Aku tidak bisa menyembunyikan apa pun dari orang yang benar-benar memahami diriku.
Bahkan ternyata, dia jauh lebih mengenal aku, dibanding diriku sendiri.Hai hai hai!
Udah pada ikut Give Away belum?
Meluncur ke Instagram storisma.ofc ya.Kalo komen part ini nembus 1k semalem, besok aku kasih special part Story Calling😜
Mana sempat pada nyepam, pasti pada syibuk sendiri-sendiri.***
Perlahan Pijar mengangkat wajahnya. Ia memejam sesaat sebelum akhirnya membuka mata begitu mendengar Ginny memanggilnya lagi.
"Di mana mobil Andre?" tanya Ginny.
Di depannya, Pijar hanya mematung. Wajah gadis itu mendadak pucat. Ia tampak gemetaran.
Sementara di tempat lain, terdengar teriakan seorang lelaki yang sayangnya tenggelam di antara dentuman musik pesta ulang tahun Ginny.
Bulir-bulir keringat mengucur dari pelipis Andre. Napasnya terengah-engah. Ia benar-benar lelah. Tangannya yang terkepal mulai lecet. Berulang kali ia mencoba menggedor-gedor pintu toilet, namun masih belum ada bantuan yang datang.
"Ya Tuhan, tolong jaga Pijar."
Brak
Brak
Tangan kanan Andre yang mengepal semakin memerah. Ia sudah kehabisan tenaga. Tubuhnya lemas.
Tapi ada satu hal yang membuat lelaki itu benar-benar sangat terpukul adalah karena ia merasa tak bisa menjadi pelindung yang baik untuk Pijar.
"Gila, gue udah hampir setengah jam di dalem kamar mandi. Mana mungkin dari tadi nggak ada yang lewat? Aneh..."
Meski dalam situasi terjepit, Andre tetap mencoba menganalisis lebih dulu, tidak gegabah.
Coba bandingkan jika Heksa yang ada di posisi lelaki itu. Mungkin sudah jebol pintu toiletnya sejak tadi. Mana tenaga Heksa sebelas dua belas sama Hulk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPY BIRTH-DIE 2 (dan kisah di balik mata ajaib Andre)
FantasyYANG SERI 1, BACA DI WATTPAD BELIA WRITING MARATHON UP SETIAP SENIN DAN KAMIS Masih ada cerita yang belum terselesaikan. Masih ada misi yang harus dilanjutkan. Dengan atau tanpa bantuan, aku akan berusaha menjaga lilin-lilin itu agar tetap bepijar. ...