meninggalkan Nara dan diikuti oleh teman teman Soona.
Banyak yang melihat kejadian itu namun tak satu pun yang berani membantu nara karna Soona adalah donatur terbesar di sekolah ini
"NARA" panggil seseorang yang tak lain adalah teman sekelas Nara yaitu Min Seora
"Hm?"
"Kau kenapa? Dari seminggu lalu melamun terus" tanya seora
"T-tidak aku hanya tidak enak badan" ucap Nara
"Kau tidak ingin ke dokter?" tnya jaemin. Jaemin adalah teman sekelas Nara dan seora
"Tidak hanya pusing biasa" ucap Nara
"Yakin? Wajahmu pucat ke uks sana" ucap seora
"Tidak usah" ucap Nara
"Jika kau sudah tidak kuat segeralah ke uks jangan dipaksa" ucap seora
"Ndee" jawab Nara
Selama pelajaran dimulai Nara sama sekali tidak fokus. Ia hanya diam dan melamun
"Nara" panggil bu guru
"N-nee?" tnya Nara dan langsung berdiri dari duduknya
"Kau kenapa? Sakit? Wajahmu pucat" ucap bu guru
"Sedikit bu" jawab Nara
"Ke uks lah, jangan dipaksa" ucp bu guru
"Ndee" ucap Nara dan berjalan ke uks
Dikoridor Nara tak sengaja menabrak seseorang
BRUKK
"A-ah mianhe aku tak sengaja" ucap Nara
"Anniya. . .aku yang salah kau tidak apa apa?" tanya namja tersebut
"Tidak. . .aku tidak apa apa" ucap Nara
"Kau ingin kemana?" tanya namja tersebut
"Uks" jawab Nara
"Mari biar ku antar" tawar namja tersebut
"Tidak usah aku bisa sendiri" tolak Nara
"Anniya. .biarkan aku mengantarmu anggap ini sebagai permintaan maaf ku barusan" ucap namja tersebut
"N-nde"
Diperjalanan ke uks namja tersebut tidak melepas pandangannya dari Nara ntah dia tertarik atau. . .
