Cinta Dalam Ikhlas [TERBIT] ✓

Korban Rey mbayang😎

WARNING!!!

Guys, maaf nih udh satu minggu gak nyapa😂 Bukan gak ada paket sekarang mah alasannya. Paket ada, cuman aku gunakan untuk buka YouTube, biasalah ngepoin yang lagi viral itu lho. Tau gak? Yah masa gak tau sih, nih aku kasih tau ya...

LESLAR

LESTI BILLAR

😆😆

Udah hampir beberapa hari ini, aku hanya stalking mereka aja, gak ada yang lain.. Pokonya aku team leslar😅

Udah ah cuman mau ngasih tau itu aja sih😅

Salam SOBLAR (SOBAT BILLAR) 😘

Jangan lupa follow @rizkybillar dan @lestykejora😅 sma akun aku juga @sitiharyati02 numpang promo lah wkwkwk

Sorry part ini agak GJ gmna gitu😅 Efek capek abdi teh, akibat ngantosan jalmi nu teu pasti pan nyeuri kana hate nage😅 SadGirl😆

.

.

Gadis itu terus tertawa saat mendapat guyonan dari sang kakak, yang tak lain adalah Fahri. Keduanya sedang melakukan vidiocall. Bahkan Fahri sudah memberitahu keluarga besarnya bahwa ia akan mengikuti jejak sang Abi. Harist.

Saat mendengar kabar itu, Harist sangat bahagia, karna akan ada penerus dakwah dirinya. Bahkan ia yang akan membiayai kehidupan keluarga kecil sang putra selama di Mesir, kurang lebih tiga tahun lamanya.

Berbeda dengan Keyla, gadis itu tak mau melepas sang kakak untuk pergi jauh darinya, namun Harist terus membujuk putrinya itu agar meridhoi sang kakak. Dan sampai akhirnya bujukan itu berhasil.

Fahri akan berangkat ke Mesir dua hari setelah pernikahan kedua adiknya selesai. "Dek, mas ada jadwal nih. Udah dulu ya."

"Oke. Assalamualaikum." Gadis itu menutup laptop barunya, yang kemaren ia beli saat dijalan menuju Madura.

Perlahan kaki mungilnya berjalan keluar kamar, dan berhenti di dekat kursi ruang tengah lantai dua. "Wihh, main game gak ajak-ajak nih," serunya dengan memasang wajah cuek.

Seorang yang tengah main game itu menoleh. "Mau main? Sini," ajak Fariz.

Gadis itu mengembangkan senyum, lalu ikut duduk lesehan dikarpet berbulu, tentunya disamping Fariz.

"Mau main apa?" Tanya Fariz sambil memindahkan permainan.

"Balap mobil, mas."

Tak lama game 'pun dimulai. Keduanya sangat fokus dengan tampilan layar didepannya dan jari tangannya sibuk memutar benda yang mereka pegang. Tawa Keyla pecah saat melihat mobil Fariz tersungkur karna menabrak batu, tak lama mobil yang dijalankan Keyla juga ikut tersungkur sehingga keduanya tertawa bersamaan.

"Aduh kalian ini masih pagi udah bikin kuping pecah tau gak sih," cacar Haura diambang pintu.

Keduanya menoleh kearah suara, lalu saling pandang dan kembali tertawa. Haura yang melihat itu hanya menggeleng dan melenggang pergi kelantai bawah.

"Udahan ah mainnya. Mending mutar sholawat." Gadis itu memutar sholawat dari pengeras suara. "Kok suaranya pelan mas?"

"Coba sini." Fariz memutar pengeras suara itu beberapa putaran, namun hasilnya nihil. "Kok gak bisa ya."

"Mung-"

"ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA SAYYIDINA MUHAMMADIN TIBBIL QULUUBI WADAWAAIHAA WA'AAFIYATIL ABDAANI WASYIFAAIHAA WANUURIL ABSHAARI WADLIYAAIHAA WAQUWWATIL AJSAADI WAL ARWAAHI WAGHIDAA IHA WA'ALAA AALIHI WASHAHBIHI AJMA'IIN"