"ini ponsel dan dompetmu, hubungi aku jika sudah mau pulang"
Taeyong tersenyum kecil sambil tangan itu menerima dua benda dari Jaehyun tanpa menatap wajah Jaehyun bahkan sedikitpun, lalu dia pergi tanpa mengucapkan apa-apa
Jaehyun mendengus kesal, apakah Taeyong marah karena kemarin dia memeluknya semalaman? Padahal kan Taeyong sendiri yang memintanya.. yah walau tanpa sadar sih
"Hai Sunbae"
Entah keajaiban darimana, biasanya Taeyong akan mengabaikan atau melirik angkuh orang-orang yang menyapanya namun kali ini dia tersenyum ramah lalu melanjutkan langkahnya dengan bersenandung kecil
Para Yeoja memekik karenanya. Taeyong dengan rambut berwarna coklat yang disisir agar berantakan, seragam tidak rapi dan salah satu bagian pundaknya membawa tas dengan tali yang agak dipanjangkan
Sebenarnya ini menyalahi aturan namun guru-guru membiarkannya karena mungkin saja Taeyong akan berubah lebih baik seiring bertambahnya hari, begitu pikir mereka
"Hei Tae, bahagia sekali, ada apa?" Sesosok namja dengan tinggi yang sama menghampiri Taeyong dan bertanya ramah
"Memangnya aku tidak boleh bahagia?" Taeyong menghentikan langkah dan menatapnya sengit
Atmosfer berubah menjadi mencekam, para yeoja yang tadi menjerit sekarang menahan nafas karena ketegangan ditengah mereka
"Eh itu ah maa-"
"Ahahaha santai saja Minwoo, wajah panikmu tadi lucu sekali"
Lagi-lagi para siswa dibuat tertegun oleh tingkah Taeyong. Jaehyun juga ikut memperhatikan dari jauh, saat Taeyong merangkul Minwoo dan masuk kelas bersama
"Ini bagus, jika Taeyong dikelilingi orang-orang baik, dia akan berubah lebih cepat" Jaehyun menggumam sebelum melangkah masuk menuju kelasnya
Siang itu meja Taeyong, Johnny, dan Yuta ketambahan Anggota, biasanya Taeyong akan menolak jika ada yang ingin bergabung, namun kali ini tidakWalaupun sedari tadi Taeyong hanya berbicara pada Yuta tapi disekelilingnya, para siswa menatapnya penuh puja pada senyuman manis itu
"Pelajaran matematika kenapa susah sekali" Taeyong menjatuhkan kepalanya dan mengerucutkan bibir
"Hei jangan tempelkan pipimu pada meja kotor ini!" Yuta mengangkat paksa kepala Taeyong yang seberat batu
"Aku bisa mengajarimu hyung"
Taeyong menoleh pada sosok disamping Johnny
"Eung ya, kau siapa?"
Banyak yang memekik gemas karena logat Taeyong yang begitu polos, Taeyong hanya mengenal secara baik Johnny dan Yuta disekolah ini, selebihnya dia tidak perduli
"Oh aku scoups, aku sebulan lebih mudah darimu, teman Johnny hyung di tim basket" jelasnya panjang lebar, Taeyong hanya ber-oh-ria
"Hei jangan percaya padanya hyung, nilainya bahkan tak pernah lebih dari 70" celetuk seseorang dari belakang meja mereka. Taeyong mengenalnya karena dia temen sekelas Taeyong meskipun hanya tau namanya
"Hei diam kau Jeonghan!"
"Apa? Aku benar kan?"
"Ck annoying sekali"
Setelah itu Jeonghan dan SCoups malah salah menghina dan mencela satu sama lain, namun banyak yang tak mengindahkan itu, toh lagian juga sudah biasa, sudah dianggap seperti tontonan gratis sembari makan siang
"Jaehyun, kau suka Taeyong sunbae ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
into the devil [JY] ✓
FanficJung Jaehyun adalah seorang siswa teladan, selalu mendapat pujian dari siapapun kecuali dari Lee Taeyong, pria manis pembuat ulah yang tanpa sengaja berurusan dengannya. Mereka itu sama saja, saling memperhatikan satu sama lain tanpa menyadari rasa...