➼ Hyunjin berharap setidaknya pagi ini bisa diberi waktu lebih lama untuk tidur, karenaㅡ demi kolor kucing minhoㅡ tubuh hyunjin rasanya pegal-pegal apalagi bagian pinggang kebawah.
"Nyesel gue." Gumamnya pelan masih dengan mata terkatup. Aroma kopi dari coffee maker yang mereka beli patungan itu menyapa indra penciuman hyunjin. Sepertinya minho sudah bangun duluan dan membuat kopi. Yah, walaupun memang setiap saat minho yang akan bangun terlebih dahulu.
Hyunjin dijuluki putri tidur oleh minho bukan tanpa alasan. Padahal kan hyunjin laki-laki, namun minho tetap kukuh ingin memanggil hyunjin seorang putri.
Tubuhnya yang tak terbalut satu helai benang pun cuma ditutupi selimut. Seingat hyunjin ia benar-benar tak terbalut apa pun saat tidur, sepertinya minho yang memberikannya selimut ini.
Sudah hyunjin bilang, dia itu tsundere akut dan hal tersebut tidak akan pernah bisa berubah.
Karena merasa tidak bisa terlelap lagi, hyunjin menelungkupkan tubuhnya dan mendapati langkah kaki minho yang mendekat. Matanya melirik dari ujung kaki minho, pinggang, dada, hingga bertemu ke sepasang mata bulat yang cukup besar untuk seukuran orang korea. Minho itu lebih memiliki face jepang menurut hyunjin, juga fitur wajahnya yang hampir mirip dengan salah satu aktor jepang yang hyunjin gandrungi.
Tunggu, kenapa dia malah menilai wajah minho yang sialnya tampan itu?
"Udah bangun, tuan putri?"
Sialan. Bisa-bisanya minho mengatakan hal seperti itu dengan licinnya. Mana sambil meneguk satu buah kopi dari mug couple yang mereka beli dari pasar malam.
Hyunjin hanya menghela napas, "buktinya mata gue udah kebuka."
"Haha," kekehnya. "Jangan sensi pagi-pagi."
"Demam lo gimana?"
"Lebih baik," minho hisap lagi kopinya, "berkat lo." Dengan satu kedipan mata genit di akhirnya.
Hyunjin merinding juga malu karena sikap tiba-tiba lelaki itu. Biasanya mereka akan beradu mulut sampai lelah, namun kali ini minho seperti memancarkan aura yang tenang dan sedikit mendominasi. Entahlah, hyunjin hanya merasa ngeri, tohㅡ tidak ada masalahnya kan?
Hyunjin terduduk hanys dengan menutupi pinggang kebawahnya dan bersandar pada dinding sofa yang letaknya tak jauh. Minho jugs ikut duduk di samping si cantik sambil menawarkan kopi yang berada di genggamannya.
"Minum yang banyak, biar gak ngantuk. Lo kan suka americano."
"Iya. Sini pabriknya sekalian gue minum."
Minho cuma tarik sudut bibir menanggapi hyunjin. Ia memandangi side profile yang terlihat sangat sempurna untuk dipandang, sementara otak random memikirkan siapa yang tidak akan jatuh cinta dengan manusia titisan malaikat sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ° Hyunho ✔
Fanfiction「 we arguing all day and hugging each other all night 」ㅡ end Lee Know × Hyunjin Dom! Lee know © Blueishby