❛ ◜sun in the cloud.

151 11 0
                                    


"Park jimin, dan.. yoo jeongyeon!"

"Ck" decakan pria yang merasa dirinya sial karena mendapat tugas kelompok dengan perempuan ter keras kepala, jeongyeon yoo.

"Ngapain? Ayo buruan, mau ngerjain dimana?" Ajak nya ke pria yang masih memijat pelipis nya.

Jimin melirik malas kepadanya dengan lirikan khas nya. Membuat jeongyeon sedikit kesal denganya

"Ngapain sih? Buruan yang lain udah mulai ngerjain" tegas jeongyeon tetap mencoba menahan amarah nya.

"Ck, yang ngapain tu guru ngasih saya satu kelompok sama kamu." Decakan dari mulut park jimin kembali keluar, dia berjalan ke luar kelas.

"Yaudah kalau nggak mau bilang!!" Teriak jeongyeon ke luar pintu, ia mulai kesal dan rasanya ingin sekali memukul pelipis jimin.

"Memang nya kenapa kalau satu kelompok sama aku? Toh dia enak pasti diem aja" gumam jy sambil berjalan ke arah perpustakaan.

Ia mengeluarkan satu buku dan kertas hvs ke meja perpustakaan, merapihkan alat tulis nya dan memastikan tidak ada yang terlewat.

Membaca satu halaman... dua halaman... tidak terlihat kenampakan jimin di sekitarnya

"Oh ayolah!" Jeongyeon berdecak kesal dengan jimin yang tak kunjung datang.

Namun, terdengar detapan langkah kaki di belakang nya. Jeongyeon tersenyum tipis sebeoum sadar bahwa  yang berjalan di belakang nya adalah, kim dahyun.

"Unn?" Ucap dahyun sambìl memegang pundak jy

Jeongyeon sedikit kaget karena bulan lah jimin yang datang untuk membantunya.

"Dah..? Hyun? Oh?" Jeongyeon sedikit memiringkan kepalanya dan menghadapkan kursinya kebelakang

"Ngapain? Jimin mana?" Dahyun melihat sekitar

"Nggak tau, sepertinya sedang dikantin" ber gelagak tidak tau jeongyeon kembali membaca halaman ketiga dari bukunya.

"Ah.. eum.. sepertinya hyunjin sudah menunggu di.. sana? Nanti jika bertemu jimin akan ku beri tau, sampai jumpa unnie" dahyun sedikit berteriak karena dia sudah berada di dekat pintu keluar perpustakaan

"Ah, iya" jeongyeon sedikit tersenyum

"Tidak waras park jimin, yakin pekerjaan yang harusnya dikerjakan dua orang ini dilakukan oleh aku saja?!"
Gumam nya dalam hati, mulut nya tidak berhenti berdecak setiap ia melipat halamat bukunya.

Setelah membaca semua halaman yang menurutnya dibutuhkan untuk melakukan tugas yang disuruh oleh gurunya ia mengambil penggaris dan pensil disamping nya.

"Mianhae." Jimin entah datang dari mana asalnya duduk di depan jeongyeon.

Voment nya ya ! Khamsahamnidaa

maafkan aku, yoo jeongyeon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang