Karin Cristalisa
Menjadi juru masak disalah satu restoran milik keluarga nya, di umur masih dibilang muda ia sudah menjadi koki handal di tempat ia bekerja. Gadis yang berumur 19 tahun, anak ke2 dari 2 bersaudara, ia memiliki seorang abang laki-laki yang meneruskan profesi ayahnya yaitu seorang prajurit negara, Karin lulusan Sma terfavorit sejakarta, ia sengaja tidak melanjutkan studi nya yang lebih tinggi lagi denn alasan " Karin itu bosan liat buku sama bolpoin mulu, Tk satu tahun ditambah SD 6 tahun terus ditambah lagi Smp 3 tahun dan terakhir ditambah Sma 3 tahun cukup 13 tahun Karin main sama buku dan yang lainnya. Karin malas ma, lebih baik Karin kerja itung-itung belajar mandiri ma" itulah Karin gadis tomboy dan pantang menyerah dan ia juga malas untuk memegang yang namanya buka atau alat tulis lainnya.
"Assalamualaikum wahai penghuni surga" kali ini Karin sudah berdiri didepan sebuah dapur tempat ia bekerja beberapa bulan yang lalu, setelah lulus sekolah beberapa hari ia langsung tertarik untuk bekerja sebagai koki disebuah restoran klasik nan modern milik keluarga nya lebih tepat milik aunty Maya adik dari ayahnya.
"Wa'alaikumsalam"
"Tumben lo senyam senyum, kesambet apaan?" tanya Siska atau kerap dipanggil Sisi teman sekaligus sudah diagap sebagai kk oleh Karin
"Heheh, lagi bahagia aja mbak ngak tau juga kenapa" ucap Karin sambil cengengesan
"Yaelahh, cepat pake ni lagi banyak pesanan juga" ucap Sisi melmpar celemek polos berwarna hitam
"Oke dehhh" ucap Karin meletak tas dora nya di tempat penyimpanan barang-barang pegawai di restoran tersebut.
Dengan lihai dia mencampur aduk kan bahan bahan masakan hingga tercium aroma sedap dari wajan yang digunakan oleh nya, tak hanya cantik ia juga lihai di dapur, walaupun sedikit tomboy gadis berhijab Navy tersebut. Karin mulai berhijab dari Sma ya walaupun bukan jilbab besar atau jilbab syar'i.
"Ichi ochaaa, yuhuuuu pesan meja no 25 udah siap niiii" pekik Karin
"Ihhh, gue bukan teh botol yang merk nya Ichi ocha " kesal Ocha, Ocha adalah salah satu pekerja sebagai waitress ia juga merupakan sahabat Karin yang paling bawel.
"Hehe, yaudah maaf, cepetan antar ini dimeja 25 ya"ucap Karin yang masih fokus pada bahan bahan makanan
"Ockayyy, gue antar dulu bayyy" ucap Ocha melenggang kakinya keluar dari dapur .
"Karin hp lo bunyi tuh" ucap Rio menager Restoran sekaligus anak dari aunty maya yang berati sepupu Karin
"Entar aja, gue fokus dulu sama pesanan yang satu ini, habis itu jam istirahat gue kann" ucap Karin tampa melihat kearah Rio
"Seterah lu, gue mau pulang dulu mau jemput anak gembel dulu" ucap Rio yang ingin menjemput adiknya dari bali
"Ehh kutu kumpret udah pulang ya, yaudah sana bilang sama dia gue mintak ole-ole" ucap Karin yang faham Rio akan menjemput siapa
"Sip dehh, jangan rindu ya sayang" ucap Rio
"Mulai dah lebay si Rio" ucap Sisi yang dari tadi fokus pada adonan kueh yang ia bikin untuk hidangan terakhir yang dipesan oleh salah satu pelanggan restoran tersebut.
"Kek ngak tau Rio aja deh lu" ucap karin yang sedang menata makanan nya dimeja dihidang
"Ini untuk meja no 5 yaaa Ca" ucap Karin saat melihat Ocha masuk dapur, Ocha hanya memberi tanda ok.
Karin mencuci tangannya lalu menghampiri tas dora nya, ia melihat notif dari bunda tercintanya, ia langsung menekan tombol panggil hingga bunyi panggilan terhubung
"Hallo, assalamualaikum bun"
"Wa'alaikumsalam kamu dimana sekarang nak"suara wanita yang paling cantik sedunia alias ibunda tercinta
KAMU SEDANG MEMBACA
HOLA, CAPTAIN!
Teen Fiction"Saya tidak memaksamu kita bisa karna terbiasa perlahan lahan agar kita bisa menerima satu sama lain" Raka Satya Pratama "Maaf jika saya belum bisa menerima mu, saya akan belajar untuk menerima pelan-pelan agar saya bisa menetapkan hati saya kepadam...