01

872 51 9
                                    

Galang menyembulkan kepalanya di kamar sang adik. Dia melihat Daverick masih tidur dengan pulas. Perlahan dia mendekati sang adik. Dia menepuk pelan pipi Daverick.

"Erick,bangun udah pagi"kata Galang

Bukanya bangun Daverick malah mengubah posisinya menjadi membelakangi Galang dan menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya.

Galang tak kehilangan akal. Dia menarik selimut yang dipakai Daverick dan membuangnya kelantai. Kemudian dia mencubit hidung Daverick dengan kencang.

Daverick yang merasa tak bisa bernafas pun segera membuka matanya. Dia terbelalak melihat wajah Galang cuma beberapa senti di depan wajahnya.

"Abang"jerit Daverick sambil mendorong wajah Galang membuat Galang terhunyung kebelakang.

"Abang apa apaan sih?nanti kalau gwe kehabisan nafas lo mau tanggung jawab"kata Daverick dengan ketus.

"Ya salah lo sendiri kenapa lo nggak bangun bangun"kata Galang.

"Sekarang lo mandi biar nggak telat ke sekolah. Atau mau gwe mandiin?"

Daverick melotot horor mendengar perkataan Galang.

"OGAH"teriak Daverick dan dia segera beranjak pergi ke kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi dengan keras.

Galang hanya tertawa melihat Daverick yang kesal dengan perkataannya. Menurutnya melihat wajah adiknya yang marah marah merupakan kesenangan tersendiri bagi nya.

◻◻◻◻◻

Daverick menuruni tangga dengan pelan. Dia berjalan menuju ke ruang makan. Di ruamg makan dia sudah melihat anggota keluarganya yang sedang sarapan.

"Selamat ayah!Selamat pagi bunda!"sapa Daverick.

"Pagi adek"kata ayah dan bunda nya serempak.

Daverick duduk di samping Galang. Dia segera mengambil makanan yang sudah disiapkan dan mulai memakannya.

"Loh kok gwe nggak disapa dek?"tanya Galang.

Daverick menoleh ke arah Galang.

"Emang lo siapa?"tanya Daverick dengan ketus.

"Ya Allah dek, masak abang lo yang ganteng ini nggak lo akuin"kata Galang

"Gak peduli"kata Daverick membuat Galang cemberut.

"Udah udah lanjutin sarapan nya nanti kalian telat lagi ke sekolah"lerai Dika,ayah Daverick dan Galang.

Mereka pun makan dengan tenang.

"Yah, Bun, Bang aku berangkat sekolah dulu. Assalamualaikum"kata Daverick

Daverick menyalami tangan kedua orang tua nya dan juga abang nya. Setelah itu dia menaiki mobilnya dan berangkat ke sekolah.

◻◻◻◻◻

Daverick berjalan dengan santai di sepanjang koridor. Sesekali dia menyapa siswa siswi yang dia kenal. Daverick dikenal ramah boleh seluruh siswa siswi SMA Cakrawala.

"Selamat pagi"kata daverick saat masuk ke dalam kelasnya.

"Pagi juga pangeranku"kata Sarah yang mendapatkan sorakan dari teman sekelasnya.

"Apaan kalian, sirik aje"sinis sarah menatap seluruh temannya.

Daverick tak menanggapi kelakuan teman sekelasnya. Dia berjalan ke arah bangkunya yang ada di samping bangku milik Arshen.

"Shen"panggil Daverick.

Arshen pun menoleh.

"Apa?"tanya Arshen.

"Pinjem buku pr dong"kata Daverick sambil memperlihatkan tatapan binarnya.

Arshen menghela nafas pelan. Dia sudah biasa dengan permintaan Daverick.

Arshen mengambil buku pr nya dari dalam tas dan menyerahkannya kepada Daverick.

Daverick menerimanya dengan senang.

"Makasih Arshen"kata Daverick.

Daverick segera menyalin tugas milik Arshen.

Tak lama kemudian guru masuk bertepatan dengan Daverick menyelesaikan menyalin tugas. Daverick mengembalikan bukunya kepada Arshen.

Dan pelajaran pun dimulai.

◻◻◻◻◻

NEXT OR STOP????

cerita pertama semoga para pembaca suka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAVERICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang