Lailatul Qadar - 15

35 9 0
                                    

“Minju, nanti malam ibuku dan ibumu akan pergi ke masjid untuk pengajian.” ucap Donghyun kepada pacarnya itu sembari berjalan menuju ke tempat parkiran.

“Lalu?” respon Minju singkat.

“Apa kau ingin berbuka bersama dengan ku?” tawar pria itu lembut, “Tidak hanya denganku, tapi dengan yang lain.”

Inilah yang membuat jantung Minju berdegup. Hanya dengan suara lembutnya saat memberi tawaran, ia meleleh.

“Heum, boleh saja sih.”

Pria Kim itu tersenyum lebar hingga menampakkan giginya.

“Baiklah! Aku akan masak banyak nanti.”

“Wow, aku baru tahu kau bisa masak. Nanti aku bantu ya—”

Belum selesai Minju berucap, telunjuk Donghyun lagi-lagi menempel di bibir merah mudanya.

“Tidak perlu. Kau termasuk tamu ku, apa jadinya jika kau yang memasak.”

“Yahh~~ Dongie-yaa~” rengek Minju pada Donghyun. Tapi, Donghyun hanya menunjukkan senyum manisnya sembari menggeleng.

“Tapikan, aaa~~” Donghyun yang gemas langsung saja merangkul gadis Kim yang daritadi menunjukkan suara rengekan nya.

Brukk

“Ah! Minju, maafkan aku. Aku tidak sengaja.” ucap seorang gadis yang tidak sengaja menyenggol Minju.

“Oh tidak apa-apa, Soojin-ah.” gadis yang dipanggil Soojin oleh Minju itu tidak sengaja menatap Donghyun yang menatap nya datar. Soojin hanya bisa memasang raut wajah sedikit sedih.

“Heum, aku pergi dulu. Maaf karena mengganggu pacaran kalian, hehe. Bye!” Soojin langsung berlalu dari hadapan mereka berdua.

“Ih, Soojin-ah. Kau menyebalkan.” teriak Minju dan dibalas oleh tawaan Soojin samar-samar.

Kemudian, gadis yang berparas cantik itu beralih menatap pacarnya. Betapa terkejutnya saat melihat tatapan datar yang ia lontarkan pada Soojin yang berjalan memunggungi mereka berdua.

Sontak Minju memukul pelan lengan Donghyun,

“Aww sakit, sayang.”

“Kenapa kau melempar tatapan datar padanya?”

“Bukankah dia pernah menginjak-injak mu? Bahkan menghinamu.”

Gadis itu menepuk dahinya pelan, “Soojin tak pernah menjahatiku. Kau saja yang terlalu dramatis.” Donghyun menaikkan satu alisnya tanda tidak mengerti ucapan Minju.

“Sudahlah, untuk apa kita membahas masalah yang tidak berguna ini.” ucap Minju, “Lagipula tadi topiknya aku ingin ikut memasak denganmu.”

Selang beberapa detik, Donghyun terkekeh geli mendengar ucapan Minju barusan.

“Lihatlah, kau malah tertawa. Baiklah aku marah.” tawa Donghyun berhenti tiba-tiba dan langsung menoleh pada gadis yang berada di sampingnya ini. Benar saja, Minju telah memasang raut wajah tak bersahabat.

Baiklah, siaga satu untuk Kim Donghyun.

“E-eh, Minguri~~ jangan marah seperti itu.” Minju hanya diam dan tidak merespon ucapan Donghyun sama sekali.

Namun, pria yang bernama Kim Donghyun tidak menyerah begitu saja.

“Minju-yaa? Ayolah.” bukan nya menjawab, Minju malah melempar tatapan tajam padanya.

Jelas saja Donghyun tersentak kaget. Dan akhirnya ia memilih bungkam daripada terkena amukan gadis cantik satu ini.

“Ayo pulang.” ajak Minju dengan nada dingin. Donghyun saat ini hanya bisa menggigit bibir bagian bawah nya dan mengangguk mengiyakan ajakan Minju.

[2] Lailatul Qadar; Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang