makan bersama SEMPRUL

151 25 47
                                    

Lanjut or stop???

Apa ku unpublish aja ya? Yang minat dikit soalnya😂.

Vomment yaaaa!!!













*
*
*

Apartemen.

Setelah capek-capek berbelanja di mall, dan sedikit dengan perdebatan mungkin ketiga pemuda itu lantas duduk mengisyaratkan diri atas sofa empuk yang ada di ruang tengah.

" Weh! Geser dikit Napa? Di kira kasur king size di hotel bintang lima." Dumel shikadai berusaha mendorong tubuh Boruto yang mendesak-desaknya.

" Ya, kasur king size ukuran setengah, tapi bukan hotel bintang lima, melainkan hotel bintang 100." ujar Boruto sedikit ngelantur, dirinya kini juga tengah mendorong kepala Mitsuki yang tiduran di atas pahanya dengan seenak jidatnya.

" Bodoh amat  lah! Geser Napa!" Ketiganya nampak saling mendorong dan berdesak-desakan, bahkan sampai membuat Mitsuki yang tiduran diatas sofa malah menggelinding jatuh ke bawah lantai keras nan dingin.

Kasihan nya dirimu nak:")

Brukkh!!

" ADAWWWWWWWW!!!!!!! GUVLUK PANTAT GUE UDAH TEPOS MAKIN TEPOS!!!" umpat Mitsuki seraya meringis kesakitan, bahkan kini ia mengelus-elus pantatnya yang mencium lantai.

Boruto dan Shikadai yang melihatnya, bukannya menolongnya malahan tertawa terbahak-bahak, di atas penderitaan sang sahabat yang kena musibah:v

"Buahahahahahahahahahahahahahaha!!!!" Gelak Boruto dan Shikadai dengan tawa menggelegar bak petir di siang bolong, Boruto menepuk-nepuk perutnya dengan tidak jelas, sedangkan shikadai menyembunyikan wajahnya di sandaran sofa, sesekali tangannya memukul-mukul pelan sisi sofa di sebelahnya.

" Aduhh... aduhhh hahahahahahahaha!!! Pantatmu mah udah TEPOS dari lahir MAMAT." Gelak Boruto sembari masih memegang perutnya yang nampak merasa sakit akibat tertawa terlalu keras.

" Hahahahahahahaha!!! Aduhh... gak bisa berhenti-henti ini, hahaha!!!!" Gelak shikadai juga ikut-ikutan.

Sedangkan Mitsuki, sang korban pembullyan dari 2 sahabat gak ada akhlaknya itu hanya menatap jengah keduanya.

" Puas, puas ketawanya?" Ujarnya dengan sarkastik.

" Nggak hahahaha!!" Justru keduanya tak berhenti-henti tertawa.

" Hmm yain, dasar manusia berjiwa syaiton." Lantas ia beranjak dari sana, dan entah ingin kemana.

" Eh, mit mau kemana?" Tanya shikadai setelah keduanya reda dari tawa yang menguasai diri mereka.

" Mau ketemu mbak-mbak cantik yang beli sate 200 tusuk di perempatan Tokyo." Ujarnya masih ketus, ya iyalah dia masih kesal dengan kedua sahabatnya, bukannya menolongnya atau menanyakan keadaannya, eh! Malah ngehina dan ngetawain, kan Gak Ada akhlak-_-!

" Ooo, yang banci seringnya mangkal di perempatan jalan itu ya, yang sukanya bawa ecek.. ecek." Ujar Boruto seraya berpikir sesuatu.

" Masa banci sih? O-oh atau banci yang cuma pake dalaman gambar hello Kitty itu yak? Yang sering bilang gini ' hei mamas ganteng, Mao gak nemenin dedek disini, dedek butuh temenan mazz, dedek juga mau jalan, yuk jalan-jalan sama akohh' gitu kan?" Ujar shikadai seraya menirukan gaya banci yang pernah ia lihat sedang menari tarian ala boyband Korea, yakni Fake Love.

" Kok mirip ya dai, jijik gue lihatnya, berasa loe yang jadi bancinya." Ujar Boruto seraya bergidik jijik.

Shikadai langsung saja menggaplok kepala kuning itu, agar otaknya makin nyambung dan gak konslet lagi.

GGS 🏠{✔✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang