LUKA [END]

Shana 68 || Kamu dan Sepeda (Revisi ✓)

Hai Luka Lovers, aku balik lagi, ada yang nunggu?

Sudah siap baca part ini?

Kalau sudah absen dulu yuk, zodiak kamu apa? (Shy : Aries)

Kamu baca part ini jam berapa?

Seperti biasa ya, sebelum baca jangan lupa voth dan coment yang banyak biar Shy makin semangat

Setel Playlistnya biar tambah baper🎶🎶

Kalau mau cepat Update harus spam komen!
Spam komen!
Spam komen!

Happy Reading ❤️
Luka lovers 💔

Mencintai kamu itu seperti air laut
Pasang surut pasti ada
Tetapi air laut tidak akan berubah rasa

Mencintai kamu tidak perlu karena
Sebab cinta itu ada dengan sendirinya
Bahkan dengan orang yang tidak pernah aku duga sebelumnya

Dan aku baru sadar
Perihal mencintai kamu kadarnya tidak main-main
Sebesar ini
***

~Nothing On You - B.o.B 🎧

Pagi-pagi sekali Galen sudah sibuk mencuci sepedanya yang sudah lama tidak dipakai, nganggur gitu aja di garasi sejak dia masuk Sma. Untungnya masih bisa dipakai, hanya berdebu dan satu bannya kempes.

Sedangkan Oma Ratmi yang tengah menyesap teh hangat di teras seperti biasa menatap cucunya yang sedang bersenandung ria sembari menyabuni sepeda dengan heran.

"Sepedanya mau diapain Al? Dicuci segala, udah butut gitu juga," tanyanya.

Galen berhenti bernyanyi, menoleh menatap Omanya. "Butut gimana? Ini tuh masih bagus Oma, masih bisa dipakai, cuma bannya aja yang kempes."

"Emangnya kamu mau kemana pakai sepeda segala? Mobil ada, motor ada, tinggal kamu pakai."

Galen nyengir menatap omanya jahil. "Ada deh ... Rahasia."

"Oma tau, kamu pasti mau pergi sama cewek nggak jelas itu kan? Iya kan?" tanya Oma Ratmi tidak suka. "Oma bilang apa, cewek nggak jelas itu pasti ngajarin kamu yang nggak-nggak. Dia pasti nyuruh kamu pakai sepeda kan? Orang mobil ada, motor ada pakai sepeda butut, malu-mauin. Nggak, nggak, Oma nggak ijinin kamu pergi. Lagian hari ini Meisya mau datang, mending sekarang kamu siap-siap, sepedanya tinggal aja biar Pak Jono yang masukin lagi ke garasi."

"Yee ... nggak bisa gitu dong Oma, aku udah janji." Galen mentap Omanya tidak terima.

"Kamu nggak nurut sama Oma?" Oma Ratmi kesal.