[Qila] enam belas

99 7 0
                                    

Jangan lupa vote okey🌟

Selamat membaca😊
.
.
.

"Mau kemana?" tanya Arsen

Aqila menoleh menunjuk dirinya "Aku" Arsen hanya mengangguk

"Iya lo mau kemana Qil, lo baru pulang dari rumah sakit lho" tambah Firza yang sedang asik dengan makanan nya

"Mau ke base penting" ia melanjutkan langkahnya sampai pintu keluar ia berbalik

"Bang bilangin papah nanti ya" Arsen mengangguk saja

Sedangkan Galih dan Baron menatapnya penuh tanya "Apa?" ungkap Arsen

"Adek lo mau kemana?" tanya Baron

"Ke base kan dia tadi udah bilang" jawab Arsen enteng

"Base apa maksud lo?" Galih dan Baron sama sama bingung, sedangkan Rey ia hanya menyimak saja, Firza tentu ia sudah tau

"Za base apa?" tanya Galih lagi

"Apa?" sedangkan Firza malah balik tanya

"Nanya sama orang bodoh ya gini" ujar Baron menohok

"Sialan lo buaya" balas Firza

"Sen, base apa elah" tanya Galih yang mati penasaran 

"Nggak penting dah mending gabung ke belakang aja yok, ajak om om itu tanding basket gimana" alih Arsen, Galih dan Baron pun mengangguk meski mereka masih penasaran dengan base itu

Sedangkan di tempat lain, Qila dengan jalanan lenggang nya tampak sedang beradu kali ini, entah keberuntungan dari mana jalanan menuju base tempat dulu ia menghabiskan waktu dan berlatih bela diri tampak sepi saat ini memudah kan Aqila untuk sampai disana dengan cepat

Brakkk

Suara pintu terbanting tampak terdengar jelas saat Aqila mulai memasuki ruangan itu, ia tau seseorang di sana sedang dalam kondisi yang buruk amat buruk bahkan

"ANJINGG" teriak seseorang dari dalam

Aqila bergegas masuk ke dalam, menyaksikan beberapa anak yang duduk dengan keadaan babak belur dan kacau,

"Niel ada apa ini" tanya Qila pada salah satu pemuda yang bernama Daniel disana

"Nggak tau tiba tiba ada yang nyerang kita" jelasnya Aqila menatap mereka satu persatu

"Ada yang buat masalah disini?" tanya Qila mereka hanya menggeleng saja

"Amar mana?"

"Didalem lagi ngontrol Gema" jawab Daniel yang ada di dekat Aqila

"Okey, kalian nggak ada yang hubungin bang Arsen?" mereka menggeleng

"Yasudah" ujar Qila lalu melangkah menuju meja yang ada di sudut ruangan, ia mengambil beberapa kotak obat

Memang ada banyak persediaan kotak obat disini entah lah intinya anak anak selalu menambah stok persediaan meski pun stok lama masih banyak

"Obatin luka kalian, kalau dibiarin bisa infeksi nanti" ujar Qila melempar kotak obat pada mereka

"ANJING GUE BODOH, GUE BODOH" teriak seseorang dari dalam ruangan itu lagi

Aqila melihat ke sumber suara, ia tampak prihatin mendengar pintu yang di pukul berulang ulang kali itu

"Gue ke tempat Gema dulu" ujarnya diangguki mereka

Baik saya jelaskan, ini adalah tempat dimana Aqila, Arsen dan Firza sering kumpul, tempat ini tidak terlalu besar namun lebih mirip seperti rumah biasa dengan dua lantai dan ruang tengah yang luas. Anak dalam tempat ini cukup banyak. Tidak hanya laki laki tapi juga ada perempuan yang sering berkumpul disini sebut saja seperti Aqila dan Thalia namun mereka sudah jarang kesini semenjak beberapa bulan yang lalu. Para muda mudi yang berkumpul disini juga seperti muda mudi diluaran sana, mereka juga pernah balap, tawuran dan lain sebagainya yang masih dalam batas wajar menurut mereka
Okey lanjut ke cerita

Queen QilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang