(XXXV) JEONGGUK BAHAGIA PT.2

290 28 1
                                    



"Kenapa kamu menarik kita kesini? Kasihan itu..siapa namanya..."

Tangan keduanya masih bertaut. Antara sedar atau tidak sedar, yang pasti Jeongguk sedar dan mengambil kesempatan untuk mengeratkan genggaman mereka berdua. Hangat, Jeongguk suka.

"Tidak usah perduli sama manusia seperti itu Tae." Ujar Jeongguk sambil mengalihkan perhatian nya ke arah Taehyung dari tadi sibuk menatap dirinya bingung.

Taehyung baru saja mahu membuka mulut untuk protes, tetapi Jeongguk buru buru menyela sebelum Taehyung dapat mengucapkan sepatah perkataan pun.

"Selepas ini kamu ke kelas mana Tae??"

"Ah! Aku harus ke kelas seni!"

Kali ini Jeongguk yang bingung. Kelas seni? Sejak kapan Taehyung masuk ke kelas seni? Seni apa? Fashion?

Taehyung perasan kok sama muka Jeongguk yang tiba tiba berubah, alisnya mengerut dan bibirnya sedikit maju.

Ih! Imut!

"Jeongguk..kamu lagi bingung?"

Mereka terus berbual sepanjang perjalanan ke kelas seni. Dan selama itulah, keduanya tidak menyadari bahawa mereka menjadi pusat perhatian orang yabg lagi berlalu lalang di samping dua orang anak itu.

.........

13:25 p.m

Hari ini pulang awal, jadi Jeongguk berinisiatif untuk cabut dari University itu secepat mungkin. Ingatannya terputar kembali ketika dia yang berjalan di samping Kim Taehyung.

"Ah...aku baru tahu jika dia bisa melukis ya.."

Sebenarnya lukisan Taehyung tidaklah secantik yang Jeongguk lukiskan, tetapi lukisan Taehyung terdapat maksud tersendiri. Tapi yah, bagi orang yang tidak mengerti menilai sesuatu. Pasti, lukisan Taehyung akan ditertawakan oleh teman sekelasnya.

Taehyung sedih? Tidak kok. Mulanya Jeongguk merasa simpati kerana pujaan hatinya ditertawakan, tetapi Taehyung bilang

"Aku malah suka melihat mereka tersenyum dan tertawa oleh ku. Tapi, memang benar kok. Jika aku juga pasti aku akan ketawa..tapi Sir Suho bilang lukisan ku lain daripada yang lain..makanya aku terserah aja sih."

Jeongguk tersenyum ketika mengingat kembali senyuman manis Taehyung ketika dia lagi berbicara tentang lukisan. Memang Taehyung tidak tersenyum ke arahnya tetapi, rasanya lebih indah jika melihat Taehyung tersenyum seperti itu tadi.

"Aish..aku bisa gila Tae.."

Eh.

Jeongguk lupa sesuatu.

"Haduh! Kenapa gue gak ngajak dia sekalian sih?!"

Dengan tidak tahu malunya Jeongguk berteriak pada diri sendiri. Orang orang apalagi, kepo mulu maka Jeongguk menjadi pusat perhatian, Jeongguk sih bodo amat yang penting Taetae.
.
.
.
.
.

"Gue gak nyangka selama ini sahabat gue gila ya Yug"

Sedangkan yang di ajak bicara menolehkan kepalanya, senyum geli terpatri di wajah tampannya.

"Biarin. Si Guguk sedang bahagia."

.......

Tin! Tin!

"Eoh?"

Taehyung sedari tadi duduk di station bus, melamun memikir

"Apa sekarang aku tidak bisa memakai hoodie lagi?"

Wajahnya masih blank gitu, membuatkan orang yang diatas motor lagi nahan tangan supaya tidak menyakiti pipi gembil tersebut.

"Ayo Tae. Aku tumpangkan kamu"

"Eh tidak papa kok Jeongguk, ini bentar lagi temanku mau nyampe"

Taehyung pokoknya malu. Mana di sampingnya hampir boleh dikatakan orang orang tua. Mereka semua perhatiin wajah Taehyung seakan akan menunggu Taehyung untuk menjawab penawaran Jeongguk.

Sedangkan Jeongguk sudah tidak sabaran mau jalan jalan sama doi.

"Oh ayolah Tae...kamu tak kasihan sama aku?"

Boleh dikatakan Jeongguk udah merengek di atas motor merah mencolok itu, huh lihatlah muncungnya juga maju kedepan. Ih, gak sangkan orang ketus berubah 360 darjah seperti ini.

Taehyung kan mana tahan sama yang imut imut seperti tangan Chim,

"Tapi kan kam-

"Udahlah nak, ikutin aja tuh pacarnya. Lagi ngambekan ya kamu?"

Loh, ini kakek lagi bicara apa sih?

"E-eh iya kakek. Saya pergi dulu yaa"

Ucap Taehyung canggung selepas mendengar pacar itu. Ih Taehyung kan belum siap punya kekasih ><

Berakhirlah Taehyung yang menaiki motor lucu Jeongguk dan berjalan meninggalkan Seoul University.

.......

To be continue...

Love You ♡[ KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang