Part 46☘️

1.6K 93 1
                                    

_Happy Reading_

*****

Setelah mendengar cerita dari Raline mereka semua sama sama terdiam disana.mereka masih bergelut dengan Fikirannya masing masing.Raline hanya bisa menghembuskan nafasnya berat dia memegangi kepalanya yang sedikit pening entah karena kejadian tadi atau karena dia tidak tidur dari semalam karena menjaga Andra."tante kenapa?Tante sakit?"tanya Sania.semua orang kembali mengarahkan pandangannya ke arah Raline

Raline menggeleng"hanya pusing sedikit,kamu kenapa ga manggil Tante mamah lagi?"tanyanya

Sania tergagap dia hanya tersenyum canggung"San lupa,San ga terbiasa"ujarnya

"Ga papa Tante ga bisa maksa kalau kamu lebih nyaman manggil Tante dengan sebutan itu"ujar Raline

Sania hanya tersenyum canggung.Raline kembali memijat keningnya yang berdenyut kembali"Tante ga papa?"tanya Sania kwahatir sambil memegang pundak Raline

"Tante mening pulang aja istrirahat dulu.biar Andra kami yang jaga"ujar Daniel

"Engga Tante disini aja"ujarnya

"Tante pasti ga tidur semaleman kan,lebih baik Tante pulang dulu"ujar Fahri.Raline hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah dia memang sangat lelah sekarang.dia mengangguk sebagai jawaban"Biar Daniel anter"ujar Daniel lalu membantu Raline untuk berdiri

"Kalau ada apa apa kabarin Tante yah"ujar Raline.mereka semua mengangguk.Daniel dan Raline keluar dari ruangan itu.Sania langsung berjalan ke arah berangkar Andra lalu duduk disampingnya.Mereka yang melihat itu memutuskan untuk keluar,mereka mengerti Sania ingin berdua dengan Andra.

"Eh mau kemana bukannya kita mau nungguin Andra?"Tanya Ucup saat tangannya ditarik keluar oleh Ferdian

"Udah diem aja Lo jones jangan ganggu orang yang mau pacaran"ujar Ferdian.Ucup yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya kesal.
Mereka keluar dari ruangan Andra
"Tolong anter gue ke ruangan si brengsek itu!"ujar gio

"Mau ngapain bang?"tanya Ucup

"Mau bunuh dia"ujar gio santai

"Anjir kenapa sih semuanya main bunuh bunuhan kenapa ga main sayang sayangan"ujar Ucup terheran heran

"Najis bicin"ujar Ferdian

"Ayo gue anter"ujar Fahri

"Dih ri gelo maneh mah(gila Lo mah)masa yang mau bunuh orang Lo Anter sih"celetuk Ucup

"Gue cuma mau ngasih pelajaran buat dia"ujar gio

"Dia belum sadar,dan Lo ga akan dibolehin masuk apalagi ruangannya udah dijaga sama polisi"ujar Fahri

Gio terkekeh"Segitunya Andra bikin dia ga sadar sampe sekarang.gue harus berterimakasih banyak banyak sama Andra"ujarnya lalu melangkahkan kakinya disusul oleh Fahri

Ferdian dan juga Ucup saling berpandangan"Ikut dong"teriak mereka berdua lalu menyusul keduanya

Disisi lain di dalam ruangan Sania menatap sendu ke arah Andra,dia menyentuh tangan Andra lalu digenggamnya tangan itu"Gue bingung,apa gue harus marah atau gimana sama Lo sekarang.Gue pengen marah sama Lo kenapa Lo nyembunyiin ini semua dari gue,gue udah cerita rahasia gue ke elo tapi Lo ga pernah cerita sama gue apapun tentang lo"ucapnya sendu"Lo ga pernah berbagi rasa sakit yang Lo pikul selama ini sama gue.sedangkan gue,yang selalu gue lakuin cuma nambah rasa sakit Lo"lanjutnya

"Gue masih ga ngerti sama semua ini. Lo,Sam,sama yang lainnya gue ga ngerti"ujarnya

"Lo mimpi apa sih sampe nyenyak banget tidurnya,Lo dengerin gue kan dra?Gue mau minta maaf dan berterimakasih sama Lo dra jadi gue mohon bangun.Gue nyesel ga percaya sama Lo"ujar Sania lirih lalu menguatkan genggaman tangannya lalu menelungkupkan kepalanya disana"bangun,gue kangen"tak terasa sebuah kristal bening meluncur jatuh ditangan Andra ya Sania menangis disana.

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang