Chapter 1

43 5 1
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA!
DAN KOMEN SETELAH BACA!

*

(Beberapa jam sebelumnya)

BRAK.. DUNG.. DUNG.. TAK

Seperti biasa pagi ini sangat berisik, sekolah ku sedang ada perbaikan, suara palu dan mesin bor itu memekakkan telinga dan gemanya memenuhi seisi kelasku.

Perbaikan ruang Pusat Kesehatan Sekolah itu tepat sekali di samping kelasku, bahkan bau peluh keringat para pekerja itu menusuk Indra penciuman seisi kelas 10B ini. Sehingga para siswa pun tidak fokus mendengar penjelasan Mr.Kim di depan sana.

Saat aku sedang asik duduk melihat keluar jendela dengan pikiranku yang sebenarnya kosong, aku merasakan ngilu di kepala sebelah kanan ku. Dan tepat di depan mataku berputar-putar sebuah spidol, diiringi dengan tawa seisi kelas.

"Toby White! Apa yang kau pikirkan?" Ucap Mr.kim yang mendongak ke arah ku.

"Ayo maju kesini, dan kerjakan soal di depan!" Ujar Mr.Kim sambil menunjuk papan tulis yang berisi rumusan-rumusan ajaib matematika yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Dengan pasrah aku berjalan maju ke depan kelas sambari berharap adanya keajaiban.

"Benar, namaku Toby , umurku 16 tahun, aku hanya seorang siswa SMA biasa. Tampang ku biasa, penampilan ku biasa, bahkan kehidupan sehari-hari pun biasa saja. Tidak ada hal menarik yang bisa membuatku menonjol dari orang-orang di sekitar ku. Hey, Kalian menanyakan hobi? hobi ku tidak ada. Sejauh ini tidak ada hal yang begitu ku sukai, kecuali seorang bidadari kelas 11 itu, Yuki namanya."

"Aku bertemu untuk pertama kalinya dengan bidadari itu pada Masa Orientasi Sekolah. Saat itu dialah senior pembimbing ku. Damn! Sempurna! Kulitnya putih, rambut hitam panjang terurai, wajahnya yang begitu polos. Dan yang paling ku sukai adalah sifatnya yang baik dan tulus kepada semua orang, bahkan kepada para pecundang seperti ku".

"Hey tuan Toby kau sedang apa?"

"Bwahahahaha"

Mendengar teriakan Mr.Kim dan suara tawa seisi kelas, sontak aku terkejut lalu tersadar bahwa waktu telah berlalu beberapa menit. Tubuh ku mematung dengan posisi tangan memegang spidol tepat di depan papan tulis. Sialan, ini gara-gara kalian yang mengingatkan ku pada bidadari itu.

Ting nong ning nong

Argh! aku benci bunyi itu! Bagi siswa lain itu adalah bunyi surga pertanda mereka dapat mengistirahatkan otak yang telah overheat. tetapi bagiku itu adalah bunyi neraka, pertanda aku harus memulai pekerjaanku sebagai pecundang. Huh! semua ini karena pria itu, seorang raja kegelapan yang merajai sekolah ini, ia bernama Jay Connor. Semua orang memanggilnya Jacko.

"HEH NOBITA, SINI"

Plak..

"Tundukkan kepala jika kau menghadapku! mana upeti harian mu?! ingat harus dollar ya"

Sialan! aku dipanggil Nobita sejak hari pertama masuk sekolah hanya karena aku memakai kacamata dan terlihat bodoh. Yah, walaupun aku sudah terbiasa, namun tetap saja menjengkelkan. Rasanya ingin ku robek itu mulut, namun apa daya, dia adalah Jacko dan para pengekornya. Benar-benar menjengkelkan.

"Hei, baris yang benar dan keluarkan upeti harian, buruan! kalau tidak, tidak akan ada lagi jaminan keamanan bagi keselamatan diri kalian! tau sendiri kan, kita sedang berperang dengan anak-anak SMK Teknik, ya kan Jacko?!" ujar malik salah satu pentolan sekolah kami sekaligus pengekor Jacko.

Seperti biasa, para pecundang sekolah ini berkumpul di belakang sekolah. Kami diwajibkan menyetorkan uang yang mereka sebut upeti harian kepada Jacko, dengan dalih jaminan keselamatan diri kami sendiri, padahal mereka yang sering memulai perkelahian dengan sekolah lain. Kenapa kami yang dibawa-bawa. Sialan!

Namun, ada salah seorang pecundang di antara kami yang selalu disiksa oleh para berandalan sekolah ini, Archie. Sejak awal ia tidak mengindahkan aturan upeti Jacko, akibatnya ia selalu dipukuli, ditendang bahkan suatu waktu aku pernah melihatnya dipaksa memakan roti bekas yang diinjak oleh Malik dengan sengaja. Aku benar-benar membenci Archie. Heran, kenapa sih dia hanya diam dan tidak patuh? Kenapa sih dalam diamnya itu, ia begitu teguh dengan pendiriannya seakan ia sedang bertarung melawan Jacko dan para berandalan yang menyeramkan itu? dasar pecundang sok keren sialan! Aku mengetahui sifat teguh pendiriannya itu sejak kecil, karena dulu aku selalu main bersamanya.

....

Huh, saat pulang sekolah pun membosankan. Aku melewati jalanan yang sama, melihat pemandangan yang sama, gedung-gedung yang sama, dan kendaraan yang lalu lalang serta kerumunan orang yang tampak sama dengan hari-hari sebelumnya. Dalam lamunan kekecewaan terhadap rutinitas yang membosankan itu, tiba-tiba handphone ku berbunyi dan mendapatkan notifikasi pesan yang aneh.

[Selamat anda telah teripilih dan berhak mendapatkan kemampuan Forge Master]

Apa-apaan pesan aneh ini, ada-ada saja. Belakangan ini memang sedang marak sekali kejadian penipuan melalui jejaringan sosial, seperti pesan aneh ini. Walaupun banyak yang tertipu, tetapi aku tak sebodoh itu. Kemampuan Forge Master? LOL. Aku tertawa remeh, memangnya ini dunia game!? Terlalu kekanak-kanakan. Siapa juga yang mau menggubris pesan aneh seperti itu.

Ting!

[Misi utama harian 1 telah diperbarui]

[Misi harian 1: Dapatkan Item utama mu dalam waktu 1 jam]

[Jika anda tidak mampu menyelesaikan misi utama, anda akan memperoleh pinalti]

[Pinalti : Anda akan kehilangan 1 hal yang berharga dalam hidup anda]~

[Good Luck Mr. Toby White]

***

A/N: HAI GAES KETEMU LAGI DICERITA KE 10 AKU, IYA CERITA BANYAK TAPI GA SELESAI-SELESAI WKWKW. OKE GAES DICERITA INI AKU COLLAB SAMA RIDHOSUZA, SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITANYA. CERITA INI BAKAL AKU UPDATE SETIAP MALAM MINGGU, DAN UNTUK MINGGU INI MASIH AKAN DALAM TAHAP REVISI PENULISAN. BANTU REVISI YA GAES, JAN LUPA VOTE AND KOMEN TERIMAKASIH.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE EDITORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang