Jiwa yang Ingin Kudekap (dua)

1.2K 224 162
                                    

Ada yang kangen??

Huhu sedih banget sekarang komennya semakin dikit dan aku ngerasa kalian cape sama konfliknya :(

Padahal serius ini ombak terakhir.

Hari ini balik lagi sama Vikri Erin. Semoga kalian suka huhu

Oh iya sebelum baca aku mau ngasih tau kalau part kali ini alurnya maju mundur kaya akang gendang jadi jangan bingung-bingung banget hehe

Selamat membaca my cloud 😘

🌹🌹🌹

Beri aku kesempatan untuk terus menikmati setiap waktuku denganmu. Persetan dengan hari esok, yang jelas hari ini aku cuma tau aku cinta kamu.

Hujan turun dengan lebatnya setelah percakapan emosional Vikri dengan Umi. Laki-laki itu kini terbaring di tempat tidurnya. Rambut basah sehabis mandi yang enggan ia keringkan dan celana cargo pendek berpadu kaus putih polos merupakan penampakan Vikri siang itu.

Vikri tidak ingin ke kantor hari ini. Inginnya bertemu Erin. Menghabiskan waktu seharian. Menciptakan momen baru yang nggak bisa dilupakan. Virki tidak yakin dengan hari esok, jadi hari ini ia ingin membuat semuanya terasa seperti mimpi.

Ah apalah itu. Belakangan Vikri jadi terlalu melankolis, emosi yang naik turun dengan drastis dan segala hal dihidupnya yang tampak tak mendukung membuatnya merasa lelah sendiri.

Vikri ingin bersama Erin. Bolehkan Vikri meminta begitu?

"Umi.. ini nggak kaya yang umi bayangin. Bukan Vikri mi..,"

Mata sembab Umi yang masih memerah tampak berkaca-kaca saat Vikri mengucapkan itu. Ia kecewa. Kecewa yang sangat dalam.

Umi menghela napas, mata sayunya memandang Vikri yang berlutut ketakutan dihadapannya. Disuapnya rambut Vikri berkali-kali, lalu kemudian benar-benar tak dapat membendung airmatanya.

"Umi tau Vi, umi yakin bukan kamu," ujarnya lirih. Hilang sudah kekuatan wanita nomor satu dikehidupan Vikri yang selalu ingin ia bahagiakan itu.

Tangan Virki terkulai lemah dipangkuan Umi. Sebagian hatinya merasa lega, tapi sebagian laginya menciptakan kecemasan yang jauh lebih parah dari sebelumnya.

Bagaimana kalau Umi tetap memaksa Vikri menikahi Jennie? Mengingat ini bukan cuma sekedar perjodohan dari kecil, tapi juga nama keluarga besar mereka, nama perusahaan dan semua tetek bengeknya yang mengikat dan menyiksa Vikri sampai sejauh ini.

"Vi..," panggilnya mengusap lembut pipi anak laki-lakinya agar menoleh kearahnya.

Umi masih berlinang airmata, dan itu membuat Vikri ikut menangis.

"Maafin Umi ya, Umi selalu memaksa. Nggak pernah wujudin apa maunya kamu. Karena mungkin memang Umi nggak bisa. Umi selalu bilang ini yang terbaik buat kamu tapi Umi sendiri tau kalau bukan ini yang Vikri mau. Maafin Umi ya? Maafin Umi karena udah ambil keputusan yang salah waktu kalian kecil dan bikin Vikri terjebak sampai sejauh ini,"

Kata mana lagi yang lebih menyayat hatimu kalau bukan kata maaf dari orang tua? Yang sesalah apapun keputusannya, tetap tak dapat mengurangi besarnya pengorbanan mereka untukmu.

EnchanteurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang