18. Rahasia

84 37 1
                                    

Aldrian merasa sangat kecewa dengan keputusan Vania, tapi apalah daya cinta memang tak bisa dipaksa walaupun dipaksakan pasti hubungan itu berjalan tidak semestinya.

"Gapapa udah resiko gue ditolak sama lo." ucap Aldrian.

"Ye dugong jangan dipotong dong maksud gue kan gabisa nolak gitu." ucap Vania kesal.

"Haa?? Lo serius??" ucap Aldrian kaget.

"Iya ihh." ucap Vania.

Detik Vania menerima cinta Reymond kembang api pun menyala dengan keras, Reymond,Aida, Tasya,Putra, yang ikut merencanakan ini semua. Ayra sangat senang melihat kembang api sampai ia berteriak tak jelas.

"Ayra santuy aja kalik." ucap Vania.

"Itu baguss kakk!!!!" ucap Ayra sambil meloncat loncat.

"Iya iya bocil." ucap Aldrian.

"Kakak kan udah jadian jadi kakak harus ngasih pj sama Ayra." ucap Ayra.

Aldrian dan Vania mengerutkan dahinya bingung apa yang di maksud 'pj'?

"Pj apaan?" tanya Vania.

"Pj itu pajak jadian." ucap Ayra.

"Astaga lo ini bocah tau aja gitu." ucap Aldrian.

"Ayra apasih yang gatau." ucap Ayra bangga.

"Hadeh cape deh." ucap Vania sambil menepuk jidat nya.

"Gimana kak?" tanya Ayra.

"Iya deh iya mau apaan si?" ucap Aldrian sambil menggendong Ayra.

"Ayra mau boneka bebek yang besar." ucap Ayra.

"Ayra bawa boneka bebek banyak loh masa mau boneka bebek lagi si?" tanya Vania heran.

Kesukaan Ayra adalah bebek entah itu boneka atau pun yang lain pokoknya yang berbau bebek pasti Ayra suka. Aneh memang kedengarannya tapi memang itulah kenyataannya, entah mami nya telah ngidam apa.

"Biarin aja si kak." ucap Ayra.

"Hadeh iya deh." -Vania.

Mereka pun memutuskan untuk membeli boneka bebek dan pulang kerumah karena sudah malam, saat perjalanan pulang pun Ayra sudah tidur karena kekenyangan makan bebek.

🐏🐏🐏

Jam dinarkas menunjukkan jam 60.30 buru buru Vania berangkat sekolah. Saat diparkiran Vania mendapati Aldrian dan Putra,

"Selamat pagi tuan putri yang dikutuk menjadi katak dan dibebaskan oleh pangeran tampan Aldrian." sapa Aldrian yang entah memuji atau menghina.

"Pangeran apaan lu pembantu nya tu baru cocok." ucap Vania sambil tertawa kecil.

"Bodoamat si." ucap Aldrian.

"Hadeh udah pacaran masih aja ribut." ucap Putra

Vania berjalan menuju kelas nya dan mengikuti pelajaran dengan tenang sampai akhirnya bel pulang pun berbunyi.

"Hey van." sapa Aldrian.

"Apaan?" tanya Vania.

"Yaelah singkat amat si." protes Aldrian.

"Yaudah ulang ulang, ada apa Aldrian ku sayang?" tanya Vania dengan malas.

"Puas." lanjutnya.

"Pulang bareng yuk!" ajak Aldrian.

"Yaudah yuk!" ucap Vania.

Aldrian membawa motor nya dengan kecepatan standar, mereka sangat menikmati udara sore hari. 

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang