PROLOG

58 3 7
                                    

HALO UNTUK PEMBACA 12TH STAR YANG KAGET GEGARA INI CERITA TIBA-TIBA ILANG

MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA KARENA GA ADA KONFIRMASI DARI AKUNYA :"

SETELAH BERKUTAT LAMA AKIBAT KONSEP CERITA YANG TETIBA ILANG DAN AMBURADUL, AKU AKHIRNYA BUAT KONSEP BARU TANPA MERUSAK CERITA ASLINYA :)

SEMOGA KALIAN SUKA 🧡🧡🧡

Jangan lupa klik vote sebelum baca~
Dan diwajibkan mendengarkan lagu 12th Star saat membaca cerita ini dan ulang-ulang terus sampe bab ini selesai~
Bolt-italic = lirik lagu 12th Star versi Indonesia
̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶  ̶̶  ̶  ̶  ̶  ̶ 

Power Of Destiny : 12th Star

Semilir angin berhembus pelan menerpa pepohonan yang berdiri kokoh disekitar bekas bangunan batu yang sepi penduduk itu dan membuat beberapa dedaunannya berjatuhan ke tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin berhembus pelan menerpa pepohonan yang berdiri kokoh disekitar bekas bangunan batu yang sepi penduduk itu dan membuat beberapa dedaunannya berjatuhan ke tanah. Derap langkah dua pasang kaki anak manusia mengisi sunyinya malam di dataran timur tengah yang telah ditinggalkan akibat perang antar golongan manusia.

Udara yang cukup dingin membuat keduanya semakin mengeratkan pakaian tipis yang mereka pakai meski uap dingin tetap saling bersahut-sahutan keluar dari bilah bibir mereka. Walaupun begitu, mereka tidak memiliki niat untuk berhenti sejenak dan terus berjalan membelah kelamnya langit malam.

Merasa sudah meninggalkan jejak kaki cukup jauh, seorang pemuda yang berdiri di barisan depan itu akhirnya berhenti dan menyebabkan pemuda lainnya ikut berhenti dengan tanpa melepas ekspresi curiga dari wajah tan-nya. Memilih mengabaikan tatapan curiga itu, pemuda asing beraura deep mulai mendongakkan wajahnya untuk menatap langit yang saat itu bertabur ribuan kerlip bintang.

Karena terus diabaikan semenjak awal pertemuan mereka, pemuda tan yang bernama Woojin itu mulai mendekat kearah Jinyoung.

“Katakan padaku, sebenarnya siapa kau?” Gertak angkuh Woojin dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam celana hitamnya, mencoba mengintimidasi.

Bahkan ketika dirinya sudah berdiri dihadapan pemuda Bae itu, Jinyoung masih memilih tutup mulut atas kedatangannya ke Kayakoy. Dilihat dari gaya berpakaian Jinyoung yang terdiri dari kemeja putih kusut dengan jas berwarna hitam beratribut di bagian dada kirinya, Woojin tahu bahwa Jinyoung bukan berasal dari daerah sini. Terlebih ketika ia memicikkan matanya, mencoba membaca tulisan di atribut anehnya itu Woojin menemukan kata ‘Lila Art High School’.

Pemikiran aneh mengenai kedatangan Jinyoung mulai memasuki otaknya. Anggapan bahwa Jinyoung adalah orang suruhan dari seseorang yang ia kenal di masa lalu mulai merasuki dan membuatnya memilih mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak.

Jinyoung membuka suara, “Apa kau lihat diatas sana? Bukankah mereka tampak menakjubkan?” 

Sesaat Woojin terperanjat karena perkataan Jinyoung yang cenderung mendadak setelah terdiam cukup lama dengan posisi yang masih mendongak menatap langit. Woojin memilih untuk diam meskipun jantungnya berdetak cepat-saking terkejutnya dan menatap wajah kecil bermanik coklat tua milik Jinyoung.

The 12th star [slowupdate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang