Warning!
Cerita ini tidak di peruntukan untuk anak yg di bawah umur.
Bijaklah dalam membaca dan mengolah kata-kata apa yg saya ketik dalam cerita saya ini.
HAPPY READING
perempuan yang baru saja tersenyum mengingat kejadian dimana mereka dimabuk cinta seketika menghilang dibawa dengan tepukan tangan yang begitu meriah mendominasi suara di rumah besar ini.
terlihat seorang pempelai pria mencium kening orang didepannya itu membuat tepuk tangan yang tadi kalah nyaring dengan sekarang.
Perempuan dengan memakai baju pasien rumah sakit tersenyum pahit melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa orang yang ia cintai sekarang sudah milik orang lain. ia berdiri di semak-semak sedikit mengintip karna tidak mau membawa kehebohan di acara yang baru ia ketahui kemarin.
air yang tidak ada lagi dari kemarin baru keluar dengan santai melewati pipi tirus yang terlihat seperti orang yang tak pernah makan lagi hanya meninggalkan tulang saja.
perempuan itu menghapus jejak air matanya nya keluar dengan tangan kiri dan tangan kanan berada di perut pengelus lembut perut ratanya yang dilapisi dengan baju rumah sakit.
Hati nya mendidih melihat pempelai waniya itu tersenyum kepada suaminya yang baru saja sah beberapa menit yang lalu dengan senyum bahagia, membuat hati perempuan yang mengintip tadi membara kembali. ia mencengkram dadanya kuat-kuat dengan isakan yang ingin keluar tapi ia tangan dengan bibir yang ia tahan dengan menggigit.
ia tak peduli darah yang ia kecap sekarang berasal dari gigitan nya di bibir untuk membungkam isakan yang begitu hancur.
Perempuan itu tersenyum lebar menegakkan tubuhnya kembali yang tadi membungkuk.
tangan kanannya masih mengelus perutnya dan tangan kirinya menekan dadanya yang begitu sakit sampai tak terasa.
“Aku hanya memiliki mu, kecil.”
Tbc