0.7

1.9K 355 0
                                    

hari minggu telah tiba. dan artinya dira menepati janji untuk menemani hendery menonton film horror yang sedari kemarin menjadi topik pembicaraan pria itu.

dengan outfit santai dan sling bag yang selalu wanita itu gunakan saat jalan-jalan, dira menunggu dery yang sedang dalam perjalanan menuju kostnya. tangannya sendiri sibuk mengetikan balasan di grup yang penuh oleh bahasan teman-temannya soal gosip hari ini.

termasuk haechan yang menjadi topik bahasan karena dikabarkan tengah dekat dengan seorang mantan anggota idol group. jelas dira kaget, namun melihat bagaimana haechan yang sekarang (yah meskipun haechan saat sma dan saat ini sama saja tampan dan baiknya) tak ayal orang akan jatuh cinta karenanya.

namun tidak dengan dira ^___^

tak lama, suara klakson dari arah kiri membuat wanita itu mendongak; mendapati hendery dengan vespa kesayangannya tersenyum sembari melambaikan tangan. dira segera berjalan dan menerima uluran helm bogo yang dibawa temannya tersebut, lalu menaiki jok belakang dengan cepat mengingat bagaimana teriknya ibu kota hari ini.

"jan lupa pegangan!" ucap hendery sebelum akhirnya menjalankan vespa berwarna navy tersebut; membawa mereka menuju tempat tujuan dengan ditemani obrolan sepanjang jalan.




🎟️🎟️🎟️




"gak lagi-lagi gue nonton film horror." gumam dira sesaat setelah dirinya keluar dari pintu teater lima bersama hendery yang tertawa puas melihat wajah pucat wanita disampingnya.

"padahal gak serem loh, dir!"

"tau gak sih der gue pingin ngejambak lo sekarang?" ucap wanita itu pelan dan lagi-lagi dibalas kekehan dari hendery.

"–oh ya, mau makan sekarang?" tanya dery. dira diam sebentar, lalu mengangguk.

"boleh-boleh. mau di mana?"

hendery mengusap dagunya, "mcd?"

kenapa hidup gue gak jauh-jauh dari mcd, sih? batin wanita itu.

"yang lain aja. bosen gue ke mcd terus." balasnya dan ditanggapi hendery dengan anggukan.

"yaudah sekalian jalan aja," mereka berdua pun berjalan menuju area food court berada sembari membahas apa pun yang terlintas di pikiran mereka. dan berjalan berdampingan seperti juga membuat dira mengingat masa sma-nya dulu;

bermain bersama teman-temannya,

membahas masalah percintaan dengan mas jaehyun saudaranya,

jalan dengan mas moonbin yang berakhir dengan pernyataan bahwa dia menyukai dira,

hingga jeno yang menyodorkan nampan berisi cheese burger beserta iced lemon tea dan kehadapannya.

huft, lagi-lagi jeno.

"dir?"

dira menoleh, menatap dery yang juga menatapnya dengan alis bertaut.

"ya?"

"malah ngelamun," dengus dery, "lo liburannya jadi kemana?"

"ke semarang–"

mata pria tampan itu melebar, "lo orang sana? please bawain lumpia kalo udah balik!"

"lumpia gak tahan lama woy–"

BRUK

dira membalikkan tubuh dengan cepat, pandangan matanya langsung tertuju kepada seorang anak laki-laki yang kini tengah jatuh tersungkur; membuat wanita itu berjalan dengan cepat kearah anak tersebut.

"adek, berdiri dulu ayo." dira membantu anak bersurai kecoklatan tersebut untuk berdiri. suara tangisannya pun jelas membuat pengunjung mall yang tengah berlalu-lalang di sekitar mereka menatap baik dira maupun anak tersebut dengan tatapan berbeda-beda. melihat bagaimana pandangan beberapa orang yang menatap curiga, hendery pun mendekati dira dan menepuk pundak wanita itu.

"udah dir, tinggalin aja...diliatin orang-orang."

mendengar hal itu, dira menatap hendery tajam.

bisa-bisanya!?

"kalo mereka ngeliatin, harusnya dari tadi mereka nolongin adek ini juga der." desis dira sepelan mungkin, lalu kembali mengusap pipi anak kecil dihadapannya yang penuh dengan air mata.

"lututnya berdarah. kakak obatin yuk?"

anak itu mengangguk, pun dira menuntutnya menuju tempat duduk terdekat untuk menangani luka di lutut anak tersebut.

"nama kamu siapa?" tanya dira sembari mengubek tasnya untuk mencari pouch p3k yang selalu ia bawa kemana-mana.

anak itu tampak berpikir sejenak, namun akhirnya menjawab, "bian."

wanita itu tersenyum, "kakak mau ngobatin bian. jadi kalo nanti sakit atau perih, bilang ya."

bian mengangguk patuh. dira pun dengan pelan membersihkan area di sekitar luka, lalu memberi sedikit obat merah yang tentu saja membuat bian meremas lengan wanita di hadapannya. setelah selesai, dira pun menempelkan plester bergambar chewbacca sebagai langkah terakhir.

senang, bian pun dengan senyum lebarnya memeluk dira.

"terima kasih, kak!"

"sama-sama, bian." balas dira, mengusap punggung anak tersebut. setelah dirinya memundurkan tubuh, mata bian tertuju kepada seseorang yang berada di belakang wanita yang telah mengobati lukanya; tentu saja membuat bian berteriak.

"MAMA!"

menoleh ke belakang, dira mendapati wanita yang kini berjalan cepat kearah laki-laki tersebut dan segera memeluknya.

"bian dari tadi kemana?! mama nyariin kamu loh!" dira segera membereskan p3knya dan berhadapan dengan wanita yang ia yakini adalah ibu dari anak yang baru saja ia tolong.

"tadi bian jatoh, terus kakak ini nolongin bian." jelas anak itu sembari menunjukkan plester di lututnya. ibu yang sempat menatap curiga dira (dan hendery yang berdiri di belakang) pun tersenyum lega.

"terima kasih banyak mbak sudah mau nolongin anak saya."

"sama-sama, bu–oh ya, ini buat bian." dira mendekat, lalu meberi plester bergambar x-wing (pesawat yang dikemudikan luke skywalker dan para resistance di film star wars) kepada bian; membuat anak yang dira perkirakan berumur delapan tahun itu tersenyum lebar untuk kesekian kalinya.

setelah saling berpelukan, bian pun akhirnya berjalan menjauh bersama ibunya–meninggalkan dira dan hendery yang berjalan ke arah sebaliknya.

"sorry dir,"

dira menatap hendery bingung, "kenapa?"

"karna gue ngajak lo buat ninggalin anak tadi. gue cuma takut kalo orang-orang pada ngira yang engga-engga." wanita itu mengangguk paham, lalu menepuk punggung rekan kerjanya pelan dan memasuki sebuah tempat makan cepat saji untuk makan siang.

jika jeno yang ada di sampingnya, kira-kira apa tanggapan pria itu, ya?

love again // jeno nct [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang