4 || Baru di mulai

41 2 0
                                    

Part 4 : Baru di mulai

Haruskah aku jadi Mobile Legend biar bisa deket sama kamu tiap hari?!
-anonym.

******

Hari berganti, sudah berjalan tiga hari Aruan menjalani diet total. Tidak seperti biasanya, Aruan terlambat masuk ke sekolah. Yang harusnya pukul tujuh pagi sudah dikelas Aruan masih dirumah tepatnya mencari buku paket Sosiologi untuk jam pertama.

"Kok belum berangkat sayang?," tanya Bunda Aruan yang duduk dikasur Aruan.

"Emm itu bun, Aruan cari buku Paket Sosiologi yang covernya Bapak sama anak," jawabnya sembari mengobrak - abrik meja belajarnya.

"Kalau nyari itu sabar jangan grusah - grusuh. Mana Bundaa yang cari, awas sampai bunda nemuin," ucap bunda Aruan dan berjalan menuju meja belajar Aruan.

Aruan diam mengiyakan, dan berharap buku Paket Sosiologinya ada.

Tidak sampai lima menit buku Paket Sosiologi yang dicari Aruan ketemu oleh Bunda Aruan.

"Nih," sambil menyodorkan kepada Aruan.

"Ihh kok sama Bunda ketemu sih? Makasihh Bundaaa." Tanyanya sembari memeluk Bundanya.

"Makanya kalau nyari makai hati ya, sama - sama sayang. Dah sana berangkat udah telat kamu." Balas Bunda Aruan.

Aruan tersenyum mengiyakan dan langsung menuju garasi untuk naik ke mobil, hari ini Aruan diantar dengan Pak Agung supir rumahnya.

"Sayang jangan lupa dimakan bekalnya, jangan kayak kemarin cuman dimakan sedikit," teriak Bunda Aruan kepada Aruan. Yang diajak bicarapun mengangguk pertanda mengiyakan.

Aruan Pov
Kayanya ini udah telat dehh, bodo amat sekali - kali gue telat biasanya juga gue datengnya awal terus. Oiyaa, tiga hari gue diet total dan berat badan gue udah turun 5kg lumayan banget. Gue harus bisa nurunin berat badan ke  45kg, semangat Aruan ayokk!.
Jadi, kepikiran gara - gara kejadian itu, Arion jadi tambah cuek. Lama - lama capek juga berjuang sendirian gini. Apa gue berhenti perjuangin Arion ya? Tapi, disisi lain gue masih sayang sama dia. Ya ampun bimbang banget gue.

_____

Setelah lima belas menit perjalanan sampailah Aruan di sekolah. Benar! Aruan sudah terlambat, beberapa siswa dan siswi dihukum dilapangan Upacara padahal bukan hari Senin tapi tetap saja hukumannya hormat bendera belum nanti disuruh bersih - bersih kamar mandi dan gudang olahraga.

Aruan ikut berbaris memanjang persis disamping kakak kelas yang telat. Aruan baru sadar jika hari ini Arion piket Osis dimana Aruan bakal ketemu Arion dan hari ini Bu Rini guru Sosiologi yang mengajar kelas Aruan pun ikut datang karena piket.

Bego banget gue, Bu Rini kan piket sekarang mana jam pertama jamnya Bu Rini. Emang gue nggak bisa jadi anak yang nakal huh, batin Aruan sembari menepuk jidatnya.

Arion mulai datang dan membawa buku besar untuk absen anak - anak yang telat hari ini dan giliran Aruan sekarang. Tepat di depan Aruan, Arion menatap Aruan penuh dan memperhatikannya dari atas sampai bawah.

"Nama, kelas, alasan telat,"

Aruan diam dia masih tidak percaya di depannya adalah Arion. Jarang sekali mereka bisa sedekat ini.

Dalam hati, Arion merutuk akan hadirnya Aruan yang telat, Dia sengaja apa gimana sih telatnya? Mana diem aja, kan gue tanya. Bentar - bentar tapi hari ini dia nggak kek biasanya, biasanya kan ribut banget kalau ketemu gue.

Aruan sadar akan lamunannya dan menjawab pertanyaan Arion,"Aruan, kelas 11 ips 2, alasan telat karena sakit."

Tanpa diundang tiba - tiba Bu Rini berjalan mendatangi Aruan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aruan [On - Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang