Opening Part

14 0 0
                                    

Seorang gadis kecil tengah berlari kencang menembus gelapnya hutan malam itu. Kepalanya sesekali menoleh saat mendengar suara yang sedang mengejarnya di belakang. Nafasnya terengah-engah dengan raut penuh ketakutan. Ia tak menghiraukan keringat yang mulai membasahi sekujur tubuhnya. Yang ia pikirkan saat ini ialah menyelamatkan diri dari kejaran para serigala.

Krek!

Kakinya menginjak ranting pohon. Bibirnya meringis saat merasakan perih karena tidak memakai alas. Tapi, gadis kecil itu tak menghentikan kecepatan larinya. Ia harus segera keluar dari hutan gelap ini dan mencari pertolongan pada siapapun. Akan tetapi, semakin ia berlari, semakin gelap pula yang ia temukan. Seperti terjebak di dalam sebuah labirin.

"Ayah... Ibu... Hiks" Gadis itu terisak sambil terus berlari.

Dirinya mengingat saat di perjalanan tadi, mobil yang dikendarai Ayah, Ibu serta dirinya terperosok ke dalam jurang karena rem mobilnya tiba-tiba blong. Hingga kemudian, ia hanya menemukan tubuh kedua orang tuanya sudah bersimbah darah dan tak bernyawa. Awalnya, gadis kecil itu ingin meminta pertolongan. Tetapi, telinganya mendengar suara geraman dari balik semak-semak. Dan, saat itulah gadis kecil itu segera berlari memasuki hutan saat 3 serigala berlari mengejarnya.

Bruk!

"Awh!" Kaki gadis kecil itu tersandung batu hingga tubuhnya tersungkur ke tanah.

Ia meringis ngilu saat merasakan perih di lututnya yang robek dan mengeluarkan darah segar. Ia hendak bangkit tetapi terlambat. 3 serigala yang mengejarnya sudah berada di depannya dengan air liur menetes di gigi tajamnya. Tubuhnya refleks mundur ke belakang saat ketiga serigala itu semakin mendekatinya. Tatapan penuh kelaparan membuat gadis kecil itu bergidik ketakutan. Ia menutup kedua matanya ketika salah satu dari hewan menyeramkan tersebut melompat ke arahnya. Hingga kemudian...

BUGH!

Gadis kecil itu membuka matanya perlahan dan ia terkejut saat binatang pemakan daging tadi kini sudah tak berdaya di tanah dengan penuh luka sayatan di sekujur tubuhnya. Ia mendongak kala sesosok pria seumuran dengannya tengah berdiri di depannya. Suasana hutan yang begitu gelap membuat gadis itu tak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tapi, ia bisa merasakan bahwa saat ini pria itu tengah menatap ke arahnya.

Nafasnya kembali tercekat kala ia menyaksikan kedua tangan pria itu memiliki kuku yang begitu panjang. Bukan, bukan itu yang membuatnya semakin ketakutan. Ia bisa melihat begitu jelas saat darah menetes di kuku pria itu. Ia mengalihkan pandangannya ke arah 3 serigala yang sudah mati mengenaskan. Tidak mungkin seorang manusia biasa bisa mengoyak tubuh binatang itu dengan tangan kosong. Siapa pria di depannya ini?

To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend is a WerewolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang