The Revenge (3)

4.8K 203 4
                                    

Don't forget to vote and comment.

®®®

Chanyeol bergegas merapihkan dokumen-dokumen yang berserakan di meja kantornya saat mengetahui Baekhyun akan datang dan mengajaknya makan siang bersama. Senyuman terus terpatri di wajah tampan Chanyeol, menunggu kedatangan istrinya itu. Ini pertama kalinya Baekhyun ingin datang ke kantor Chanyeol tanpa Chanyeol yang memintanya lebih dulu.

Di kehamilan Baekhyun yang sudah hampir memasuki bulan keempat, tidak ada perubahan yang drastis. Baekhyun tetaplah Baekhyunnya yang seperti biasa dengan versi yang lebih manja. Namun Chanyeol menyukai semua itu dan menikmati prosesnya menjadi seorang calon ayah. Ia begitu berhati-hati dan perhatian dalam merawat Baekhyun dan calon anak mereka. Setiap hari ia selalu mengurus Baekhyun, sampai ia lengah akan dirinya sendiri.

"Permisi Tuan, boleh saya masuk?" Suara asisten kepercayaannya.

"Masuklah." Perintah Chanyeol dengan nada ringan. Mood nya benar-benar baik sekarang.

"Ada apa Hun?" Tanya Chanyeol saat asisten sekaligus sahabat baiknya itu masuk ke dalam ruangannya.

"Kau terlihat begitu senang." Ucap Sehun lalu mengambil tempat di sofa ruang kerja Chanyeol.

"Ya begitulah, Baekhyun akan datang kesini." Ucap Chanyeol masih dengan senyumannya.

"Pantas saja. Kau terlihat begitu mencintainya huh?"

"Apa sih yang kau katakan? Tentu saja. Ia istriku." Chanyeol terkekeh.

"Ya kau benar. Hanya pastikan ia tidak mengetahui hal itu, Park." Sehun mengangguk-angguk.

"Ya aku tau, kau tenang saja. Jadi, ada apa?"

"Tidak, aku hanya ingin memberi tahu sesuatu. Orang suruhan kita sudah menemukan penghianat itu."

"Oh ya? Bagus sekali, lebih cepat dari yang kuduga." Senyum Chanyeol bertambah lebar. Menunjukkan betapa senangnya ia hari ini.

"Ya, mereka bekerja sangat baik."

"Apa sudah kau bereskan? Jangan sampai meninggalkan jejak sama sekali. Dan untuk mereka, berikan upah dua kali lipat. Mereka sudah berusaha keras."

"Tentu saja, kau tidak usah khawatir. Kau sebaiknya lebih mengkhawatirkan dirimu sendiri Park." Ucap Sehun datar, pria itu memang begitu dingin. Cocok sekali dengan kulitnya yang putih pucat bagaikan salju itu.

"Apa maksudmu Hun?" Chanyeol menautkan alisnya.

"Tidak, hanya saja kau seperti bukan Richard Loey yang kukenal. Yang selalu siaga di setiap keadaan, kau lebih lengah belakangan ini."

Chanyeol terlihat berpikir sejenak. "Ya kau benar, aku juga merasa begitu. Aku belakangan ini merasa lebih manusiawi, seperti seorang Park Chanyeol, bukan Richard Loey. Aku terlalu sibuk dengan Baekhyun dan calon anak kami."

"Ya. Aku hanya ingin bilang itu. Kau hanya harus hati-hati, Park. Jika kau dalam masa yang sempit, kau tau kan? Aku akan ada disana. Tenang saja." Setelahnya Sehun membungkuk hormat, pamit untuk keluar ruangan.

"Terimakasih Hun."

"Hem."

Chanyeol terus menunggu kedatangan Baekhyunnya dengan sabar. Tanpa terasa satu jam berlalu, membuat Chanyeol mulai khawatir. Pasalnya perjalanan dari mansion ke kantor nya hanya dua puluh menit dengan kecepatan sedang. Sedangkan ini sudah satu jam, tapi Baekhyun belum juga sampai di kantornya.

Chanyeol berusaha berkali-kali menghubungi ponsel Baekhyun, tapi panggilannya tidak di jawab. Akhirnya Chanyeol memutuskan menghubungi telefon mansion.

The Revenge [CHANBAEK GS 21+] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang