sorry for typo's
happy reading🍥🍥🍥
Langit masih bewarna jingga, namun gadis bernama Kang Soyeon sudah tiba didepan rumah Yeonjoo dengan totebag besar ditangannya. Gadis itu membuat kerusuhan dengan mendandani Yeonjoo didalam kamar. Sampai-sampai Jongin serta ibunya mengecek sesekali ketika mendengar Yeonjoo berteriak dari dalam sana.
"Ahh Sakit!"
"Dasar, bertahanlah sebentar saja."
"Tapi ini benar-benar sakit!"
"Tahanlah sebentar, Kim."
"Aahh!"
"Sebenarnya kalian ini sedang apa?"
Pintu dibuka sontak dua manusia yang sibuk berdebat itu memalingkan wajahnya kearah lelaki yang berdiri dimulut pintu. Jongin menyandarkan tubuhnya kepintu dengan tangan menyilang diatas dada, menatap malas kearah dua gadis yang sedaritadi sangat berisik itu, sehingga ia harus meningkatkan volume ponselnya karena merasa terganggu.
"Itu.."
Ketika Soyeon melihat Yeonjoo yang tengah lengah, buru-buru Soyeon menarik kertas pencabut bulu yang tertempel dikaki Yeonjoo membuat gadis bersurai sebahu itu berteriak nyaring sekencang-kencangnya. Soyeon tersenyum lega saat tugasnya sudah selesai.
"Soyeon!"
"Apa? Sudah selesai kok."
Yeonjoo mengelus-ngelus kakinya yang masih terasa sakit. Besok besok ia tidak akan mau menempelkan kertas itu ke kakinya lagi, sampai kapan pun. Aih, ini benar-benar sakit. Terkutuklah kau Soyeon dan kertas itu!
"Apa itu?" Bukan hanya Yeonjoo yang merasa ngilu, Jongin yang melihatnya saja sudah ikut ngilu-ngilu dibagian kakinya ketika melihat Yeonjoo teriak sekencang itu.
"Ah ini, kertas pencabut bulu kaki. Kenapa? Kak Jongin mau?" Soyeon mengambil beberapa kertas dan menyodorkannya kearah Jongin, tapi Jongin secara spontan menolak.
"Tidak, terima kasih. Lanjutkanlah," ucap Jongin, setelahnya ia pergi dari hadapan kedua gadis itu. Perempuan memang menyeramkan, batinnya bergedik ngeri.
Manik coklat gelap itu melirik ke jam dinding lalu beralih ke gadis didepannya yang masih peduli pada kakinya. Soyeon menepuk pundak Yeonjoo dan menyuruh gadis itu untuk siap-siap. Masih ada satu setengah jam lagi untuk mereka bersiap sebelum mereka datang ke acara Prom Night yang diadakan sekolah.
Mulai dari memilih Dress, make up serta menata rambut, semuanya dilakukan oleh Soyeon. Gadis itulah yang paling antusias mendandani Yeonjoo, ia merombak semua gaya yang Yeonjoo punya. Membantu Yeonjoo ketika kesulitan memakai sepatu hak tinggi. Pokoknya semua gadis itu yang melakukannya.
"Selesai! Sudah kubilangkan kau cantik, lebih dari yang saat festival sekolah!"
Rambut dicepol rendah kesamping memakai poni, Dress bewarna maroon tanpa lengan yang sangat pas ditubuh, make up natural tapi terlihat elegant. Jika saja Soyeon laki-laki mungkin Yeonjoo sudah ia ajak berkencan. Akan ia pastikan semua laki-laki disekolah mereka akan melirik kearah Yeonjoo. Tidak terkecuali dua lelaki bodoh itu.
"Aahh akhirnya," ucap Soyeon lalu tersenyum senang melihat yang telah ia lakukan pada Yeonjoo—bangga dengan hasilnya.
Ia sendiri juga sudah mempersiapkan diri. Setelah ini mereka akan berangkat menggunakan mobil miliknya—bukan mobilnya, hanya saja ia pinjam kendaraan beroda empat itu pada kakaknya sebelum pergi kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake [Oh Sehun]
Fanfiction[Oh Sehun Fanfiction] Hanya karena mencari tahu tentang kehidupan seseorang. Kim Yeonjoo harus siap diperbudak dalam beberapa hari. [he is an angel-faced demon] ©nananiyo story 2018