Benar saja, pagi harinya Lisa terbangun. Gadis berponi itu merasa matanya sangat berat dan sulit untuk terbuka. Dan suara di sekelilingnya membuat Lisa susah payah untuk membuka matanya.
Perlahan mata sayunya terbuka, ia terlihat menyesuaikan cahaya yang begitu silau menusuk matanya. Cheyoung bahkan sudah menggenggam tangan Lisa juga air mata yang mengalir di pipinya.
"Lisa-ya.."
Lisa menolehkan kepalanya sedikit, dan di dapatinya kakak tersayangnya tengah menangis.
"Eon-nie~"
Chaeyoung tersenyum senang dan menganggukkan kepala, Jennie dan Jisoo juga tengah tersenyum pada Lisa. Tentu mereka senang karena Lisa akhirnya bangun, mereka sangat khawatir jika Lisa kenapa-kenapa.
"Awh~"
Ringisan pelan Lisa membuat semuanya panik, terlebih Chaeyoung yang baru menyadari jika ia menggenggam tangan sang adik terlalu keras.
"Uhh, mianhae Lisa-ya,.." dengan segera gadis berpipi gemoy itu melepaskan genggamannnya perlahan.
Jongki mengalungkan kembali stettoskop-nya, ia tersenyum saat Lisa kini menatapnya dengan senyuman tipis.
"Tekanan darahnya normal, dan Lisa butuh banyak istirahat saat ini."
Minyoung mengangguk dan kini tengah mengusap kepala Lisa, ia tersenyum lega sekarang. Ibu beranak 4 itu lega karena mata bulat penuh binaran itu akhirnya terbuka.
"Dan seperti anjuranku sebelumnya, Lisa harus di rawat untuk beberapa hari kedepan."
"Lakukan yang terbaik, untuk putriku."
Jongki mengangguk dan tersenyum, ia menoleh pada Lisa yang kini tengah menatapnya dengan tatapan tidak suka.
"Eoh, waeyo Lisa-ya?,"
"Molla.."
Suara Lisa terdengar samar, namun mereka bisa mendengarnya. Jennie terkekeh gemas melihatnya, meski tak di pungkiri hatinya masih cemas.
Shin hyuk dan Jisoo sudah pulang ke Mansion beberapa waktu lalu, Shin hyuk tiba-tiba mendapat panggilan penting sehingga mengharuskannya pergi ke kantor.
Dan Jisoo, gadis itu harus sekolah karena ada beberapa tugas yang harus di kumpulkan. Meski awalnya menolak, Jisoo pun akhirnya berangkat setelah Minyoung mengatakan jika Lisa akan baik-baik saja.
Lagipula Jisoo sebentar lagi akan melaksanakan ujian akhir semester, yang mana nilai dan absen harus selalu terisi jika tak ingin kecewa di akhir nanti. Meskipun orangtuanya berperan sebagai penanam saham utama, tetap saja Jisoo dan ketiga adiknya yang lain mendapat perlakuan sama dengan Siswa lain.
"Lisa-ya, ingin makan dahulu?," Lisa menoleh pada Jennie, kemudian menggeleng pelan.
"Aniya,"
Chaeyoung terdengar menghela nafas, dan hal itu membuat Lisa kini menatapnya.
"Apa yang Lisa rasakan saat ini? jika ada yang sakit katakan pada Eonnie,"
Lisa mencoba tersenyum, dan senyuman gadis itu menular hingga Chaeyoung dan Jennie ikut tersenyum.
Minyoung dan Jongki saat ini tengah bicara berdua tak jauh dari sana."Nan gwaenchana, Geundhae..."
Lisa menghela nafas pelan, ia bahkan kini menutup matanya dan membuat Jennie dan Chaeyoung khawatir.
"Lisa-ya?," Jennie memegang lengan sang adik, dan Lisa langsung membuka matanya namun menatap ke depan.
"....Mianhae,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Night Sky. ✔ [SEGERA TERBIT]
General Fiction[BEBERAPA PART AKAN DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN] Follow Author sebelum membaca^^ (Info tentang penerbitan bisa dm langsung^^) ________________________________ Hidup seperti sebuah pertandingan, di awali Start dan akan berakhir Finish. Hasi...