Lohalo yeorobun anyyeong.
Finally Hana kambek dengan cerita antah berantahnya.
Sumpah ya, asal kalian know. Naneun nulis cerita ini itu asal tanpa persiapan terlebih dahulu (ea... kek mau nikah kudu persiapan dulu). Pokonya naneun berharap kalian enjoy sama ceritanya🙏
Happy reading 😚☁️☁️☁️
Bip..bip..bip..bip
Ceklek
"Astagaa, rasanya gue kayak mau mati" suara Areum menggema keseluruh ruangan.
"Apa sih, dateng-dateng pengen mati. Bosen hidup lo?"
"Salahin noh dosen. Ngasih tugas ga mikir dulu"
"Namanya juga kuliah" ucap Hana santai. Tangannya tak berhenti memeriksa ulang berkas-berkas yang harus dibawa untuk mengurus beasiswanya.
Satu map coklat bertali nampak penuh berisi puluhan lembar kertas penting miliknya.
"Eehh jangan tidur. Sana mandi dulu" cegah Hana saat melihat sahabatnya sudah akan terlelap.
"Gue capek Na" rengek Areum membuat Hana memutar bola matanya malas.
"Iya mandi dulu baru tidur. Nanti gue masakin deh" bujuk Hana.
"Bener ya?! Aduh Na, gue kangen banget ya ngga sama masakan lo" Areum terlonjak senang. Raut wajah lelahnya hilang seketika saat mendengar jika Hana akan memasak untuknya.
Saat masih di Indonesia Hana sangat lihai memasak berbagai makanan. Tak jarang gadis 19 tahun itu membuka pesanan makanan di kampus sekedar untuk menyalurkan bakatnya.
"Udah ah cepet" ucap Hana mendorong pelan punggung sahabatnya.
Hilangnya bayangan Areum membuat Hana beranjak ke arah dapur. Membuka lemari pendingin dan memeriksa apa yang bisa dimasaknya. Matanya menangkap beberapa macam sayuran yang masih segar lalu beralih pada nasi yang baru saja dimasaknya.
"Gue kudu masak apa?" monolognya.
Masih berpikir, Hana mengambil sayur-sayuran dan menaruhnya di meja.Senyumnya tiba-tiba mengembang saat sebuah nama makanan melintas di otaknya. Tanpa pikir panjang, tangannya terulur meraih pisau lalu memotong sayur-sayuran tersebut menjadi seukuran dadu. Membuka almari makanan dan menemukan gim atau yang biasa disebut rumput laut kering.
Menata nasi diatas gim lalu sayuran dan menggulungnya. Hingga dua gulungan panjang berhasil dibuatnya dengan sempurna. Memotongnya lalu menyajikan di piring.
Kimbab ala Hana siap.
"Areum, jangan lama-lama mandinya" teriak Hana.
"Ini udah" sahut Areum yang baru muncul dari kamar dengan piyama tidurnya.
"Whoah lo bisa bikin kimbab?"
"Gue kan chef" ucap Hana percaya diri.
"Iya deh percaya gue mah"
Keduanya makan dengan tenang dengan sesekali melempar gurauan atau hanya sekedar mengingat kejadian lucu.
Jam dinding kamar sudah menunjukkan tengah malam, namun Hana masih belum bisa membuat matanya terpejam sempurna. Dibawanya tubuh mungil itu kearah jendela, dibukanya pelan pengait lalu membiarkan rambut panjangnya terbang. Terdiam memandang jalanan yang terlihat sepi. Gadis itu menghembuskan nafasnya pelan.
"Gapapa. Santai. Lo pasti bisa" ucapnya meyakinkan diri sendiri lalu kembali membaringkan tubuhnya.
☁️☁️☁️
KAMU SEDANG MEMBACA
Find You
FanfictionKebisaannya dalam bidang tarian modern, membuat Hana yang awalnya hanya akan fokus pada pendidikan teralih dan memilih bergabung pada sebuah komunitas tarian modern yang akhirnya membuat gadis kelahiran Jakarta itu menemukan semangat sekaligus masal...