•
•
•
•
•"Jadi bagaimana, apa kau berhasil?" Tanya Liya datar.
Aku mengangguk sembari merapikan tasku. "Tentu saja, siapa pun pasti tidak akan tahan.."
"Hm, begitu." Ucapnya menunduk. Ekspresinya membuatku terdiam dan menghentikkan kegiatanku.
"Maafkan aku."
"Hah? U-untuk apa?" Jawabnya bingung.
"Kau memang bilang kalo kau baik-baik saja, tapi nyatanya.. Tidak."
"Re-reiji.. Berapa kali harus kukatakan, aku tidak peduli jika kau tidur dgn gadis manapun lagipula itu bukan hakku untuk melarang tuanku melakukan apa yg dia inginkan. Jadi jangan khawatir."
"Yg aku inginkan?" Aku memegang tangannya dan menatap manik matanya. "Aku tidak menginginkan ini. Aku terpaksa, aku tidak mau kau jadi korban utk memuaskan hasrat gadis lesbi itu, dan juga.. Ini untukmu, agar kau bisa memiliki raganya. Aku tidak pernah bilang bahwa aku suka melakukan itu."
Ia menunduk sejenak lalu tersenyum simpul. "Baiklah kalo begitu. Dan.. Terima kasih."
Aku tidak mengerti. Kenapa suaranya terdengar ragu dan rendah.. Seperti mengharapkan hal yg lain.
Setelah membereskan buku-bukuku aku langsung loncat ke kasurku dan menghela nafas. Hari ini benar-benar melelahkan, gara-gara Ellie aku harus berkeliling kesana-kemari mencari toko rotinya itu, belum lagi kegiatan panas setelahnya.. Tak butuh waktu lama untukku segera hanyut dalam mimpi.
***
"Reijii!!"
Aku tersentak saat tiba-tiba Fumito memelukku. Ia terlihat sangat senang. Aku belum pernah melihatnya sesenang ini. "Ada apa?" Tanyaku.
"Kemarin.. Aku.."
"Ya?"
"Aku..."
"Ugh, jika kau ingin mengatakan sesuatu maka cepatlah!"
"Aku berkencan dgn Ren! Bukankah ini luar biasaa!! Wuuhhh!" Ia bersorak gembira dgn tangan yg diangkat ke atas. Untunglah ini masih pagi dan baru kami berdua yg datang.
Yg jelas aku terdiam seketika saat mendegarnya. Baiklah, sepertinya... Aku benar-benar harus melupakan gadis tomboy itu. Sekarang dia sudah milik orang lain. Disatu sisi aku kecewa dan disisi lain aku senang sahabatku akhirnya mendapatkan gadis idamannya. "Mm. Selamat yah." Ucapku tersenyum tipis.
Tiba-tiba ia tersentak dan menatapku bingung. "Kau.. Kenapa Rei?"
"Hm? Aku baik-baik saja. Memangnya kenapa?"
"Itu.. Mata itu! Kau terlihat sedih, apa.. Kau tidak senang jika aku.."
Aku segera memeluknya. "Ah kau ini bicara apa! Tentu saja aku ikut senang saat sahabatku punya pacar, selamat yah Fumito... Semoga hubungan kalian langgeng." Potongku sumringah sembari menjabat tangannya.
Ia hanya tersenyum rengkuh dan mangguk. "Kau aneh.." Gumamnya.
"Apa? Kau bilang apa?" Tentu saja Samar-samar aku mendengarnya.
"Eeh.. Tidak ada. Terima kasih.. Aku lega kau mendukung hubunganku." Jawabnya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum lebar. Hah... Aku tidak ingin dia kecewa. Aku baik-baik saja, aku rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)
Romance‼️[Sequel of 'My Boyfriend is a Ghost?']‼️ "Konnichiwa~! Aku Reiji, seorang anak indigo yg lahir dari pernikahan manusia dan mantan hantu. Ya, ayahku dulunya seorang hantu yg berhasil hidup untuk kedua kalinya, raga yg sekarang ia gunakan adalah rag...