One of One。

130 12 0
                                    

゙ ᴅ ɪ ʟ ᴇ ᴍ ᴍ ᴀ ゙

WORD COUNT : 10.243 words 」

_____________________________________

Lelah, bosan, dan hampa.

Jisung terdiam di kamarnya, menatap keluar jendela, memperhatikan setiap kendaraan yang lewat. Satu persatu ia pandang, perlahan larut di dalam benak yang tiada ujungnya.

Suara dering ponsel terdengar dari atas meja, membuat Jisung tersentak. Ia menghela nafas, mengambil langkahnya untuk berjalan mengambil ponsel tersebut.

"Halo?" Ucapnya pelan.

"Ji, lo di mana? Gua sama Minho udah di kafe" Terdengar suara Bangchan dari ujung ponsel.

"Loh? Ngapain?" Tanya Jisung.

"Dih, lo ga mau nge-band? Cepetan siap-siap" Jawab Bangchan sambil menghela nafasnya pelan.

"Oh! Iya-iya sorry, 15 menit" Mata Jisung terbuka lebar, ia lupa bahwa hari ini mereka memiliki jadwal untuk tampil di sebuah kafe kecil dekat sekolahnya. Setelah menutup telpon, Jisung pergi menyiapkan gitarnya dengan tergesa-gesa.

Bangchan dan Jisung sudah berteman cukup lama, bahkan Jisung telah menganggap Bangchan sebagai kakaknya sendiri. Awal pertemuan mereka ketika Jisung masih duduk di bangku SMP kelas delapan. Pada waktu itu, Jisung hanya seorang anak introvert biasa. Ia tidak memiliki banyak teman, sering pergi ke kantin sendiri, juga menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam kelas.

Apa yang membuat mereka menjadi dekat, benar-benar sesuatu yang akan selalu Jisung ingat.

Ketika Jisung sedang dalam perjalanan pulang kerumah, tanpa ia sadari; ada seorang pria berbaju hitam dengan topi biru yang mengikuti langkah kecilnya. Saat Jisung hendak berbelok ke dalam sebuah gang, tiba-tiba pria itu mendekap mulutnya; membuat Jisung tersentak. Ia meronta-ronta, mencoba melepaskan tubuhnya yang mungil dari genggaman pria tersebut. Namun, pria itu terlalu kuat untuk tubuhnya yang tidak sepadan.

Detik-detik terakhir sebelum Jisung kehilangan seluruh kesadarannya, ia mendengar suara seseorang yang berteriak kencang.

"Woy!! Lepasin dia!"

Tubuh Jisung melemah, ia jatuh pingsan. Obat bius yang terdapat pada kain yang di gunakan oleh sang pria itu, telah memengaruhi kesadarannya.

Dengan lincah, orang yang sebelumnya berteriak tersebut berlari menuju pria yang hendak menculik Jisung. Satu pukulan mendarat tepat pada wajahnya, membuat ia terjatuh dan merintih kesakitan. Sekali lagi, pukulan kedua mendarat pada sisi wajah satunya.

"Lo pergi atau gua teriak bangunin warga biar lo ditindak lanjuti hah?!" Bentaknya.

Ketika pria tersebut hendak membalas pukulannya, dari kejauhan ia melihat ada beberapa orang yang berjalan menuju ke arah di mana mereka berada.

"Awas aja lu bocah!" Ucapnya sambil balas membentak. Sebelum pergi, ia menendang kaki Jisung yang terbaring lemah di atas permukaan tanah.

-

Ketika Jisung membuka kedua matanya, ia menyadari bahwa ruangan yang ia tempati sekarang, bukanlah rumah ataupun kamarnya; melainkan sebuah kamar kosong dengan cat berwarna biru yang tertata rapih. Jisung dengan cepat mengangkat tubuhnya untuk duduk, menyebabkan rasa sakit di kepalanya akibat obat bius yang sempat ia hirup.

Dilemma。 Indo StrayKids AU! [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang