Grup weka-weka
Mr. Aby : Ada yang tahu nggak yang jual buah jeruk yang kecil-kecil?
Hafidz : jeruk baby?
Burhanudin: jeruk baby tuh bukan yang kecil tapi yang diiris terus isinya manis
Hafidz : lha kok namanya baby? Ya pasti kecil dong
Miko : iya bukan baby, baby mah yang diiris terus di peres itu loh. Manis airnya
Mr. Aby : kata Biru pokoknya yang kecil-kecil kayak bola bekel
Angga : Mom ngidam?
Roni Rahardian : di pasar deket rumah ada Pak. Cuma ini udah malem banget. Besok pagi deh saya beliin. Mau berapa kilo?
Ayu Biru : pengennya sekarang 😫🙁
Hafidz : waduh, di tetangga gue ada.. Tapi ada anjing galaknya. Nanti kalau gue di kejar gimana? Duh princes Biru besok aja ya. Kita beliin deh
Burhanudin : harus sekarang? Ini udah jam 11 menjelang pukul 12
Ayu Biru : Mau sekarang!!!!
Angga : Mom, Angga coba cariin di minimarket 24 jam deh. Wait a minute otewe
Hafidz : coba gue cariin juga deh mau ngintipin jeruk tetangga
Roni Rahardian : gue cari juga deh kali pedagangnya ada yang udah sampe di pasar.
Burhanudin : emak gue punya kayaknya tapi bentar mau ambil kunci kios dulu coba
Miko : aku dapat nih. Mau di anterin sekarang?
Hafidz : woo gercep banget kamu Ko... Ckckckck kekuatan 😍😍
Miko : Piiiiiitt🤫🤫🤫
Burhanudin : uhuk uhuk... Duh kaki gue keinjek kaki gue sendiri
Roni Rahardian : kekuatan belum bisa mup on emang dashyat.
Miko : sedang manasin mobil🚑🚑🚑
Hafidz : woiiiii lu ngapain bawa-bawa ambulans?
Burhanudin : pan dia sendiri yang sakit, hatinya hahahaha
Miko : owh salah ambil mobil wait balikin ke garasi ambil yang satu 🚗🚗🚗🚗
Ayu Biru : Aih makasih Miko.. Aku bukain pintu dulu
Mr Aby : Thanks Miko
Hafidz : gue gimana ini? Udah keburu naik ke pagarnya Pak Rohmat loh.. Di bawah udah ada 🐶🐶
Burhanudin : nangkring di atas pohon ye pit kayak 🐒🙊
Roni Rahardian : hahahahaha kasih 🍌🍌🍌
Hafidz : 🚀🚀🚀 gue kirim ini deh buat kalian pade. Ah ini gue turunnya gimana coba?
"Sayang, kamu di dalam aja. Biar aku yang turun ke lobi kalau Miko datang."
Nah ini tuh emang beneran makan jeruk yang kecil-kecil itu. Makanya ngerengek sekarang ini. Aih hormon kehamilan ku memang membuatku manja.
"Nanti Miko kasian.. Suruh masuk dulu loh Bang."
Aku menatap Abyan yang sudah akan beranjak keluar dari apartemen. Dia menganggukkan kepala.
"Iya. Tunggu situ dulu."
Abyan menunjuk sofa yang ada di depan televisi. Dan memang aku sedang duduk di sini sejak tadi. Mengotak atik ponsel lagi dan baru saja akan membalas pesan di grup saat tiba-tiba ponselku berbunyi. Tentu saja aku segera mengangkatnya.
"Halo.. "
"Ini istrinya Abyan?"
Aku mengernyitkan kening mendengar suara wanita di ujung sana. Malam-malam lagi.
"Yup."
"Kamu tidak akan memiliki Abyan karena aku yang akan merebutnya darimu. Camkan itu."
Sebelum aku bisa menjawab, telepon sudah di putus. Aku menatap nomor asing yang baru saja menelepon ku. Siapa lagi ini?
"Yank, nih jeruknya."
Suara Abyan dan langkah kaki membuat aku mengalihkan tatapan ku. Ada Abyan dan Miko yang sudah tersenyum saat melihatku. Ah abaikan saja telepon ini. Semoga tidak mengganggu lagi.
****
"Enak?"
Aku mengganggukkan kepala saat Abyan memberikan jeruk yang baru saja di kupasnya. Jeruknya tuh kecil-kecil jadi langsung ceplus deh.
"Manis. Kamu kok bisa dapatin cepet?"
Aku menatap Miko yang baru meminum kopinya. Dia tersenyum.
"Di depan rumah tuh ada yang jualan buah. Nah aku langsung nanya eh ada."
Jawaban Miko membuat aku mengacungkan dua jempol kepadanya.
"Makasih ya?"
"Iya. Kalau ngidam buah aneh-aneh lagi bisa langsung minta aja."
Ah Miko. Kenapa dia manis banget sih? Kemarin tuh Hafidz bisikin aku kalau Miko sangat mencintaiku. Jadi belum bisa move on katanya. Tapi aku bisa apa? Toh jodohku memang bukan dia.
Suara dering ponselku kembali berbunyi. Tapi Abyan langsung mengambil dari pangkuanku. Dia mengernyitkan kening.
"Ini nomer telepon kamu?"
Aku langsung menoleh ke arahnya.
"Baru aja sih. Bilang dia akan merebutmu dariku."
Abyan menggelengkan kepala mendengar ucapanku. Dia langsung mengusap kepalaku. Tapi kemudian beranjak berdiri. Menjauh dari kami saat menjawab telepon itu. Aku hanya menatapnya yang kini melangkah masuk ke dalam ruangan kerjanya. Abyan selalu begitu. Menyelesaikan sendiri, padahal aku kan juga ingin terlibat.
"Biru.. "
Suara Miko menarik ku kembali. Aku menoleh ke arah Miko.
"Percaya sama Pak Abyan. Dia sangat mencintai kamu. Namanya dia orang yang berpengaruh dan husband material banget jadi memang banyak yang suka. Kamu harus kuat ya?"
Ucapan Miko membuat aku sedikit tenang. Ku anggukan kepala.
"Iya. Aku mencoba. Meski kok rasanya banyak banget cewek di sekitar dia yang saat ini mulai mengganggu."
Miko tersenyum dan kini menatapku dengan teduh.
"Ini ujian buat rumah tangga kalian. Semakin tinggi pohon kelapa tentu saja makin kencang juga kan anginnya?"
Ah dia kok bijaksana banget sih. Aku jadi tersenyum lebar.
"Mik, siapapun yang bakalan jadi istri kamu. Itu sangat beruntung. Kamu itu baik."
Kali ini Miko hanya tertawa tapi menggelengkan kepalanya.
"Entahlah. Belum mikir."
Saat itulah Abyan keluar dari dalam kamar. Lalu menyerahkan ponsel kepadaku.
"Loh kok mati?"
Aku menatap layar ponselku.
"Besok ganti simcard. Ganti yang baru."
Nah ada apa ini?
Bersambung
Neng Biru datang ya ramein dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH RASA DUREN
RomansaAku Ayu Biru Haqiqi. Selalu mengimpikan mempunyai suami seorang pria muda, tampan dan berwibawa. Seperti Bosku di perusahaan tempat aku bekerja. Selama 1 tahun aku sudah memimpikan saat aku bisa memikat hatinya. Dan memang gayung bersambut, aku tiba...