The Story

780 87 12
                                    

seungzz 🔞 11k words oneshot warn : bxb, arranged marriage, mpreg, fluff, romance, slight comedy. maybe triggering for some people, include part (4 paragraphs begin) abt romeo-juliet's tragedy ending (mentioning suicide)

"Jadi ... Shiba Inu adalah Bunga sedangkan Bunga adalah Shiba Inu? Ya tuhan, sebenarnya makhluk apa yang akan kunikahi?"

Jangan lupa meninggalkan jejak berupa pendapat, kritik, dan saran ya~! Happy reading ^^

Lima kepala serta sepuluh pasang mata sekaligus, memberi tatapan menuntut pada Seungyoun yang buru-buru menutup aplikasi gamenya lalu menyimpan ponsel ke dalam saku. Pemuda dua puluh lima tahun itu berdehem, kedua tangannya terlipat di depan dada, serta dagunya mendongak. Sengaja memasang tingkah congkak supaya mendapat kesan buruk dari -ekhem- calon mertua.

"Aku menolak," jawabnya. Seungyoun meniup ujung kukunya seolah habis menggunakan cat kuku. Salah satu alisnya naik, menantang orang tuanya sendiri.

"Lamaran diterima. Nah, sekarang tinggal atur tanggal pernikahannya saja, bagaimana?" lanjut sang kepala keluarga Cho. Mengabaikan putranya yang linglung seketika.

"Halo, permisi? Aku masih disini?" ujar Seungyoun. Tak habis pikir, kenapa bertanya kalau suaranya sama sekali tak dipedulikan?! "Aku menolak, loh. Kalau dipaksa, aku bisa kabur bahkan bunuh diri," ancamnya. Tak ada satupun yang mempedulikannya, kecuali si calon suami.

"Baru kepleset di teras rumah saja kau sudah menangis, merengek, mengomeli lantainya. Bagaimana mau bunuh diri?"

Skakmat.

Seungyoun nyaris tersedak salivanya sendiri. Tahu sih, dirinya memang senang merengek dan sedikit cengeng, hanya sedikit. TAPI KENAPA HARUS DIBEBERKAN?! Batinnya, meringis pilu. Sedangkan, pria yang lebih tua lima tahun dari Seungyoun itu sibuk berdiskusi dengan orang tuanya. Akan tetapi, kedua netra sehitam jelaganya tak bisa lepas dari Seungyoun. Memperhatikan bibir tipis Seungyoun yang mencebik, wajahnya yang memerah karena malu, serta mata rubahnya yang memberi ancaman penuh pada Seungwoo seolah ia adalah monster buruk rupa.

"Ayah.... Ibu.... Apa hanya segitu rasa sayang kalian padaku?" sahutnya, tak lupa Seungyoun menyeka sudut matanya seperti sedang menangis meski tak ada setetes pun cairan yang menuruni wajahnya. Dramatis.

"Nak Seungwoo ingin memilih konsep pernikahan yang seperti apa?" tanya Nyonya Cho. Lagi-lagi mengabaikan keberadaan Seungyoun, putranya sudah mendengus, mengerang keras, bahkan sampai menghentak-hentak kaki, akan tetapi tak ada satu orang pun yang menggubris.

"Kalian memang sudah tak menyayangiku lagi," tukas Seungyoun, tangan kecilnya meraih toples kaca yang penuh dengan berbagai macam permen kemudian memakannya secara brutal. Otaknya berusaha berpikir, mencari apapun yang bisa dijadikan alasan untuk membatalkan pernikahan sepihak ini.

Ah, omong-omong soal pernikahan, ceritanya singkat dan klise sekali. Kakek dari pihak ayah Seungyoun dan kakek dari pihak ayah Seungwoo melakukan kesepakatan untuk menikahkan cucu mereka di masa depan. Keduanya berjanji untuk mempererat persahabatan mereka dengan cara itu, tanpa tahu kalau Seungyoun benar-benar nyaris terkena serangan jantung kala mendengar cerita itu dari sang ibu.

Sebenarnya, bukannya Seungyoun menolak mentah-mentah. Masalahnya, ia dan siapa tadi namanya? Oh iya, Han Seungwoo. Dirinya dan pria itu sama sekali belum saling mengenal, ditambah lagi ... Han Seungwoo tidak terlihat seperti orang yang nyambung dengannya. Maksudnya, setiap manusia pasti punya selera dan pemikiran yang berbeda, tapi dirinya dan Seungwoo bisa saja menghancurkan rumah saat bertengkar kalau sampai betulan menikah.

Hanya dalam penglihatan Seungyoun saja, karena pemuda itu bahkan tak sadar jika Seungwoo terus tersenyum menatapnya.

"Untuk konsep pernikahannya," jawab Seungwoo, setengah menggantung. Setelah beberapa detik mendiamkan pertanyaan dari ibu calon suaminya, "saya serahkan pada Seungyoun," sambungnya, mengakhiri kalimat dengan senyuman teduh.

[Complete] Love is True || seungzzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang