18 - Murid Baru

34 11 5
                                    

BINTANG duduk diatas motornya menunggu Nata diparkiran. Setelah menemani Binar dirootrof dia berniat mengantar pulang cewek itu, tapi Binar menolaknya. Ok, sekarang dia tidak ingin memaksa karena kondisi dirinya pun tidak baik-baik saja.

Sepupu durhaka. Tersambung.

"Nat Lo dimana sih? Ga usah lama-lama ogeb, gue udah gatel-gatel ga kuat."

"Parah! Parah! Parah BGT!! Bentar dulu bambang, gue habis beli combro Bi Dodon. Gue otw, lo dimana?"

"Emang Lo gila Nat. Sepupu Lo sakit gini, Lo malah beli combro?"

"Parah BGT! Gue manusia Abin bukan hantu."

Tak henti-hentinya Bintang menggaruk setiap tubuhnya yang kian memanas dan gatal. Bintang pun sedikit kesal dengan Nata yang sempat-sempatnya malah beli combro.

Dia rasa sekarang dirinya sudah berubah jadi poweranger. Bukan maksudnya, bintik merah.

"Parkiran. Telat tiga detik gue tinggalin Lo."

Dia menutup teleponnya dan langsung memakai helm. Dari kaca spion Nata sedang berlari kearahnya. Hampir saja, tadinya dia mau langsung berangkat.

Nata menutup mulut terkejut saat Bintang membuka kaca helm.

"Omegoch Parah! Parah! Parah! Parah BGT!! Muka Lo udah kayak badut Abin!"

"Jangan-jangan Lo habis makan sefood hah?" Curiga Nata.

"Gue abis makan cumi. Buruan ogeb, anter gue ke klinik." Titah Bintang dan benar saja jawaban Nata.

Sebelum naik, Nata memukul helm cowok itu.

PLETAK.

Semoga saja kebodohan sepupunya ini cepat menghilang.

"Dasar stupid! Demi apa sih Lo ngelakuin hal konyol kayak gitu. Tau sendiri Lo alergi seefood masih aja soksokan!"

"Demi Binar."

***

2 hari kemudian.

Hari Senin, upacara sudah selesai Binar langsung mengajak Nata kekelas. Tanpa ada mampir kekantin sedetik pun. Binar, dia tak mau mendengar hubungannya dengan Syuja yang sekarang pasti menjadi buah bibir dari siswa Pratama Sakti.

"Parah! Parah! Parah BGT!! gue kangen combro Bi Dodon Bin. Gue ga bisa hidup tanpa combroo."

Nata ngoceh-ngoceh ga jelas dengan kakinya yang tak bisa diam.

XII IPA 1

Cepat-cepat Binar memasuki kelasnya. Telinganya panas jika berada diluar mendengar setiap orang yang menggosipkan dia, Syuja dan juga Alin.

Kejadian dikala Alin memeluk Syuja, sampai sekarang masih tranding topik. Dan Binar pun terseret karena posisinya masih kekasih cowok itu.

"Parah! Parah! Parah! Parah BGT!! Berarti satu hari ini gue ga bisa ketemu sama Yovan dong. Gue pasti ngerem terus dikelas. Sahabat gue lagi galau. Gue ga mungkin jadi sahabat yang durhaka."

Nata merenggut sedih memandangi kelas Yovan yang berada disamping kelasnya. Darahnya tiba-tiba naik pitam dan mendidih.

"Double parah BGT!! Semua gara-gara tuh bocah pelakor. Lama-lama gue kutuk juga si Alin jadi combro!"

***

Dari lapang, suara papanya yang mengoceh dimic sudah selesai. Syuja membuang kuntung roko ditangannya yang kemudian dia injak. Kali ini, Syuja melarang teman-temannya untuk ikut dan memilih mengunci seorang diri. Termasuk Rio pun dia larang. Entah kenapa minggu-minggu ini dirinya merasa sters.

Binar Bentala Bianglala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang