"Adekkk ayo bangun dekk,"
Putri tidur masih saja setia memeluk guling kesayangannya dengan mata terpejam dan masih bergulat dengan mimpinya, seolah tak mendengar suara nyaring dari sang Bunda yang telah bersusah payah membangunkan anak bungsu nya.
"Adekkkk kamu ga sekolah hah?"
Suara Bunda yang nyaring dari kamar anak bungsunya mengundang anak sulungnya untuk datang menghampiri Bundanya.
"Bunda ish, udah ditungguin sama ayah dibawah buat sarapan,"
"Abang, ini loh kembaranmu ga bangun - bangun," keluh Bunda.
"Ehm, Bunda samperin ayah dulu gih, biar Abang aja yang bangunin Adek,"
"Oke deh Bang, Bunda serahin ke kamu ya. Kalau dia udah bangun langsung mandi terus suruh cepet buat sarapan," ujar Bunda sambil melangkahkan kaki untuk keluar dari kamar anak bungsu nya.
Yang diajak bicara hanya tersenyum mengiyakan setelah mendengar ujaran dari Bunda.
"Qellll bangun," ucapnya sambil mengguncangkan tubuh kembarannya.
"Qellaaaa lo mau terlambat hah?"
"Qelllllaaaaaa gue laper anjir. Cepet bangunnn teros mandi teros sarapan,"
Kini kembarannya pun menurunkan selimut nya secara perlahan dari atas kepala hingga leher. Dengan wajah nya yang terlihat menggemaskan ia berkata,
"Abanggg ish, aku masih ngantuk," Ucapnya diikuti bibir yang cemberut.
"Yaudah terserah lo, ntar gue tinggal lo. Terus lo terlambat kena hukum. Mampus," ujar si abang dengan sengaja langsung berdiri hendak meninggalkan kembarannya.
Namun tangan nya ditahan oleh kembarannya. Seolah ia menolak ucapan dari abangnya. Si abang pun menoleh kebelakang dan sudah terlihat kembarannya yang duduk diatas kasur.
"Jangan, aku gamau telat," Ucapnya perlahan.
Dengan senyum khasnya sang abang pun berkata,
"Yaudah buruan mandi. Terus sarapan. Udah ditunggu sama ayah Bunda dibawah. Gue turun duluan,"
"Iya bawelll,"
🎬🎬🎬
"Selamat pagii Ayah Bunda," sapa Aqeela diikuti dengan senyum lepasnya.
"Pagi anak ayah,"
"Selamat pagi juga putri tidur nya Bunda,"
Aqeela melempar senyum ke Ayah dan Bundanya. Sementara kembaran nya hanya cemberut.
"Abang napa cemberut?" tanya Ayah penasaran.
"Soalnya abang ga disapa sama kembaran nya yah," Jawab Bunda mewakili jawaban si Abang.
Aqeela yang duduk disebelah kembarannya tertawa renyah.
"Gitu aja ngambek. Kayak cewek tau," Ledek Aqeela sambil mencubit pipi kembarannya.
"Enak aja lu kalau ngomong,"
"Yaiyalah,"
Bunda yang mendengar perdebatan kecil dari anak kembar nya hanya tersenyum. Lalu ia menegur mereka.
"Ehhh udah-udah jangan pada berantem. Gabaik berantem didepan makanan," tegur Bunda.
"Kita mulai aja ya sarapannya. Ayah buru-buru nih," ujar Ayah dengan mengambil nasi dan lauk yang telah tersedia diatas meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS OF SYAQEEL (On Going)
Teen Fiction[Hargai Penulis dengan memfollow akun author sebelum membaca] ON GOING!!! TAMBAHKAN KE PERPUSTAKAAN KALIAN YAAA✨ Gimana rasanya punya kembaran tak se identik? Kembaran beda gender? Meskipun mereka kembaran, gaada yang tahu kedepannya gimana bukan? ...