Mr. Albara | 3. Khawatir

2.8K 142 16
                                    


Jangan lupa sebelum membaca vote dan komen yang banyak ya

Happy reading 😘😘😘😘





Mau tak mau Lena harus pergi ke kantor untuk mengerjakan perkerjaan yang Albara perintahkan. Lena mengambil baju yang cukup tebal karena Amerika malam hari ini sangat dingin sekali. Tidak lupa juga jaket tebal yang bisa Lena gunakan.

Lena hanya memberi riasan sedikit pada wajahnya agar lebih segar. Setelah selesai Lena menenteng tas dan tidak lupa ponselnya. Saat melewati ruang tamu Nadia menatap Lena aneh.

"Kemana Lo malam-malam gini? Mau kencan?" tanya Nadia.

"Kencan jidat Lo lebar! Gue mau ke kantor." jawab Lena.

"Lo ke kantor? Ngapain? Ada yang ketinggalan di sana?"

"Enggak,"

"Terus ngapain ke kantor? Jangan bilang bos nyuruh Lo kesana?"

"Nah Lo tau tuh, gue berangkat dulu."

"Lena, mending gak usah kesana deh. Ini dah malam banget loh," tahan Nadia entah kenapa malam hari ini Nadia tidak rela sang sahabat pergi keluar.

"Gue gak bisa. Lo tau sendirikan gimana atasan kita itu. Gue bisa kok jaga diri," kata Lena meyakinkan Nadia.

"Tap-"

"Udah beneran deh gue gak apa-apa Lo gak usah khawatir. Gue berangkat dulu, ya." pamit Lena.

"Lo hati-hati, ya. Kalau ada apa-apa Lo telfon gue,"

"Iya. Udah gue pergi."

Nadia menatap punggung Lena yang mulai menjauh. Ada rasa aneh yang Nadia rasakan saat Lena pergi. Nadia berdoa semoga tidak terjadi apa-apa dengan Lena.

Di sisi lain Lena tengah menunggu taksi yang lewat. Untung malam hari ini lumayan ramai ya walaupun tidak seramai biasanya. Sebuah taksi berhenti di depan Lena, yang kemudian Lena masuk dan menyebutkan nama perusahaan tempat ia berkerja.

Lena menatap luar jendela menikmati pemandangan kota Amerika di malam hari. Taksi berhenti tepat di depan perusahaan, tak lupa Lena membayar ongkos. Lena menuju ke lantai atas. Memang tidak sepi karena ada beberapa karyawan yang tengah berkerja. Lena menggunakan lift.

Ketika lift terbuka Lena berjalan keluar menuju ruangan atasannya. Sebelum membuka pintu Lena mengetuk pintu terlebih dahulu. Saat Albara menyuruh Lena masuk barulah Lena masuk kedalam. Nampak Albara tengah menatap Lena yang baru saja masuk kedalam yang membuat Lena tidak nyaman.

"Selamat malam, Pak." ucap Lena.

"Selamat malam juga. Akhirnya kau datang juga," ujar Albara.

"Mana perkerjaan yang harus saya kerjakan, Pak?" tanya Lena.

Saat Lena bertanya seperti itu Albara menatap Lena sangat lekat sekali. Jujur Lena dari tadi merasa tidak nyaman tapi ia berusaha untuk menahannya. Tapi ketika di lihat lagi sepertinya Albara tengah dalam keadaan mabuk. Lena sedikit melangkah mundur untuk menjaga jarak dengan Albara. Tidak biasanya Albara seperti ini.

"Ini berkas yang kau kerjakan," ujar Albara menyerahkan dokumen yang harus Lena kerjakan.

Lena mengambil dokumen di atas meja Albara, kemudian ia berlalu pergi menuju mejanya. Lena hanya menghela nafas saat sudah di mejanya. Seharusnya jam seperti ia harus istirahat tapi sekarang ia harus mengerjakan berkas yang atasnya berikan. Ingin rasanya ia menolak tapi apa boleh buat.

Mr. Albara ( #2 KURNIAWAN SERIES )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang