"Serba-Serbi PTN"
***
Sabtu adalah hari sekolah yang biasanya menyenangkan. Pulang lebih cepat, pembelajaran formal lebih singkat, dilanjutkan dengan kegiatan ekskul yang mungkin menyenangkan. Ya, mungkin menyenangkan. Karena siswa yang menghadiri ekskul dengan suka hati biasanya hanya 30%, dengan setengah hati 40%, dan yang gak punya hati 30%. Yah, tidak menghadiri ekskul pada hari itu cukup menyenangkan bukan? Menyenangkan dari Sabtu sampai Minggu karena Senin pagi saatnya eksekusi pasca upacara.
Sabtu ini adalah jadwal 12 IPA 1 dan 12 IPS 4 untuk konsultasi PTN ke ruang BK. Ayana sebagai anggota kelas 12 IPS 4 dengan Pak Leon dan Keana sebagai anggota kelas 12 IPA 1 dengan Bu Ratih.
Disaat-saat seperti inilah nama dengan inisial 'A' akan merasa sangat beruntung. Karena mereka tidak perlu menunggu lama untuk mengantri konsultasi sesuai absen. Disaat anak-anak lain masih menunggu gilirannya, Ayana malah sudah selesai sejak satu jam yang lalu dan ia sudah pulang ke rumah.
Sebenarnya kalau kelas Ayana seambis kelas Keana, mungkin Ayana baru pulang tiga puluh menit yang lalu. Biasanya 'kan siswa yang teladannya kebangetan pasti konsultasinya bakalan lama banget karena yang ditanya banyak. Beda sama Ayana, guru BK bilang A, yaudah A. Guru BK bilang G, yaudah G. Guru BK bilang muter, yaudah muter. Akhir-akhirnya pasti disuruh diskusiin lagi dengan orang tua. Gurunya capek karena si anak gak tahu mau jadi apa dan pengen apa.
Bagaimana dengan Keana? Tukang ojeknya 'kan udah pulang duluan. Tenang, ada Aa' Carrel yang memiliki urusan dengan pembina pramuka sekolah. Jadilah Keana lagi-lagi nebeng sama Carrel.
"Sumringah amat, Bu, mukanya," buka Carrel ketika Keana keluar dari ruang BK. Btw, urusan Carrel dengan pembina pramuka sudah selesai lima belas menit yang lalu, makanya ia menunggu di depan ruang BK bergabung dengan anak 12 IPA 1 yang masih menunggu giliran.
Keana menganggukkan kepalanya membenarkan dan mengambil tempat duduk di sebelah Carrel.
"Ada apa?" Carrel bertanya sambil menyimpan ponsel yang baru saja ia gunakan untuk memakan waktu.
"Gue ikut SNMPTN!"
"So happy to hear that. Selamat, Ke!"
"Thank you. Lo gimana? Ikut gak?"
Carrel mengangguk. "Tapi gue ngundurin diri."
Fyi, kelas Carrel, 12 IPA 2 udah konsultasi sama Bu Ratih kemarin, hari Jumat. Gak tahu kenapa kelas Carrel lebih dulu ketimbang kelas Keana. Bu Ratih nggak jawab pas ditanyain begitu.
"Loh, kenapa?" Keana mengeryitkan dahinya sekian banyak orang yang berharap bisa ikut SNMPTN, ini orang malah ngundurin diri. "Oh, karena lo mau akmil, ya?"
Carrel manggukkan kepalanya.
"Padahal gak ada salahnya lo coba."
"Iya, kalo gue coba gak lulus. Kalo lulus gimana? Kasihan orang yang gak ikut SNMPTN sementara gue malah buang kesempatan lulus gue buat ikut akmil ntar."
Keana mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya, juga, ya."
"Terus, lo SNMPTN mau ngambil apa? Jadi ngambil kedokteran?" Keana memang pernah cerita ke Geng Komplek kalau dia mau ngambil kedokteran.
Keana mengangguk. "Aku ngambil di UGM. Tapi masih harus didiskusiin lagi sih, soalnya Elang juga mau ngambil kedokteran UGM."
Seru, ya, bahan rebutan antara si ranking satu paralel alias Keana dengan si ranking dua paralel–Arthur Elang–.
Carrel pun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Mau langsung pulang aja? Soalnya udah mendung nih."
Hari memang sudah mulai terlihat gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jajar Genjang [END]
ЮморMiring dah! Miring! 🐥Sequel Bad Boy Is A Good Papa🐥 *** Copyright 2019, Kecoamerahmuda. Publikasi hanya di Wattpad.