"Bahagia tidak selamanya tentang menjatuhkan orang lain demi mencapai kemenangan. Terkadang mengalah adalah salah satu jalan yang harus ditempuh. Karena mengalah bukan berati kalah. Dan aku hanya ingin bahagia dengan cara yang paling sederhana, tanpa menjatuhkan orang lain tentunya. Semesta ... Bantu aku untuk menyembunyikan rasa yang ada. Tolong aku agar kuat bersandiwara."
Pelangi merobek halaman yang baru ia tulis di buku harian miliknya. Tangannya gemetar. Matanya masih sembap dan mukanya juga penuh air mata. Hari ini dia sangat kecewa. Bahkan hingga lewat tengah malam pun matanya masih setia mengeluarkan air mata.
Semalam Pelangi mendapat kabar dari grup Whatsapp bahwa Shalun, sahabat hits-nya yang paling hobi mengoleksi mantan sedang menjalin hubungan dengan Rangga, siswa kelas 11 IPA 2 yang besok pagi akan naik ke kelas 12 sama halnya seperti Shalun dan Pelangi. Shalun memang tidak bersalah, Rangga juga tidak. Yang bersalah itu Pelangi. Salah sendiri Pelangi tidak pernah menceritakan perihal perasaannya kepada siapapun. Hanya buku diary yang selama ini menemani hari-harinya.
Ia memang pernah mendengar sendiri dari mulut Shalun. Tentang kebanggaanya mempunyai teman se-loyal dan se-keren Rangga. Bahkan Shalun juga pernah bercerita tentang masa-masa indahnya bersama Rangga. Mereka memang sudah lama dekat. Bagaimana tidak? Orang tua mereka adalah relasi kerja, pantas saja Shalun dan Rangga sangat lengket.
Waktu itu hati Pelangi serasa di sayat-sayat. Kenyataan menyadarkannya bahwa ia tak lebih dari seorang Shalun. Gadis yang cantik, putih, pintar, dan sangat terbuka pada siapapun orangnya. Bukan seperti Pelangi yang biasa-biasa saja. Insecure nya semakin lama semakin bertambah. Ia merasa salah tempat. Harusnya Pelangi tidak ada disana, di barisan cewek hits yang selalu ceria. Menurutnya dia terlalu kaku dan menurutnya pula dia malu menjadi bebek diantara para angsa.
Sahabat-sahabatnya memang selalu menegaskan bahwa Pelangi tidak seburuk apa yang ada di pikirannya sendiri. Menurut mereka Pelangi itu polos, ramah dan bijak. Masalah adaptasi bisa diatur belakangan. Mungkin hal itu sulit untuk Pelangi, karena memang selama ini Pelangi lebih sering menghabiskan waktunya sendirian. Jika bosan, ia akan menemui teman laki-lakinya dimana dia tidak akan merasa insecure. Dan tahun dimana dia diterima di SMA Andromeda adalah tahun yang menjadi awal segalanya. Pelangi mulai suka berinteraksi. Bahkan ia juga belajar untuk berteman dengan perempuan. Tapi apa hasilnya? Gadis berambut hitam kecokelatan itu tetap malu dan malu. Malu akan dirinya. Insecure yang berlebihan.
Sambil mengingat berita heboh yang tengah menjadi perbincangan hangat di sekolahnya, gadis berpenampilan amburadul itu mulai meremas sobekan kertas yang ada di genggamannya. Kemudian setetes air mata kembali luruh bersamaan dengan dibuangnya kertas itu dari jendela kamarnya. Ia sudah lelah, bahkan sangat lelah. Kondisinya hari ini sangat lemah dan tidak memungkinkan untuknya besok mengikuti upacara.
Tapi Pelangi tetaplah Pelangi. Ia tidak akan pernah membiarkan siapapun mengetahui kesedihannya. Cukup tuhan, dia, dan buku diary yang mengetahui segalanya. Segala keluh kesahnya. Dengan segera ia berlari ke kamar mandi. Membasuh wajahnya sampai benar-benar terlihat segar lalu bergegas meminum obat tidur untuk membantunya menutup mata karena sekarang jam di atas nakasnya sudah menunjukkan pukul 02.39 artinya beberapa menit lagi Pelangi harus segera bangun lebih awal. Mengingat ini adalah hari pertamanya di kelas 12. Juga hari yang mengharuskan semua siswa dan siswi melaksanakan upacara bendera.
"Gue pasti kuat ngelewatin semuanya," gumam Pelangi menyemangati diri sendiri.
—TO BE CONTINUED—
Holaa ... Semoga suka sama project baru ku ini ya. Maaf cuma sedikit, ini kan masih permulaan.
Do'ain juga biar authornya konsisten nyelesain cerita ini ... aamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend (Zone)
Teen FictionUPDATE PAS SENGGANG AJA Blurb Pernah tidak kalian berteman dengan lawan jenis? Jika pernah itu merupakan suatu hal yang wajar bukan. Kalian pasti punya alasan tersendiri untuk lebih memilih berteman dengan lawan jenis daripada yang sesama jenis. Ta...