Se Na pov~
Tak biasanya aku susah tidur begini. Maksudku bukan berarti aku selalu tidur tepat waktu. Sepertinya ada yang menggangu pikiran ku. Entahlah, mungkin aku hanya berlebihan. Sekelebat penglihatan yang ku lihat tadi sore muncul dalam pikiran. Laki-laki itu.
" Apa dia mengenalku? Ah, mana mungkin? Tapi kenapa dia harus menyapa ku? Bisa saja dia hanya sekedar menyapa. Maksudku, menunjukkan tata Krama."
" Dia tidak mungkin menyapa ku lagi atas apa yang terjadi tadi. Bisa saja dia membenci ku. Sepertinya dia tinggal beberapa rumah dari sini. Tapi dia jarang terlihat juga sangat familiar."
" Aku penasaran siapa dia, siapa namanya, apa dia seumuran dengan ku, apa dia orang baik? Dia terlihat keren dan menawan dengan rambutnya. "
Aku tersadar dari pikiran ku dan menggelengkan kepalaku. Apa ada yang salah denganku? Aku tidak pernah berpikir serumit ini. Pikiranku bercabang seperti pohon. Aku tidak sepenuhnya menolak pikiranku. Setuju bahwa dia sangat tampan dan menarik.
"Apa yang terjadi jika aku menyapa nya tadi?"
Aku sedang tak di kasur. Aku duduk di jendela menikmati angin malam. Untukku, malam hari adalah milikku. Malam itu sepi. Tak banyak orang beraktivitas. Suara semakin minim. Dan aku semakin tak terlihat, tak terlihat berarti aku bebas. Aku penasaran bagaimana diluar sana saat malam hari. Aku membayangkan kota yang dipenuhi cahaya lampu yang terang. Tapi tak banyak yang kutahu tentang dunia luar. Aku banyak mendengar pembicaraan orang-orang dari atas sini membicarakan tentang dunia yang tidak sepenuhnya menyenangkan. Banyak kejahatan di malam hari, kemacetan, orang cabul dan bla bla bla.Malam ini aku ditemani sebuah lagu untuk mendamaikan hati ku. Kuayunkan kaki ku perlahan.
Gaun tidurku sedikit tertiup angin.
🎶🎶Pictures I'm living through for now
Trying to remember all the good times
Our life was cutting through so loud
Memories are playing in my dull mind🎶🎶
Aku terbawa suasana. Aku memakai earphone sehingga musik benar-benar memenuhi kepala ku.🎶🎶I hate this part, paper hearts
And I'll hold a piece of yours
Don't think I would just forget about it
Hoping that you won't forget about it🎶🎶Tak sadar aku pun ikut bernyanyi. Lagunya membuat ku nyaman. Aku tak ingin melewatkan momen ini. Aku kembali bernyanyi kecil dan berusaha untuk tidak keluar batas. Kegiatan ini begitu menyenangkan. Sepertinya aku harus sering-sering melakukan nya.
Sambil bernyanyi, aku mengedarkan pandangan. Untuk beberapa saat langit kosong dan tiba-tiba mataku menangkap sesuatu. Entah apa itu,terlalu gelap dan sulit untuk dilihat . Benda itu terbang! Dan... Benda itu terbang ke arah ku! Benda itu semakin mendekatiku.
Sebuah drone berhenti tepat di depanku. Aku memperhatikan sebentar. Aku ragu untuk menyentuh nya. Tunggu sebentar! Drone itu membawa... Sebuah handphone? Tapi milik siapa?
Aku ragu untuk meraihnya. Apa itu sebuah jebakan? Aku takut.
"Anda memiliki satu pesan." Ini pasti ditujukan untuk ku. Ku kumpulkan keberanianku dan menggapainya. Aku bisa melihat satu pesan masuk. Apa boleh aku membukanya? Tak ada sandi di dalam nya. Dengan mudah aku membuka kotak pesan.
Maaf mengganggu malam mu, gadis jendela. Maaf mengejutkan mu. Tolong klik video yang sudah kusiap kan dibawah ini.Berikut isi pesan tersebut lengkap dengan video yang tertera di bawahnya. Apa itu gadis jendela? Dia menyebutku gadis jendela karena tidak tahu nama ku ya? Mungkin saja tapi terdengar seperti nama hantu gentayangan saja. Haruskah aku menontonnya? Isinya bukan sesuatu yang membahayakan ku kan? Aku masih terdiam dan belum juga membuka video itu selama hampir lima menit. Masih berkutat dengan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starting from the window | Choi Yeonjun |
FanfictionSudah tujuh belas umurnya, dan hingga saat ini pun gadis itu tak berniat untuk menginjak halaman rumah nya. Dia percaya telah mengidap social anxiety disorder. Sena takut berinteraksi dengan orang di luar sana. Hidup dengan menghabiskan waktu lebih...